18. No answer

11 7 0
                                    

"Terlihat berbeda sejak awal. Lantas, apa jawaban dari semua teka-teki ini?"

♡♡♡

Di tengah perjalanan, Gren berdiskusi dengan pak Mamat.

"Pak,Gren rasa, bukan Gren aja kan yang mengira Zeva itu berbeda dari biasanya?" Tanya Gren

"Iyaa den, beda jauh malah" jawab Pak Mamat

"Sejak kapan ya pak?" Tanya Gren

"Sejak awal semester 2 den" jawabnya lagi

"Apanya yang berbeda pak saat itu?" Tanya Gren

"Setelah pulang dari Spanyol. Non Zeva berbeda den. Saat saya menjemput mereka di Bandata. Non Zeva tuh kayak asing banget sama saya dan keluarganya. Bahkan dia terlihat terpukau oleh kemewahan yang ia miliki sendiri. Dan saat awal masuk sekolah itu, dia kayak lupa sama jalur masuk sekolahnya senditi. Kelihatan linglung pokoknya" ucap pak Mamat menceritakan pendapatnya sendiri.

"Kayak orang hilang ingatan ga sih pak?" Tanya Gren

"Nah iyaa den, tapi lama kelamaan bukan hanya sekadar hilang ingatan. Semua yang ia suka jadi gasuka begitupula sebaliknya. Sepertu hujan kala itu." Lanjut pak Mamat

"Emangnya orang hilang ingatan bisa berubah sedrastis itu? Bahkan nih ya pak, dia gatau loh sama alergi yang dia miliki." Tukas Gren ikut berpendapat

"Seperti bukan non Zeva ga sih den?" Tanya pak Mamat

"Nah iya, emangnya Zeva punya kembaran pak?" Tanya Gren

"Setahu saya tidak punya sih den" jawab pak Mamat yakin kalau Zeva itu anak tunggal dan tidak punya kembaran.

"Lalu apa yang membuatnya berbeda sedrastis ini ya pak? Oh yaa, pak Mamat nyadar ga kalau tangan Zeva itu dingin" tukas Gren

"Nyadar den" jawab pak Mamat

"Nah aneh kan? Apa Zeva punya penyakit dalam?" Tanya Gren kepo

"Setahu saya sih tidak den" ucap pak Mamat

Akhirnya sampai juga di depan rumah Gren.

"Yaudah kalau begitu, makasig ya pak infonya. Oh ya? Kalau Zeva tanya-tanya tentang hal semalem jangan dikasih tau yaa" ucap Gren

"Siap den" jawab pak Mamat

Gren pun masuk ke dalam dan kembali menuju kamarnya. Ia mencoba searching kejanggalan-kejanggalan tadi. Namun, tak ada jawabannya.

"Lantas, apakah yang terjadi sebenarnya?" Batin Gren memikirkan hal itu.

♡♡♡

Tiba-tiba, Panji nongol di kamar Gren tanpa aba-aba.

"Searching apaan Gren, gelap-gelap?" Tanya Panji

Gren terkejut mendapati Panji di sampingnya. Ia langsung tersadar dari lamunannya.

"Lo kapan dateng?" Tanya Gren langsung menutup laptopnya seketika

"Barusan, searching apaan sih di gelap-gelap gini? Ohh jangan-jangan.." tukas Panji menggodanya

"Dasar otak mesum! Lo ngapain kesini?!" Tegas Gren jadi galak

"Gue minta maaf yaa, kalau Naya jadi suka ke gue bukan ke lo" ucap Panji

"Hmm" jawabnya hanya berdehem

"Lagian gue heran sama si Naya tau ga! Masak dia olengnya ke gue, bukan ke lo? Bukannya dari sorot matanya dia tampak suka sama lo,.. tapi kok--?" Bingung Panji sendiri

"Udah deh, daripada bahas itu lagi, mending lo balil!" Perintahnya mengusir Panji

"Yah diusir, gue kesini mau minta maaf sekaligus tanyain pendapat" lanjut Panji

"Pendapat apa?" Tanya Gren

"Kalau gue jadian sama Naya, lo gapapa kan?" Tanya Panji to the point

Gren mengangguk

"Apa?! Thankyou my brother!!" Ucap Panji kegirangan langsung memeluk Gren dengan erat.

"Udah kan? Balik sana! Gue mo tidur! Cape" ucap Gren sinis

"Habis dari mana lo?" Tanya Panji

"Habis pergi terus kehujanan, udah deh kalo lo gamau balik terserah! Tapi jangan ganggu gue! Gue mo tidur aja bye!" Ucap Gren

Gren langsung beranjak ke kamarnya lalu tidur. Sedangkan Panji masih terdiam disitu. Karena kepo, ia membuka laptop Gren dan melihat daftar pencarian Gren di histori goggle.

Panji terkejut mendapati pertanyaan-pertanyaan yang terlintas sama di benaknya. Pertanyaan itu sama halnya yang terjadi dengan Naya.

Mungkin Gren mengetahui perbedaan dari Naya hingga ia searching di goggle. Lalu, ia kembali membuka galeri di laptop Gren. Foto-foto terakhirnya adalah fotonya bersama Zeva saat Birthday Party sekolahnya malam kemarin lusa.

"Emm rasa-rasanya, si Zeva nih yang akan menggantikan Naya di hati Gren. Peluang yang bagus" batin Panji tersenyum gembira.

Drtt..drtt.. Panji tersadar akan ponsel Gren yang berdering.

Ia membukanya. Tampak satu pesan yang terlintas di notifikasi.

"Thanks yaa, udah nemenin main hujan. Btw gimana? Udah nyampe rumah kan?"

Panji yang membacanya langsung cengar-cengir sendiri. Ia pun membalas chat dari Zeva.

"Iyaa udah nih, orangnya udah lelap dalam tidur. #Panji"

Panji meletakan ponselnya Gren kembali di meja. Lalu ia masuk ke dalam kamar kosong yang jadi kamarnya tersendiri bagi Panji bila main di rumah Gren.

Malam harinya, Gren terbangun. Ia merengkuh ponselnya dan melihat notif pesan dari Zeva. Ia terkejut kalau si Panji sudah bajak chatnya.

Karena ga terima, dia pun langsung menghampiri ke kamar singgahan Panji kalau di rumahnya.

"Heh! Maksud lo apaan bajak chat gue dari Zeva?!" Tegas Gren galak

"Weheyy santaii bro! Kek biasanya aja" ucap Panji menenangkan amarah Gren

"Huft, kok lo ga pulang?" Tanya Gren


♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Grenze Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

TE AMO 🌹💟

GRENZE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang