"Saingan bersamamu membuat semangat belajarku makin berkobar"
♡♡♡
"Kalau gitu kenapa kita jadi sasarannya?" Tanya Zeva
"Mungkin ada alasan dibalik pemilik tubuh ini sesungguhnya" ucap Naya
"Sekarang gue paham alasan tangan kita jadi dingin" ungkap Zeva
"Karena kita berada di raga orang lain" lanjut Naya
Mereka memecahkan hal yang menjanggal di diri mereka. Kini hanya tinggal mencari tahu jawaban alasan mereka seperti itu.
"Ehm-- lebih baik kalau ada apa-apa kita saling kabar-kabaran. Udah ada nomer gue kan?" Tanya Naya memastikan
"Iyaa udah. Oke kalau gitu, gue balik duluan ya Nay" ucap Zeva
Naya mengangguk. Belum saja melangkah pergi, Zeva teringat tentang Gren.
"Oh ya Nay, berarti yang suka sama Gren itu, Naya sesungguhnya?" Tanya Zeva
"Iyaa, Naya yang asli yang menyukai Gren. Gue lihay di buku diarynya, tertulis seperti itu" ungkap Naya
"Tuhkan, soalnya sedikit mustahil kalau orang pindah kelain hati dengan secepat itu" ucap Zeva
"Kalau timingnya pas, bantu jelasin hal itu ya Zev ke Gren. Mungkin kalau lo yang ngomong, dia akan percaya" ucap Naya memohon
"Heem, akan gue sampein" ucap Zeva mengangguk.
Zeva pun pulang dan kembali ke rumahnya. Satu pertanyaan telah terpecahkan. Kini hanya tinggal mencari jawaban lainnya.
♡♡♡
Ulangan kenaikan kelas tiba, seperti biasa mereka belajar bersama. Hanya untuk mendapatkan nilai yang sempurna. Mereka berdua kembali bersaing seperti biasanya.
"Zev, saingan lagi yuk!" Tantang Gren sebelum dimulainya UKK.
"Oke, siapa takut?!" Dengan PD, Zeva menerima tantangan itu
"Pemenangnya akan mendapat apa yang dia mau. Sedangkan pihak yang kalah harus menuruti apapun kemauan pihak pemenang" ucap Gren mengucapkan syaratnya
"Oke deal!" Jawab Zeva yakin
Mereka mulai mengerjakan soal demi soal. Hari berganti hari, UKK berakhir. Kini pembagian nilai dimulai. Terlihat, Gren memenangkannya. Dia bersorak kegirangan.
"Yes! Gue menang! Lo harus turutin yang gue mau!" Gelagak tawa Gren membuat Zeva mencibir
"Nyenyenye!!" Cibir Zeva tidak terima
"Tumben lo kalah?" Tanya Gren
"Gue ga tau materinya" jawab Zeva
"Lah, bukannya materinya udah dibahas di awal semester 1 ya?" Tanya Gren
"Pantes" batin Zeva sudah menduga.
Dia tidak asli sekolah sini, jadi dia tidak memahami materi asli yang diajarkan sekolah ini.
Gren tidak melanjutkan ucapannya. Ia terlalu senang sudah menyalip Zeva.
"Lihat aja kelas 11 nanti! Gue kalahin lo!" Ancam Zeva mengeluarkan ambisinya yang telah berkobar di hatinya.
"Okeh! Untuk permintaan gue masih gue simpen yaa! Kalo gue butuh, ntar gue ucapin" ucap Gren
Zeva mengangguk pasrah. Apapun itu, dia harus menurutinya.
♡♡♡
Penerimaan rapot telah usai. Kini waktunya liburan kenaikan kelas.
"Lo mau ke Spanyol lagi?" Tanya Gren
"Iyaa mau gamau udah pasti bakalan tetep ditarik kesana sama nyokap" ucap Zeva tersenyum
"Wah enak dong, bisa hiling ke luar negeri tiap liburan semesteran" ucap Gren
"See you in eleven class Gren" ucap Zeva melambaikan tangannya.
Gren menjawab lambaian itu.Liburan musim panas telah tiba. Mereka menghabiskan waktu liburan untuk pergi berkunjung dan berwisata.
Lama, silih berganti hari. Hingga akhir liburan datang. Awal kelas 11 sudah dimuali. Waktunya mereka kembali menemukan jati diri.
♡♡♡
Awal pembelajaran dimulai. Mereka bertemu kembali setelah berpisah satu bulan. Zeva datang dengan penampilannya yang masih sama dengan yang lalu. Ia tidak berubah sedikitpun.
"Nice to meet you Gren" sapa Zeva pagi-pagi
"Nice to meet you. Wehey ada yang baru balik nih! Oleh olehnya kok ga nyampe bund?" Canda Gren
"Ada dong, nih buat lo. Arloji dari spanyol bagus-bagus" ucap Zeva memberikan sekotak arloji.
Gren tercengang melihat arloji itu.
"Padahal gue cuman bercanda loh, udah dikasih beneran" kekeh Gren
"Gapapa, itu juga khusus gue beliin buat lo kok" ucap Zeva tersenyum
Para siswa berdatangan. Mereka kembali menempuh pendidikan baru. Lebih sulit pastinya. Namun tak berefek pada dua sejoli ini.
"Pengumuman, buat para ketua kelas diharapkan berkumpul di Aula" suara spiker antar kelas terdengar.
Gren berdiri lalu keluar menuju Aula. Tak lama kemudian, ia datang ke kelas dan memberitahukan info yang ia dapat.
"Hello Everyone! Kita kan udah kelas 11 nih! Tadi para guru menginfokan, kalau awal 1 oktober kita piknik ke pulau Panjang, Sumatera" ucap Gren menginfokan
Mereka yang mendengarnya langsung bersorak kegirangan.
"YEEE!!" "YUHUYY!!" "ASYIK!"
Pak Zaka masuk dan menghentikan sorakan mereka semua.
"Mulai sekarang saya wali kelas kalian. Saya mengampu pelajaran Bahasa Indonesia. Diharapkan kerjasamanya" ucap pak Zaka setelah masuk ke dalam kelas.
"Wah! Pak Zaka masih muda ya pak! Udah married belum pak?" Goda anak cowok
"Udahlah, lagian saya sudah berusia 30 loh!" Ucap pak Zaka
"Wah keren pak! Masih terlihat kinclong!" Puji muridnya
Mereka malah adu gosip dengan pak Zaka. Bukannya pembelajaran dimulai, tapi malah adu gosip.
"Oh yaa, katanya mau ada piknik yaa?" Tanya pak Zaka
"Iyaa pak Zaka ikut kan? Nati kita foto bareng gitu pak satu kelas"
"Pastinya saya ikut, saya wali kelas kalian" tukas pak Zaka
♡♡♡
Hello Everyone!!👋
Gimana ceritanya? Suka?😍
Pantengin terus yaa😇
Jangan lupa Vote and Komen😘
Grenze Lovers! Stay Read yaw 🤗
See you next chapter 💖💖
TE AMO 🌹💟
KAMU SEDANG MEMBACA
GRENZE
Teen FictionSatu nama dengan berbeda kehidupan. Memulai kisah baru, cerita baru dengan nama yang sama, akan tetapi berbeda kehidupan. Semua berubah menjadi tak terduga. Hingga kisah bersamamu terukir indah🌺 Namun, semua hal pasti ada batasnya. Bilamana ini sud...