48. Brother

7 7 0
                                    

"Dari sisi cinta aku memang tidak ahlinya. Tapi dari sisi pribadi aku adalah orang baik."

♡♡♡

Satu minggu kemudian. Gren benar-benar telah pulih sempurna. Dia bisa jalan kembali. Sekarang ia dan Melody tinggal bersama papanya di rumah yang lebih mewah darinya sekarang.

"Ini beneran rumah papa?" Tanya Gren

"Iyaa," jawab Dewa

"Jadi selama ini papa sendirian?" Tanya Gren

Dewa mengangguk.

"Yaudah papa mau kerja dulu yaa" tukas Dewa berpamitan.

Melihat Dewa sudah pergi bekerja dan Melody juga bekerja. Dia langsung diajak berkeliling bersama Bi Emi pembantu setianya Dewa.

Setelah berkeliling Gren memasuki kamar barunya dan langsung merapikannya.

"Ga nyangka ternyata pak Dewa punya anak seganteng ini" tukas Emi

"Ehehee bibi bisa aja." Kekeh Gren

"Eh bi, dulu papa beneran sendirian terus selama ini disini? Siapa aja yang tinggal disini?" Tanya Gren lagi karena sangat kepo

"Iyaa, cuma pak Dewa saja dan juga bibi. Eh tapi terkadang, putri bibi juga ikut menemani pak Dewa kalau lagi dirumah sendiri." Tukas Bi Emi

"Putri?" Tanya Gren

"Iyaa, namanya Dena dia sekarang kelas 10 di sekolahan SMA Bineka Bangsa" ucap Bi Emi

"Sama kayak Gren dong. Tapi Gren kelas 11" ucap Gren

"Oh iyaa. Maaf ni den. Itu mamanya Gren galak ga sih? Soalnya jujur nih, Dena tuh benar-benar dianggap kayak putri tuan sendiri." Ucap Bi Emi

"Iya sih dikit galak. Tapi kan kita kembali juga mau Gren. Semoga aja mama ga tersinggung kalau lihat Dena. Lah Dena nya sekarang dimana?" Tanya Gren

"Bentar lagi kesini, tadi dia ke pasar dulu buat beli bahan makanan" tukas Bi Emi

"Ohh gitu. Yaudah bi, makasih" ucap Gren

Bi Emi lalu kembali ke dapur. Setelah merapikan barang-barangnya. Gren langsung turun dan duduk di sofa ruang keluarga serta main PS kesukaannya.

Bitchu..bitchu... lagi adegan tembak-tembakan.

Lalu Dena datang. Karena posisi dapur ada di belakang. Otomatis, Dena melewati ruang tengah. Dia heran melihat ada cowok muda tengah main PS.

"Lo siapa?" Tanya Dena

Merasa terpanggil, Gren berbalik dan berdiri. Ia mendekat ke arah Dena. Dena sangat terkejut mendapati Gren dengan wajah tampan. Rupa-rupanya Dena telah mengenali Gren hanya saja tidak tau namanya.

"Dena ya?" Tanya Gren

"Lo kakkel itu bukan sih?" Tanya Dena ragu-ragu

"Iyaa, gue kakkel lo kok. Kenalin nama gue Gren, putra kandung papa satu-satunya" ucap Gren hendak bersalaman untuk kenalan

Dena terkejut mendapati hal itu. Dia pun menjawab uluran tangan itu.

"Dena" ucapnya

"Udah di ceritain bi Emi sih jadi udah kenal. Btw lo sering kesini buat temenin papa ya?" Tanya Gren

"Iyaa, maaf ya kalau lancang" ucap Dena

"Gapapa. Justru gue malah terimakasih karna lo udah temenin bokap gue selama ini" ucap Gren

"Emm kak Gren bentar ya, mau naroh ini dulu ke dapur" ucap Dena

"Eh iya iyaa"

Gren kembali duduk di sofa dan melanjutkan main PS nya.

Setelah dari dapur, Dena kembali menghampiri Gren.

"Kesini sendiri atau gimana kak?" Tanya Dena ngajak ngobrol lagi tiba-tiba duduk di sampingnya

"Sama mama. Kita udah kembali tinggal bersama" ucap Gren

"Kukira dulu Om Dewa tuh ga punya anak loh. Ternyata anaknya lo kak." Ucap Dena

"Bisa aja" Gren terkekeh

"Kakak udah punya pacar?" Tanya Dena tiba-tiba

Membuat ia sontak menghentikan main PS nya dan menoleh menuju ke wajah Dena yang sedang bertanya.

Lalu balik menatap ke layar tv yang dibuat main PS.

"Udah pergi" jawab Gren melanjutkan memainkannya lagi

"Meninggal kak atau gimana?" Tanya Dena

"Gue ceritain pun lo juga gaakan percaya dan paham. Intinya dia masih hidup di luar sana. Tapi ga bisa nemuin keberadaan gue. Begitupula sebaliknya. Bisa dikatakan udah pergi gitu aja" ucap Gren menerangkannya

"Kenapa ga cari lagi?" Tanya Dena

"Baru aja perginya udah nyari lagi. Dikira playboy gue ntar. Ogah ah" elak Gren

"Ya ga dong. Kan perginya ngilang. Bukan putusin. Jadi ga bakal ada rumornya" ucap Dena

"Gue bilang juga apa. Lo ga bakal ngerti. Dia ada tapi bukan dia" tukas Gren

"Emm yaudah deh daripada gue juga ikut pusing mikirnya. Yang penting semangat aja ya kak" ucap Dena

"Lo sendiri gimana?" Tanya Gren

"Kalo crushin kak Gren boleh ga si? Kita kan gaada hubungan sedarah" ucap Dena terlalu blak blakan

"Jangan. Ya gimana ya, bukannya gue nolak lo atau gimana. Lo emang cantik sih tapi kalau buat merjuangin orang kayak gue kayaknya ga deh." Ucap Gren

"Ga peduli sih" tukas Dena

"Gue masih mau nunggu dia kembali. Meskipun itu entah mungkin atau tidak. Gue mau nemuin dia. Gue masih cinta sama dia. Dia menghilang dengan gitu aja dan gue ga terima. Tapi kalau emang ternyata disana dia udah punya cowok yaudah lo sama gue." Ucap Gren

"Kalau itu jahat sih kak namanya. Gue jadi pelarian lo doang" tukas Dena

"Nah itu tau. Gue gitu orangnya. Jadi jangan suka sama gue. Lo cukup jadi adek gue aja udah lebih dari cukup" ucap Gren

♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Grenze Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

TE AMO 🌹💟

GRENZE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang