27. Averment

11 7 0
                                    

"Pembuktian apapun itu akan tetap aku lakukan demi membuat mereka percaya bahwa kamu adalah milikku. Dan akan tetap menjadi milikku."

♡♡♡

Lalu Gren menghampiri bangku Zeva, menariknya ke depan.

"Zev! Jelasin ke mereka dong, Biar ga ada yang salah paham lagi tentang rumor pacaran gue sama kak Oliv" pinta Gren

Zeva terdiam. Ekspresi wajahnya seraya ingin menaplok muka Gren gemas.

"Tuh kan Gren, lo ngadi-ngadi deh. Yakali Zeva pacaran sama lo" kekeh mereka penuh tawa cekikikan.

"Yaudah deh gini aja, kalo beneran lo harus berani buktikan ke kita semua kalo lo sama Zeva pacaran." Ucap Bondan memberikan syaratnya.

"Cium dia 3 kali" suara Arnold dari belakang kini terdengar sampai depan.

"Hahaa.. yakali! Nold, jangan ngaco deh. Kasian bestie gue tahu!" Ucap Jingga bermaksud membela

"Katanya gaada yang percaya. Biarin Gren menjawab semuanya dong. Kalau dia berani, berarti apa yang dia katakan itu benar-benar terjadi." Tukas Arnold sepadan dengan pemikiran semua orang

"Oke kalo kalian ga percaya" jawab Gren seketika

Ia langsung mendekat ke arah Zeva.

"Bukan mau gue, mau anak-anak" bisiknya lirih

Lalu ke dua tangan Gren memegang kepala Zeva yakni disamping leher diantara rambut Zeva. Ia mencium kening Zeva pelan, lalu mencium pipi Zeva dan yang terakhir mencium bibir Zeva.

Gren melepaskan tangannya dan menoleh lagi ke arah orang-orang. Pandangan mereka benar-benar tercengang melihat hal itu. Semua kaget melihatnya. Oliv yang berada di sampingnya juga terkejut.

Pipi Zeva jadi kepiting rebus seketika menjadi merah tomat. Perlakuan pembuktian Gren benar-benar tak terbayangkan. Dia benar-benar dibuat malu di depan kelas.

Ditonton semua teman sekelasnya.

"Udah percaya kan?" Ucap Gren tersenyum

Lalu Zeva pun berjalan kembali ke bangkunya dengan penuh rasa malu. Ia menyiapkan full mental untuk menjawab 1000 pertanyaan dari Jingga.

"Jadi percaya atau tidaknya. Gue beneran pacaran sama Zeva. Tanya aja si Arnold!" Ungkap Gren to the point

"Dahlah, gue muter ke kelas lain dulu. Jangan intograsi ke Zeva. Kasian tu pipi dah kayak kepiting rebus" kekeh Gren lalu keluar meninggalkan kelas. Disusul Oliv

Oliv sudah mengintrogasikan dulu.

"Anjir kerenn banget lo Gren" ucap Oliv mengacungkan jempolnya

Gren hanya tersenyum smirk.

"Tapi gue juga malu anjir" decak Gren

Oliv tertawa terbahak-bahak karena keluhan Gren.

"Sumpah yaa, itu kalau gue yang jadi Zeva, udah malu sampai ke ubun-ubun. Dan ga berani berangkat sekolah lagi gue" ucap Oliv

"Zeva kan kuat. Dia paling bakal ngamuk doang ke gue setelah ini" kekeh Gren

"Hahaa.. semangat ngadepinnya ajalah pokoknya." Ucap Oliv mensupport sebagai patner Osisnya

"Thanks" jawab Gren singkat

♡♡♡

Di dalam kelas, Zeva diintrogasi oleh Jingga.

"Lo beneran jadian sama Gren?" Tanya Jingga dengan ekspresi masih tak menyangka dan tal terduga.

"Iyaa" jawab Zeva terkekeh canggung

"What?! Sejak kapan?" Tanya Jingga

"Malam hari saat kita di pulau Panjang" jawab Zeva

"Njir udah lama. Jadi waktu lo habis dari luar itu, buat ditembak sama Gren?" Tanya Jingga

"Iyaa udah jelas kan? Jadi stop ya.. gabung-gabungin dia sama kak Oliv lagi. Dia punya gue, bukan kak Oliv. Kalau masih ga percaya. Nih" ucap Zeva menunjukkan foto-foto mereka berdua sejak birthday party kemarin sabtu itu.

"Kenapa kalian sweet gini weyh?! Ga terima gue" ucap Jingga heboh terkejut melihat satu persatu foto yang ada di dalamnya.

Zeva hanya terkekeh dan tersenyum.

"Terus Alvin lo kemanain?" Tanya Jingga

"Cinta bisa berubah kali" kekeh Zeva

"Jadi lo berubah pinter karena deket sama Gren?" Tanya Jingga

"Yaa adadeh kalau itu." Kekeh Zeva

Berita iti telah tersebar luas bagi yang mengenal mereka berdua. Ditambah Gren yang langsung post foto-foto mereka mulai dari Birthday Party saat piknik dan kemarin sabtu itu.

Ia memostingnya langsung ke Instagramnya dengan capsion

"Màs que nada.. te amo"

Mereka pads ngelike postingan Gren itu. Foto itu tersampaikan hingga ke Alvin.

Bahkan Panji dan Naya juga kaget melihatnya.

Bel pulang sekolah berbunyi. Alvin menghampiri kelas Zeva. Saat ia berkemas pulang. Gren masih berada di R.O jadi tidak mengetahuinya.

"Zev! Lo beneran jadian sama Gren?" Tanya Alvin

"Iyaa, kenapa? Salah?" Tanya Zeva

"Terus gimana dengan perjodohan kita? Kalau nyokap lo tau. Bisa abis loh ntar" ucap Alvin menegaskan hal itu.

"Hah? Gimana maksud lo?" Tanya Zeva yang benar-benar tidak tahu apa maksud yang dikatakan Alvin.

"Lo lupa Zev? Lo yang ngebet banget minta ke bonyok lo buat dijodohin sama gue!" Ungkap Alvin mengingatkan hal yang pernah terjadi dulu

Zeva terkejut. Ia melupakan masalah yang sangat genting ini. Ia lupa bahwa Zeva yang asli begitu mencintai Alvin. Sampai-sampai melakukan hal apapun untuk berusaha menjadi milik Alvin.

Tapi itu adalah Zeva Adelaide yang asli. Bukan dirinya. Ia sangat bingung. Ia tidak menyangka akan hal ini.

"Aduh gawat! Gue lupa belum mutusin perjodohan ini" ucap Zeva resah




♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Grenze Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

TE AMO 🌹💟

GRENZE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang