"Akan ku kirimkan semua petunjuk yang sekiranya kamu akan menyadarinya."
♡♡♡"Cih. Tapi karena gue beda sama cewek cewek lain gue sih mau-mau aja nungguin kakak. Ya semoga aja mantan lo balik kak. Kalau ga terpaksa lo sama gue. Karena tadi bilangnya gitu" ucap Dena
"Jangan baper ya deket gue. Anggep aja saudara. Ntar kalo lo punya crush baru lagi laporan atau cerita-cerita ke gue juga gapapa" ucap Gren cosplay jadi kakak yang baik
Dena mengangguk.
"Foto yuk kak, mau gue buat Snapgram. Biar pada tau kalo lo itu kakak gue sekarang" ucap Dena
Gren mengangguk.
Mereka berdua selfi 4 kali tata letak. Lalu dibuatlah snapgram oleh dena. Mau ngetag tapi belum follow IG nya Gren ternyata. Dia search dan ketemu.
"Ini kan kak, IG lo?" Tanya Dena
"Iyaa. Ntar gue follback. Hp gue lagi ada di kamar soalnya" ucap Gren
"Okey deh"
Gren masih bermain PS.
"Kak Gren kenal kak Arnold ga si?" Tanya Dena
"Kenalah, dia sekelas sama gue. Kenapa? Lo suka sama dia?" Tanya Gren
"Masih kagum doang sih kak. Tapi dia es banget. Jarang online, ga pernah bikin sw" ucap Dena
"Cielah. Minder luh. Dia emang kayak gitu orangnya. Dia lebih males sama hp. Tempat tongkrongannya atap. Dia suka es krim. Kalau ga, ntar gue tanyain deh sama dia. Type ceweknya dia kayak apa. Kalau dia tanya siapa yang mau pdkt, ya gue spill in nama lo" kekeh Gren
"Kalau orangnya ilfeel?" Tanya Dena
"Bukan cowok baik berarti. Dan lo harus bisa bedain. Mana yang beneran baik dan yang ga baik" ucap Gren bijaksana
"Kalau lo kak?" Tanya Dena
"Gue? Baik lah" jawab Gren dengan pedenya
"Tapi suka bikin pelarian. Katanya ga baik?" Tanya Dena
"Ya kalau dari sisi cinta gue ga ahlinya. Tapi kalau sisi pribadi hati gue. Gue baik kok" ucap Gren
"Lo ga gabut kak dirumah terus?" Tanya Dena
"Gabut sih. Main yuk gimana? Anterin gue keliling tempat memory gue sama Zeva" ucap Gren
"Oh namanya Zeva kak? Pernah denger sih." Ucap Dena
"Iyaa. Gue mau ngasih petunjuk seperti yang dia pernah bilang. Kalau lo masih ga mudeng juga. Gausah tanya. Gue ga bisa jelasin sama orang awam. Anggap aja ini bagian dari keajaiban" ucap Gren
"Iya iya kak, gue ngekorin lo doang deh" tukas Dena
"Good. Yuks" ajak Gren langsung berdiri.
♡♡♡
Motor Gren telah mendarat di depan tongkrongan pertamanya mereka. Yakni sebuah cafe.
Dena tak berkutik. Dia hanya terdiam sambil melihat aksi dan apa aja yang dilakukan Gren. Dia benar-benar sudah mengira kalau Gren gila. Tapi ini karena Dena belum mengerti cerita sesungguhnya.
Gren menuliskan beberap kata petunjuk. Yang sekiranya akan Zeva lihat. Yah semoga aja, Zeva tinggalnya memang di kota ini.
Gren terus berjuang untuk menemukan Zeva dengan cara mengumpulkan sebuah memory kisah mereka dan menspill kan beberapa kali di akun secondnya. Yang dia buat ramai agar banyak yang mengunjunginya.
♡♡♡
Beberapa cara ia usahakan untuk menemukan Zeva. Akan tetapi hari terus berganti. Tak ada tanda tanda apapun dari dunia tentang keberadaan Zeva.
Dia juga seringkali menguatkan mentalnya untuk mengunjungi rumah Zeva Adelaide hanya untuk mencari barang-barang yang Zeva sering kumpulkan selama ini. Barang-barang yang sekiranya bisa jadi petunjuk untuk menemukannya.
Zeva Adelaide paham akan cerita dari Gren. Dia menghargai dan mempersilahkan untuk Gren terus berjuang menemukan Zeva.
Namun, kini telah berganti bulan. Dan berganti tahun. Gren masih belum mendapatkan satu pertanda pun dari kehadiran Zeva.
Dia pasrah dan tak mencoba lagi. Yang hanya bisa dia lakukan kini adalah berdoa dan terus memohon untuk menghadirkan sebuah keajaiban lagi datang. Keajaiban mereka akan bertemu dan bersatu kembali.
"Sabar kak, bila dia jodohmu dia gak akan kemana" ucap Dena terus menyemangati Gren
"Iyaa"
♡♡♡
Kelas 12 adalah kelas sibuk-sibuknya untuk belajar dan mengumpulkan tugas.
"Gren. Kamu harus kuliah di UNB ya. Ambil jurusan apa aja terserah. Papa harap kamu bisa kerja juga di kantor papa" ucap Dewa
"Papa galak juga ya ternyata. Sama kek mama. Tapi Gren bahagia udah bisa ngerasain disuruh sama papa" ucap Gren tersenyum
"Gausah senyum-senyum. Papa ga galak. Papa cuman tegas aja. Pokoknya demi masa depan kamu, papa juga berjuang" ucap Dewa
"Siap papaku yang paling ganteng" ucap Gren
"Serah deh."
Dewa tak berkutik lagi. Dia melanjutkan membuka lembaran majalah-majalahnya.
Gren kembali masuk ke kamar. Sekarang yang dia pentingkan hanya belajar dan belajar.
Untung saja Gren dikaruniai otak yang cerdas. Turun temurun dari gen papa nya mungkin. Jadi, Gren tidak harus berjuang keras untuk mendapatkannya.
♡♡♡
Gren lulus dengan Peringkat 1 di Seangkatan sekolahnya. Misal ada Zeva pun mungkin mereka akan saingan.
Kelulusan Gren membawakan keceriaan bagi semua orang. Khususnya family Gren yang telah kembali dan bahagia.
Sebuket bunga diberikan oleh Dena untuk Gren.
"Congrats ya kak udah keterima di UNB" ucap Dena
"Thanks ya. Pokoknya lo harus berjuang juga buat masuk sana. Biar ketemu sama gue lagi" ucap Gren
"Gamau ah. Ntar lo jadiin pelarian lagi" kekeh Dena
"Dasar lu ya"
♡♡♡
Hello Everyone!!👋
Gimana ceritanya? Suka?😍
Pantengin terus yaa😇
Jangan lupa Vote and Komen😘
Grenze Lovers! Stay Read yaw 🤗
See you next chapter 💖💖
TE AMO 🌹💟
KAMU SEDANG MEMBACA
GRENZE
Teen FictionSatu nama dengan berbeda kehidupan. Memulai kisah baru, cerita baru dengan nama yang sama, akan tetapi berbeda kehidupan. Semua berubah menjadi tak terduga. Hingga kisah bersamamu terukir indah🌺 Namun, semua hal pasti ada batasnya. Bilamana ini sud...