14. The Same Person

9 8 0
                                    

"Masih mencintai orang yang sama. Yaitu dia."


♡♡♡

"Gue juga termasuk panitia loh" Elak Gren tak terima

"Eh maksudnya bukan lo, tapi orang tadii" mereka berdua jadi canggung

Mereka terdiam hingga penampilan singing dari Melati sudsh finish. Sorakan tepuk tangan memeriahkan malam itu.

"Oh yaa, kenapa lo nyamperin gue?" tanya Zeva menghadap ke arah Gren

Alunan denting piano mulai terdengar. Kali ini ialah acara Dance party.

Gren dengan anggunnya memutar tangannya dua kali lalu berakhir dengan uluran tangan yang berarti mengajukan dansa bersama Zeva.

Zeva menoleh ke samping kanan kirinya. Semua sudah bersiap denhan acara kali ini yakni Dance party. Ia melihat kembali ke arah Gren.

"Lo kan panitia, kok ikutan acara?" tanya Zeva

"Karena gue panitia tambahan, bukan berarti gue ga bisa ikutan acaranya" jawab Gren

Pesta dansanya dimulai.

"Tangan gue dianggurin nih? Cape tau" ucap Gren

Perlahan Zeva menerima tawaran itu dan mulai berdansa dengan Gren.

"Ga nyangka lo bisa dansa juga ternyata" ucap Gren

"Lo juga bisa, jarang loh ada yang bisa" jawab Zeva sebenarnya terpukau

"Ini first sih, gue bisa tapi males nyoba" jawab Gren

"Lah sekarang?" tanya Zeva bingung

"Ya kalo ini karna emang ada patnernya, jadii.. Kenapa tidak?" kekeh Gren lalu tersenyum

Zeva terus menatap wajah Gren penuh lamunan. Ia masih tidak habis pikir, dengan alur jalan otaknya Gren itu mengarah kemana.

"Canggung ya? Sans aja, cuman pesta dansa doang kok" ucap Gren

"Cuman pesta dansa kata lo? Hey prend! Banyak teman yang melihat ke arah kita. Segitunya lo ga nerveous sama sekali?" Batun Zeva bergejolak penuh dengan untaian pertanyaan

Pesta dansa berakhir, kini dilanjutkan dengan penampilan berikutnya.

"Gue ke depan lagi yah! Oh ya, jangan pulang dulu. Pulang bareng gue" ucap Gren mengacak rambut Zeva lalu berjalan ke arah depan.

Kini waktunya penampilan Gren. Sorot lampu menyinarinya dengan keyboard dan mikrofon yang ada didepannya. Gren tampil dengan dentingan piano dan nyanyiannya. Membuat semuanya tercengang.

Ia membawakan lagu Orang yang Sama.

Orang yang sama

Teringat lagi hal yang buat hatiku
Jatuh cinta dengan hebatnya padamu
Hingga kini ku belum mampu percaya
Kau milikku s'lamanya

Ku temukan arti cinta
Di waktu hidup denganmu yang tak terduga
Seperti nadimu yang s'lalu denyutkan setia
Aku bahagia menjadi miliknya

Bagaimana bisa aku jatuh cinta
Berulang kali, berulang kali pada orang yang sama?

Terima kasih kau tetap di sampingku
Di tengah kencang badai hidup menerpa
Saat dunia memaksamu 'tuk pergi
Kau tetap setia

Ku temukan arti cinta
Di waktu hidup denganmu yang tak terduga
Bila waktu izinkan kita menua bersama
Di mataku indahmu tetaplah sama

Bagaimana bisa aku jatuh cinta
Berulang kali, berulang kali pada orang yang sama?
Hoo-oh, huu-uh-uuh

Ku temukan arti cinta
Di waktu hidup denganmu yang tak terduga
Seperti nadimu yang s'lalu denyutkan setia
Aku bahagia menjadi miliknya

Bagaimana bisa kau titipkan cinta
Pada aku yang jauh dari sempurna?
Bila waktu izinkan kita menua bersama
Di mataku indahmu tetaplah sama

Bagaimana bisa aku jatuh cinta
Berulang kali, berulang kali
Berulang kali pada orang yang sama?

♡♡♡

Zeva tercengang karenanya. Gren yang tadi mengahajnya dansa. Gren yang selama ini ia kenal. Kinj bersda diatas panggung membawakan lagunya Virgoun mulus dengan tenaganya sendiri.

Dengan tangannya yang mengalunkan seluruh nada dan ditambah eenhan suara nyanyiannya yang lembut dan meresap di hati. Bukan hanya Zeva, teman-teman lainnya ikut ternganga mendapati penampilan sang ketua kelas tampil dengan sangat memukau. Hingga akhir dari lagu itu selesai.

Sorakan dan tepuk tangan yang meriah untuk Grenada Yanuar terdengar dengan kerasnya.

Puncak acara telah berlangsung. Kini, selesailh acara pada malam hari itu. Banyak orang yang sudah pulang. Zeva masih menantu kedatangan Gren yang sedikit terlambat.

Bahkan, Jingga yang tadi menemaninya kini sudah di jemput pulang. Hingga akhirnya Gren datang dengan nafas terengah-engah.

"Sorry yaa, udah nunggu lama. Bantuin nata mikrofon soalnya" ucap Gren

"Btw, kita belum fotbar kan?" tanya Zeva mengalihkan pembicaraan

"Iyaa, tapi siapa ya yang mau fotoin?" tanya Gren

"Eh itu ada kak Olivv" ucap Zeva menunjuk ke dalam.

Gren lalu menghampiri Oliv dan meminta tolong untuk memotret mereka. Entah mengapa rasanya happy bangey kalau Oliv yang fotoin. Secara udah menang 1-0 sih:v

Oliv mengangguk dan mulai memotret mereka berdua. Jepretan Oliv tiada bandingnya. Hasilnya tak pernah jelek. Itulah yang membuatnya jadi selebgram.

"Thanks ya kak" ucap Gren

"Gue balik duluan yaa, thanks udah jadi panitia" ucap Oliv langsung pergi

"Iyaa sama-sama" jawab Gren

Oliv sudsg berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Efek gue bagus nih, foto lagi yuk" Zeva mengajaknya selfi

Gren hanya mengiyain kemauan Zeva. Mereka lalu selfi berdua.

"Eh, ini udah malem loh. Pulang yuk" ajak Gren

"Okee"

Mereka kini berada di depan sebuah mobil.

"Weheyy ada mobil. Mobil lo Gren?" tanya Zeva

"Engga, mobil paman gue. Kebetulan aja dia nginep di rumah gue" jawab Gren

"Yaudah, yuk pulang" ucap Zeva

Gren membukakan pintu mobil samping kiri buat Zeva melangkah masuk. Beuhh!! Diperlakukan seperti putri kerajaan saja.

♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Grenze Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

TE AMO 🌹💟

GRENZE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang