21. Lizard

7 7 0
                                    

"Sengeselinnya kamu, aku tau pasti kamu melakukan itu buat menghiburku."

♡♡♡

"Pokoknya sebelum hari H, kalian harus Fit yaa!! Jangan sakit-sakit, ntar ga ikut malahan" lanjut pak Zaka mengingatkan

"Siap pak!" Ucap mereka sekelas

Keesokan harinya, saat bel istirahat. Tidak sengaja mereka bertemu berpaspasan di depan R.O

"Eh Zeva!" Ucap Gren terkejut melihat Zeva yang lagi lewat

"Habis ngapain?" Tanya Zeva

"Gue disurug ikut OSIS, Zev. Terpaksa, gue ikutan deh akhirnya" jawab Gren

"Ohh yaudah gue balik kelas dulu" Zeva pun berjalan kembali menuju kelasnya.

Lagi dan lagi, Gren terus bertemu dengan Oliv karena mereka satu organisasi. Hal itu yang membuat Zeva merasa kesal.

Ia kembali ke kelas sambil manyun alias mengerucutkan bibirnya kesal.

"Napa lu Zev?" Tanya Jingga yang sudah berada di bangku sebelum Zeva kembali

"Gapapa, sebel aja!" Jawab Zeva apa adanya

Bel pulang sekolah berbunyi. Kini adalah jadwal piket untuk Zeva. Karena ronde piketnya satu-satu.

Berhubung Zeva adalah absen terakhir karena dilihat dari namanya saja sudah huruf Z. Dia menjadi giliran piket pertama di awal pembelajaran kelas 11 semester 1.

Semua orang di kelasnya tampak telah meninggalkan kelas dan meninggalkan Zeva sendiri. Saat Zeva masih mengambil sapu, ia tidak sadar kalau Gren kembali ke kelas lagi.

"Mau dibantu ga, Tuan Putri?" Goda Gren melihat keadaan Zeva yang sangat mapan untuk memegang sebatang sapu.

"Ga! Ngapain?!" Jawab Zeva jutek

"Kok galak banget sih, tuan Putri?" Canda Gren lagi

"Daripada lo ganggu, mending lo balik aja sono!" Usir Zeva jutek

Gren tidak tahu alasan Zeva jadi ga mood begini.

"Lagi Pms ya lo?" Tanya Gren

"Ga! Lagi ga mood aja gue" gerutu Zeva dengan ketusnya

Mereka lalu terdiam. Gren masih duduk di atas meja salah satu bangku temannya.

"Cicak!!! Zev itu disamping lo ada cicak!" Teriak Gren

Zeva panik, dia heboh ketakutan.

"Ha? Mana-mana cicaknya?! Aaaa gue takut cicak!" Teriak Zeva heboh berlarian kesana kesini dan menghampiri ke arah Gren.

Lalu bersembunyi dibalik tubuhnya. Sambil memegang kedua bahu Gren dari belakang untuk lokasi yang pas buat bersembunyi.

Gren tertawa terbahak-bahak, melihat kehisterisan Zeva saat ditipu ada cicak. Zeva yang sadar akan hal itu balik ngambek.

"Hih! Kok ketawa sih?! Boong kan lo?!" Kesal Zeva lalu mendorong tubuh Gren kencang

Hingga membuat tangan Gren terbentur meja dan menimbulkan suara kencang.

"Eh sorry-sorry ga sengaja" ucap Zeva merasa bersalah

"Gapapa, anak cowok harus kuat" candanya

"Heleh, abisnya lo nakal sih!" Ucap Zeva kesal

Karena ada sehelai rambutnya yang tertempeli kotoran kertas, tangan Gren mendekat dan menepisnya perlahan. Membersihkan kotoran itu.

"La emang kenapa sih lo ga mood dari tadi?" Tanya Gren lirih

Hal itu membuat Zeva terfokuskan dan menatap ke arah Gren. Mata Gren yang tadi mengarah ke rambut Zeva kini mengarah dan menatapnya juga.

Zeva tersadar akan lamunan itu, lalu kembaki menepi dan mengambil sapu. Tingkahnya menjadi salting seketika. Ia pun segera menyelesaikan piketnya.

Gren masih menunggu hingga kelar. Setelah Zeva kelar menyapu, ia kini mengambil tasnya.

"Kok masih disini?" Tanya Zeva

"Oh tadi gue balik kelas cuman mo ambil Hp ketinggalan di laci. Ngeliat ada lo jadi pengen gangguin, hehe.. terus ini mau balik lagi ke R.O" jawab Gren

"Ohh" seketika Zeva jadi ga mood lagi lalu berlalu meninggalkan Gren. Ia langsung berjalan cepat dan menuju parkiran.

"Kenapa tu anak?" Batin Gren heran

♡♡♡

Keesokan harinya, masih berada di kelas 11 IPS 5. Panji menghampiri Naya dan duduk di depan bangkunya.

"Nah, gue udah minta izin Gren. Katanya dia memperbolehkan" ucap Panji

"Memperbolehkan untuk apa?" Tanya Naya

"Untuk jadian sama lo" tukas Panji sangat to the point.

Naya terkejut. Rasanya sudah mau terjungkal kemana-mana.

"Emang lo suka gue?" Tanya Naya

"Iyaa gue juga suka sama lo" jawab Panji

Mereka saling confess sebegitu dadakannya. Naya tersenyum karenanya. Karena ia telah mendapatkan hati, seorang yang benar-benar ingin ia miliki.

"Thanks ya Njii" Panji tersenyum mengangguk

Lalu ia kembali ke bangkunya berhubung ada guru yang masuk ke kelas.

♡♡♡

Malam harinya setelah Zeva mandi, ia kembali ke kamarnya. Ponselnya berdering seperti ada yang nelfon.

Ternyata itu Gren. Zeva pun langsung mengangkatnya.

"Kenapa Gren?"

"Mau lihat bintang ga?"

"Gaada bintang malam ini"

"Itu kan di rumah lo. Gue ada tempat yang cocok buat ngeliat mereka"

"Terus?"

"Ya lo mau ikut gue lihat bintang ga? Kalo mau, gue otw ke rumah lo sekarang"

"Yaudah okey"

Gren langsung otw secepatnya. Zeva sangat terkejut dengan hal yang begitu dadakannya ini. Apalagi ini ajakan dari Gren. Sudah pasti dia akan mau. Seperti keluar cari angin bersama sang pangeran. Ckckck:v

Zeva sudah berganti pakaian dan dandan tipis-tipis lalu menunggu di luar. Gren datang dengan motornya.

"Yuk!" Zeva mengangguk lalu naik di motor Gren.

Gren melajukan motornya menuju ke tempat yang ia maksud.

♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Grenze Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

TE AMO 🌹💟

GRENZE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang