40

1.7K 206 9
                                    

Hari ini ngantor seperti biasa. Rosie menyelesaikan apa yang belum terselesaikan. Sambil dia menyeruput kopi, sambilan juga buat menanda tangani berkas-berkas yang dibaca satu persatu secara teliti.

Toktoktok! Pintu ruangan di ketok. Asistennya nongol.

" Direktur, saatnya makan siang."

" Oh iya! Saya lupa."

Rosie mengakhiri kegiatan ini untuk beberapa saat karena niat mengisinya perut.

Diapun keluar dari ruangan itu, jalan masuk ke lift dan sesekali memperhatikan jam tangan.

Pergilah dia sendiri menuju restoran tempat persinggahan makan siangnya. Tapi sebelum itu, dia coba menghubungi Yeri, apakah dia selesai kuliah atau tidak?

Jawabannya, dia kuliah namun tidak pulang seperti biasa. Dia mau mengerjakan tugas di rumah temannya.

Ok! Rosie berarti tidak perlu menjemput untuk hari ini.

Jadinya, dia keluar sekarang hanya fokus untuk makan siang.

" Daddy!!!!!"

Rosie kaget saat berhenti di samping meja yang isinya Ellan sama Jennie.

Jennie kagetnya bukan karena ada Rosie. Tapi kaget karena sang anak memanggil Daddy.

" Hai~" Sapa Rosie.

" Sini!! Sini Daddy!!" Ajak El. Tarik-tarik jas Rosie agar duduk di tempatnya, makan bersama.

" Ok~" Angguk Rosie tanpa harus mikir panjang.

Jennie bingung. Sedangkan Rosie menuruti keinginan El hingga dia terduduk sambil memangku anak ini dengan senyum ramah.

" El sekolah?" Tanya Rosie.

" Ah! Belum~"

" Berapa umurnya?"

" 4 tahun~"

" Kok belum sekolah?"

" Nanti, saat dia umur 5 tahun, aku baru memasukinya ke sekolah."

Rosie mengangguk paham.

" High five~!" Pinta Ellan buat Rosie menuruti keinginan, mengangkat tangannya yang jelas lebih besar ketimbang tangan El.

Diperhatikan oleh Jennie. Rosie nampak banyak perubahan. Dia bahkan tau umur Rosie sudah 25 tahun sekarang. Terhitung gimana Jennie memperhatikan Rosie dulu hingga hapal tanggal ulang tahunnya berapa.

" Umurmu 25 tahun?"

" Ahh..haha iya~ emm kamu..."

" Aku? Emmm~~"

" Oh! Tidak apa jika sudah 35. Makin tua, makin terlihat cantik." Jawab Rosie dan Jennie terkekeh selama Rosie sibuk, memainkan pin nama Rosie di jas kerjanya.

" Dimana Daddy nya? Aku tidak pernah melihat."

Jennie terdiam. Dia mulai bingung bagaimana menjelaskannya.

" Emm...anu..."

" Makanannya tuan, Nyonya~"

Datanglah pelayan yang buat mereka tersenyum menghargai makanan yang diletakkan di meja.

" Makan! Makan!!" Teriak El. Berdiri di atas sofa ini, memegang sumpit anak-anak yang selalu di bawa Jennie agar El bisa memakan pakai sumpit.

" Uh!" Keluh El. Selalu gagal memakai sumpit dan Rosie memperhatikan dari samping dengan senyum kekeh.

" Nggak bisa pakai?"

" Susah!!!" Kesal El. Bahkan dia sampai berdiri, menusuk-nusuk sushi nya agar nancap. Kalau nggak, yaa pake tangan!

Park My Love 7 | Love Lust ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang