11

2.1K 218 15
                                    

Rosie lari turun dari tangga. Bawa tas dan sepatu.

" Jangan lari-lari!" Marah Mama yang lagi siapkan sarapan bareng Alice.

" Paman oci~!"

" Hah?" Saut Rosie sambil pasang sepatu.

" Beliin mainan!"

" Mainan apa?"

" Lobooott~!"

" Iya. Nanti Paman belikan ya!" Kata Rosie. Sayang banget sama keponakannya. Bahkan jarang Rosie tuh marah.

" Cuci tangan dulu Rosie!"

" Ok!!"

Rosie berlalu ke dapur. Cuci tangan di wastafel sebelum sarapan.

" Papa mau tanya Rosie."

" Apa~?"

" Kamu sudah punya pacar?"

" Iyalah Papa!"

Mama melirik senyum.

" Siapa?" Tanya Papanya. Pura-pura bego aja buat ngeliat apakah Rosie jujur atau tidak anaknya.

" Jennie~" Cengir Rosie. Malu-malu ngomongnya.

" Siapa Jennie?"

" Adaa! Papa nanti tau! Cantikk!! Baik!! Jujur!! Beliin Rosie PlayStation 5!!" Jelasnya bikin Alice terkekeh bareng suami.

" Kalau gitu, nanti di ajak makan malam ya di rumah."

" Tapi..." Rosie diam sejenak. Dia mikir lama.

" Kenapa?"

" Jennie sibuk kerja. Nanti Rosie tanya dulu."

" Yaudah iyaa. Kan nanti di jemput."

" Oh! Iyaya! Rosie lupa!"

Tangannya memukul pelan kepala sendiri. Terus dia cengir-cengir lagi sambil nguyah selama satu meja makan, merasakan kebahagiaan dari Rosie yang udah punya pacar.

Tidak lama, sekitar setengah jam, mobil Jennie datang menjemput brondong kesayangan.

Jennie tidak pernah keluar mobil karena Rosie juga udah di depan rumah terus masuk ke dalam deh buat langsung pergi.

" Papa?" Tanya Jennie yang fokus menyetir.

" Iyaa. Jennie mau?"

" Emm..boleh. Nanti malam kan?"

" Iyaaa!"

Jennie mengangguk mau menerima undangan makan malam keluarga Park. Tidak masalah. Jennie juga harus memperkenalkan diri pada orang tua Rosie.

Cup! Pipi tercium. Jennie tersenyum menatap Rosie keluar dari mobil.

" Bye-bye!!!" Lambai Rosie memperhatikan kepergian mobil Jennie yang menjauh.

Di belakang sana, depan gedung masuk, ada kepala rektorat yang baru keluar dari mobil setelah pintu di buka oleh supir.

Matanya menyipit, melihat Rosie yang baru aja di antar Jennie ke sekolah. Bahkan Daddy Kim hapal sekali mobil anaknya yang hampir tiap hari dia lihat datang ke sekolah pagi-pagi mengantar seorang siswa.

" Pak!" Panggil Daddy Kim pada seorang guru olahragawan yang ingin pergi ke kelasnya mengajar.

" Saya mau tanya seorang murid."

" Iya pak. Bisa."

----

Baru sampai kantor, di mejanya udah ada undangan pesta buat besok malam. Dari CEO terkenal yang kebetulan ulang tahun perusahaannya.

Park My Love 7 | Love Lust ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang