21

1.4K 206 8
                                    

.......

" Jennie."

" Mh?"

Jennie mengangkat pandangan. Temannya menyodorkan cokelat pada wanita ini yang terdiam sambil memandang hadiah itu di atas meja.

" Dari siapa?"

" Wendy."

" Mh!?" Kaget Jennie. Alisnya terangkat tinggi dengan raut bingung.

Sejak kapan Wendy melakukan hal-hal seperti ini? Memberikan cokelat pada wanita? Dia bahkan tidak terlihat romantis atau bahkan terang-terangan suka dengan lawan jenis.

Akhirnya, Jennie bertanya....

" Cokelat?" Bingung Wendy. Menatap Jennie sambil merapikan rambutnya di depan wanita ini yang terdiam lamun, menatap wajah ganteng pria yang ditaksir satu sekolah.

" Ahh~~ ini dari ntah siapa. Karena aku tau kamu suka cokelat, makanya aku kasih sama kamu aja."

" Tapi--"

" Eiittss!!" Tahan Wendy. Tersenyum kecil sebelum bicara.

" Jangan berfikir jika aku memberikannya karena pemberian orang lain. Aku tidak suka cokelat. Sayang jika tidak dimakan. Sama aja kayak tidak menghargai pemberian orang. Yasudah, lebih baik aku kasih sama kamu. Aku titipkan dengan teman kelasmu. Kan...kamu suka cokelat." Jelas Wendy panjang lebar sampai Jennie terdiam, mengangguk-angguk kepalanya pelan lalu tersenyum pada Wendy yang terkekeh sambil membelakangi kedua tangan agar nampak sopan saat berkomunikasi dengan orang.

Dari jauh, ada Irene yang menatap sipit. Krystal melepas lipatan tangan dan dia menyenggol Irene yang mengangguk pelan kepalanya sambil menggertak.

.

.

.

.

Bruk! Hantam Irene sama bahu Jennie yang terdiam, menoleh segera ke belakang bahkan teman kelasnya ikut berhenti kejut.

" Ya!" Kesal Jennie.

" Yaa..lo aja yang jalannya ke tengah." Jawab Irene.

" Sejak kapan gue jalan ke tengah? Jelas-jelas gue berdiri di pinggir!"

" Yaa buta mungkin." Cetus Krystal buat Jennie berbalik, mendekat ingin mencakar, namun segera, seseorang menahan bahunya.

Itu Lim!

" Sudahlah." Katanya, merangkul Jennie untuk di bawa pergi sebari mendengar ocehan Jennie perihal Irene dan Krystal.

.

.

.

.

" Wendy... sebenarnya aku...."

Wendy diam, menunggu Irene bicara dan itu memakan waktu lama karena dia seperti sedang berfikir.

" Emm...apa kamu menyukai seseorang?" Tanya Irene, memotong pernyataannya yang ingin mengungkapkan perasaan.

" Suka seseorang? Emm... tidak aku rasa."

" Kenapa?"

" Karena aku tidak mau mengecewakan. Kalaupun suka, nanti, saat aku mapan. Aku siap suka dengan wanita dan melamar langsung tanpa pikir panjang." Jelas Wendy, memberikan keterangan dengan jelas hingga Irene segera mengurungkan niat awal.

Park My Love 7 | Love Lust ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang