39

1.3K 187 4
                                    

Pesta berlangsung cukup lama. Banyak perbincangan sana sini mengenai bisnis.

Sekitar jam 10an, akhirnya Jennie keluar bersama Lim dan Rosie. Asisten Jennie datang membawa mobil nya.

Rosie masih menggendong El. Dia memasukkan anak ini ke kursi belakang untuk tidur disana.

Jennie memperhatikan aja. Dia diam, tidak bicara bahkan Lim sekalipun.

" Makasih." Ucap Jennie. Rosie tersenyum lalu mengangguk.

" Aku duluan Lim~"

" Hati-hati."

Akhirnya Jennie masuk ke dalam mobil. Asisten nya memberi tundukan pada dua pria ini yang mengangguk singkat.

Memperhatikan kepergian mobil itu menjauh.

" Abang bawa mobil?" Tanya Rosie.

" Ada di basement."

" Oh!, Yaudah ayo bareng ke bawah."

Lim menyetujuinya.

Mereka jalan masuk ke basement gedung bawah, mengambil mobil mereka untuk pulang ke rumah.

.

.

.

Ting!!! Lift terbuka. Jennie jalan menggendong anaknya yang tertidur lelap.

Saat sudah masuk apartemen, lalu menuju kamar anak agar di tidurkan, El mengigau.

" Daddy.... Daddy~~" Gumamnya dengan rengekan.

Jennie diam menatap. Ini kesekian kalinya sang anak memanggil Daddy dalam keadaan tidur.

Dia benar-benar ingin sosok ayah ada meski Jennie selalu menjawab jika ayahnya hilang.

Seorang bocah seperti El meski taunya hanya main saja, tetapi terkadang dia juga memikirkan kemana Daddy nya? Kenapa hanya ada Mommy?

Cup! Ciuman diberikan Jennie sambil dia mengelus kepala anaknya.

" Love you Ellan~" Ucap Jennie.

•••

Pintu mobil tertutup. Jimin sudah masuk ke dalam saat tau jika Rosie menjemput.

" Mama mana?"

" Mama kerja. Jadi Papa jemput sendiri."

" Papa nggak kerja?"

" Jam istirahat. Nggak papa."

Jimin diam sambil dia memainkan hpnya, mengirimkan chat pada Suzy.

" Mau belanja sayang?"

" Belanja!? Beli baju Jimin Papa!!"

" Yaudah, ayo. Nggak papa ya berdua aja? Nanti ngomong sama Mama."

Jimin mengangguk sambil dia melepas rompi sekolah agar memakai kemejanya saja karena panas.

Jimin menginjak kelas 6 SD! Tetapi dia sangat dewasa sikapnya. Terkadang Jimin pendiam seperti Suzy dan juga jika di ajak bicara, dia baru akan mengeluarkan suara.

Meski anak angkat, Suzy merawat Jimin sepenuh hati hingga sang anak menuruti tingkah Mama nya.

Sambil senyum, Rosie gandeng tangan Jimin yang noleh sana sini saat masuk ke Mall mencari pakaian baru. Untungnya, dia segera pamit pada Suzy jikalau di cari.

Sampailah depan salah satu toko.

" Pilihlah apa aja." Kata Rosie dan Jimin menjauh untuk mencari bajunya sambil diikuti pelayan toko.

Park My Love 7 | Love Lust ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang