11. [ Sakit ]

46.8K 3.7K 399
                                        

Chap ini pendek, karena gak ada yang ngasih semangat. Boleh ngelunjak gak? Semangatin dong, bilang sayang gitu😇




Kevin menelentangkan Nevan di ranjang, lalu mengeringkan tubuh sang adik menggunakan handuk yang bocah itu pakai. Sedangkan kevan mendekatkan keperluan Nevan pada abang tertuanya agar lebih mudah.

"Aneh-aneh saja, terpeleset bisa mengakibatkan cedera tulang," Ejek kevan menoel-noel pipi chubby adik nya.

Nevan merasa risih, lalu menepis tangan abangnya. Menatap kevan dengan mata melotot agar lelaki itu ketakutan. Namun sayang, si objek malah tertawa gemas.

"Nevan manusia lemah kalau kau lupa," Gumam kevin. Namun anak yang sedang menjadi bahan topik malah tersinggung.

Hidung nevan kembang-kempis, dalam satu tarikan nafas ia mengangkat kaki nya yang berada di tengah kedua kaki kevin dengan tiba-tiba. Gerakan tak terduga itu mengakibatkan kevin mengerang dan bersamaan tubuh nya jatuh menimpa si pendek.

Kevan terkejut dan detik berikutnya tertawa terbahak-bahak. "Masa depan mu, are you okay?"

"Damn, bad kitten." Geram kevin dalam posisi mengukung tubuh nevan. Sekarang milik nya terasa nyeri akibat tendangan adik nya yang tidak main-main.

Nevan menarik handuk hingga menutupi wajah, tak sadar jika ujung kaki sampai area perut terlihat bebas oleh kedua abang nya.

Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas. Kevan mengambil ponsel nya, lalu dengan cepat mengambil potret sang adik tak terhitung jumlah nya. Kevin sendiri terkekeh gemas, kalau kelakuan nevan seperti itu ia tidak bisa marah.

Dengan jahil jari kevin menyentil cim yang layu seperti tidak ada semangat untuk hidup. Meskipun pelan si empu tetap tersentak kaget dan menutupi alat vital nya.

"Abang!" Teriak Nevan kesal dengan mata berkaca-kaca. Bibir nya mengerucut dan melengkung sedikit bergetar menandakan jika anak itu sudah melewati batas kesabaran.

Kevan menyenggol tangan kembarannya. "Menjauh, dasar tidak berguna. Kau membuat adikku menangis saja."

Kevin mengangkat kedua bahunya acuh. "Hanya memberikan pelajaran agar adil tidak masalah bukan?"

"Tapi yang kau lakukan tadi pasti sakit."

"Kau pikir milikmu ditendang tidak sakit?"

Saat dua lelaki berwajah sama itu berdebat, lain lagi dengan Nevan yang turun dari ranjang tanpa sepengetahuan abangnya. Kaki pendek itu berlari ke arah kamar mandi tanpa peduli tubuhnya yang belum memakai apapun.

"Hiks paman~"

Grep

"Astaga!" Ryan yang sibuk mengosongkan air bekas mandi di bathtub terkejut kala belakang tubuhnya di tempeli sesuatu hingga ia hampir terjungkal ke depan.

Ryan berbalik agar tahu siapa dibalik dalang penabrakan. Nampak bocah pendek dengan tubuh telanjang memeluk tubuhnya begitu erat. Ia menghela nafas sambil mengusap wajahnya kasar.

"Sekarang apa lagi hm?" Tanyanya dengan senyum palsu.

"Gendong, hiks paman. Gendong Evan, hiks." Nevan terisak seraya mengangkat kedua tangan ke arah pria didepannya.

NEOTEROS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang