51. [ Orang baru ]

6.6K 582 45
                                    

telat up lgi betmut, sori ya pens nya nepan
lgian komen dkt, mau ngmbek dlu
oh iya, kmrn ada yg mnta scene nya duda sm dktr
bnykn, ini di kasih. sama² aku emg baik.
bye

°><><><°


"Devan.. kabur."

Pupil mata Ryan sedikit melebar karena terkejut. Alarm waspada seperti berbunyi keras di kepala nya saat ini. Seorang tahanan kabur? Itu bukan kabar bagus apalagi orang nya adalah musuh Gerald yang sudah pasti memiliki dendam tersembunyi.

"Apa??"

Sebuah suara berhasil membuat Ryan serta Gerald kompak menoleh ke belakang. Nampak sosok Kevan berdiri dengan ekspresi tidak menyangka. Mungkin pemuda itu mendengar dan juga sama terkejut nya dengan Ryan.

"Hei, kau menguping, tidak sopan," ucap Ryan.

"Kenapa tidak ketuk dulu?" Gerald sedikit tidak suka saat putra kedua nya tidak menggunakan tata krama lebih awal.

Kevan melempar sebuah kain berwarna putih ke arah Ryan yang langsung sigap di tangkap oleh si empu. "Aku hanya ingin mengantar sneli ini. Karena bau disinfektan nya sangat menganggu indra penciuman kami saat makan."

Ryan yang mendengar itu mendengus tak terima. "Itu namanya pakaian ku bebas dari kuman!"

Kevan seperti tidak menghiraukan Ryan, buktinya pemuda tersebut memfokuskan diri pada Gerald. "Pa, Devan benar-benar kabur? Kenapa tidak memberitahu ku dan Kevin saat masih di tempat tadi?"

"Kalian hanya akan emosi. Memukul para polisi tidak akan membuat Devan kembali ke sel tahanan. Jangan kotori tangan kalian, papa tidak mengizinkannya."

Ucapan mutlak sang ayah membuat Kevan bungkam. Memang yang dikatakan Gerald adalah kebenaran. Tapi bukan berarti mereka harus tinggal diam, para polisi sangat tidak berguna dalam bertugas. Apa yang mereka lakukan? Naik jungkat-jungkit? Tidak elit sekali.

Memberi sedikit pelajaran setidak nya membantu mereka sadar akan kondisi supaya tidak terus bersenang-senang tanpa malu dengan perut buncit berisi uang suapan.

Sial, Kevan sungguh kesal tetapi tidak tahu harus melampiaskan nya kepada siapa. Adik kembar dari Kevin tersebut lantas berbalik dan segera pergi dari kamar Gerald tanpa sepatah katapun.

"Huh? Anak mu merajuk?" Tanya Ryan cengo karena baru pertama kali melihat hal itu.

Gerald mengusap pelipis nya yang sedikit berdenyut. Oh ayolah, dia berjanji akan menceritakan semua masalah pada anak nya namun perlu waktu yang matang.

Sekarang apa yang harus Gerald lakukan? Karena ia yakin kalau mulut bebek Kevan yang suka bergosip itu tidak akan bisa menahan diri untuk tidak mengadu pada Kevin serta Zefran.

"Dia kabur kemana?"

"Masih pengejaran, bisa dikatakan statusnya buron."

"Kau yakin semuanya akan baik-baik saja?"

Gerald menggeleng samar. "Mulai detik ini Nevan tidak akan ku izinkan keluar rumah, termasuk sekolah."

"Gerald, bukankah itu berlebihan? Bagaimana jika anakmu marah dan membencimu lagi."

"Lalu kau pikir aku akan membiarkan si keparat Devan menyentuh putraku? Bukan tidak mungkin dia mengidentifikasi Nevan sebagai sasaran."

Gerald menunduk menatap wajah bocah di pangkuan nya seraya mengusap pipi chubby itu dengan ibu jari. Hal tersebut membuat kening Nevan sedikit mengerut akibat terganggu.

NEOTEROS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang