10. [ Pagi buruk ]

43.7K 3.6K 129
                                        

Makasih 45k readers nya, hehe. Ini saya udh up ya, jgn di teror lagi pls 😇

Pukul 2 dini hari Gerald baru bisa menghembuskan nafas lega saat mendengar dengkuran halus dari sang putra.

Saat jam 12 malam mata anak itu memang terpejam dan mulutnya asik mengisap aktif, namun kadang menggeliat kecil, menggaruk tengkuk dan kelopak mata nya masih bergerak random.

Terpaksa Gerald mengancam jika Nevan tidak tidur ia akan pergi. Ancaman itu berhasil, buktinya sekarang Nevan sudah tenggelam dalam alam mimpi walau menghabiskan waktu lebih 1 jam.

Gerald mundur hingga pagutan mulut kecil itu terlepas dari puting nya. Ryan bodoh, enak apa nya? Rasanya geli dan kebas. Kalau ia mempunyai kekuatan mengulang waktu, gerald pasti menolak keras permintaan nevan untuk menyusu.

Kedua kening Nevan terlihat menyatu dan mulutnya bergerak mencari sesuatu. Peka, Gerald mengambil dot yang masih terisi susu, lalu memasukan nya pada mulut sang putra.

Tiba-tiba terdengar sebuah notif pesan dari ponsel nya. Sedikit kesal ia mengambil benda pintar itu yang tergeletak di meja kecil samping kasur.

Membaca nama si pengirim dan isi pesan, seketika bibir pria itu menerbitkan senyum kecil namun menawan. Ia kembali meletakan ponsel pada tempat nya tanpa membalas, kemudian memeluk Nevan dengan erat sembari menepuk-nepuk pelan punggung putra nya.

"Jadi anak baik besok, oke. Kedua abang mu akan segera pulang."

🕸🕸🕸

Sinar mentari menerobos lewat sela-sela gorden, membuat manusia pendek yang masih bergelung dalam selimut terganggu.

Mengerjabkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk pada netra coklat keabuan milik nya. Nevan ingin meregangkan tubuh, tetapi rasa nyeri yang tiba-tiba menyerang area punggung bawah membuat nya mengurungkan niat.

"Akhh, sakit."

Nevan meringis sambil mengelilingi pandangan pada kamar berukuran sedang itu. Menyadari sesuatu ada yang hilang, ekspresi wajah anak itu berubah sedih.

"Papa?"

Gerald tidak ada disini, apa pria itu meninggalkan nya? Nevan tidak suka. Ia ingin saat bangun di sapa oleh suara serak khas bangun tidur papa nya. Namun sekarang batang hidung nya saja tidak terlihat sama sekali.

Nevan gelisah sendiri, ingin bangun tapi tidak mampu karena nyeri yang mendera tulang ekor nya yang cedera. Tak sengaja mata nya menangkap alarm yang menunjukan pukul 08:50 pagi.

Sialan! Ia terlambat sekolah. Pasti sekarang sudah masuk jam pelajaran pertama. Kenapa tidak ada yang membangun kan nya.

"Hiks.. Hiks.."

Ceklek

"Hei, kenapa menangis?"

Seseorang datang dengan wajah khawatir, ia menurunkan selimut yang masih menutupi tubuh nevan. Tangan nya mengusap surai si manis dengan pelan.

"Nevan mau papa."

Pria tadi tersenyum lalu membawa bocah yang menangis itu pada dekapan hangat nya. "Gerald pergi ke kantor nya sebentar, dia akan pulang secepatnya."

NEOTEROS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang