25. [ Pertemuan ]

21.5K 2.6K 418
                                        

Ɯαɾɳιɳɠ
• Jika ada typo kasih tanda
• 2425 kata
• Sekali lagi ini Flashback atas request readers
• Scene Nevan masa bayi
• Request terakhir!

3 bulan setelah kelahiran putra bungsunya Gerald benar-benar di sibukkan antara mengurus bayi dan perusahaan yang kembali di rintis dari nol.

Waktu kejadian di rumah sakit beberapa bulan yang lalu, Gerald tidak pernah bertemu dengan lia maupun devan setelah membayar administrasi. Keduanya seperti hilang di telan bumi, Gerald sedikit merasa kasihan pada Nevaniel yang tidak sempat meminum ASI untuk pertama dan terakhir kalinya.

Sebegitu bencinya kah Lia pada bayinya sendiri? Nevan bahkan tidak salah apa-apa. Bayi itu sudah menderita dari awal ia lahir, sekarang malah di tinggal oleh ibu kandungnya sendiri bersama pria lain.

Gerald tidak mau putranya bersedih, maka dari itu ia selalu berusaha menepati apa yang di inginkan anak-anaknya asalkan itu baik. Ia rela menjadi ayah sekaligus ibu untuk ke empatnya.

Setiap waktu tidak ada kata libur dalam kamus hidupnya. Ia harus selalu bekerja bekerja dan bekerja demi mengembalikan perusahaan nya seperti semula. Di hari minggu pun, dimana hari orang-orang biasanya beristirahat Gerald ganti menjadi waktunya membawa anak-anak untuk bermain di taman agar mudah bersosialisasi saat mereka besar nanti.

Kata orang usaha tidak mengkhianati hasil, Gerald percaya dan itu benar adanya. Ia bisa mengembalikan kehidupan kembali normal sedikit demi sedikit. Gerald bahkan sudah memiliki sekitar 7 karyawan, meskipun jauh dari kata banyak seperti dulu, tetapi itu sudah pencapaian yang bagus. Semuanya akan kembali dengan membutuhkan waktu dan ia hanya harus bersabar.

Jika kalian berfikir ia menjadi pria kacau setelah di tinggalkan seorang istri, jawabnya tidak. Gerald bahagia sangat sangat bahagia. Itu semua karena para putranya yang selalu menemani, di tambah si kecil Nevan.

Alarm paginya adalah tangisan bayi, kehebohan rumah tiap harinya adalah perkelahian antara kevan dan zefran, yang menguji kesabarannya adalah kevin si anak jarang bicara, tapi dia tidak bisu kok hanya malas saja katanya.

Kehidupannya sangat berwarna, Gerald selalu berdo'a agar di berikan umur panjang sampai ke empat anaknya nanti menemukan jodoh masing-masing, maka tugasnya berakhir sampai di sana.

"Papa, adik menangis karena zefran menjepit hidungnya."

"Uhukk.. Uhukk.."

Gerald mengambil segelas air putih lalu meneguk nya sampai habis. Ia sedang makan siang di waktu senja karena baru pulang kerja itu tiba-tiba dikejutkan dengan kedatang kevan dan menarik kemeja kantornya.

Dengan cepat ia beranjak dari kursi lalu berlari ke arah kamar. Kevan membuntuti dari belakang dengan kaki pendeknya yang kesusahan mengikuti langkah lebar sang ayah.

Ketika masuk ke kamar Gerald di buat shock saat matanya melihat bayi yang menggeliat tak nyaman saat hidungnya di jepit oleh jari-jari mungil zefran.

"Jangan lakukan itu, nak. Adikmu bisa kehabisan nafas." Gerald menjauhkan tangan zefran dari wajah Nevan yang sudah pucat. Ia dengan cepat membawa bayi berumur 3 bulan itu ke gendongannya.

Astaga, kejadian barusan membuat jantungnya tidak aman. Bagaimana jika kevan tidak mengadu, sudah pasti beda cerita. Kali ini dirinya yang ceroboh atau zefran yang terlalu banyak tingkah. Tidak ada yang menjaga ke empat anaknya karena ibunya sedang di luar ada urusan.

NEOTEROS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang