20 menit kemudian
"Kevin jangan bawa adikmu keluar, suhunya sangat dingin."
Kevin dan Nevan menoleh kebelakang, ternyata Gerald sudah selesai dengan acara mandinya. Bahkan rambut pria itu masih sedikit basah menciptakan tetesan air yang sedang ia keringkan dengan handuk.
Nevan menggerakan tubuhnya agar lepas dari sang kaka. "Abang, lepas."
Kevin menurunkan sang adik dan melepas lilitan selimut itu dari tubuh Nevan. Ia membiarkan anak itu berlari kecil masuk kembali ke dalam mendekati papa mereka.
Gerald tersenyum mengulurkan tangannya untuk menggendong sang putra. Namun kedua keningnya dibuat menyatu saat Nevan menahan tangannya seolah menolak.
"Kenapa?"
Nevan menipiskan bibirnya gugup. Ia melirik sejenak Kevin yang sudah lebih dulu keluar setelah menaruh selimut di atas ranjang. Abang kurang ngajar, bisa-bisanya meninggalkan dirinya. "Nevan jalan sendiri saja."
Terdiam sejenak akhirnya Gerald mengangguk setuju. "Diaper mu penuh?"
Nevan menggeleng. "Belum."
Gerald menggenggam lengan anaknya lalu berjalan ke arah pintu untuk menuju ruang makan. Karena mereka sepertinya sudah melewatkan waktu makan malam beberapa menit.
🕸🕸🕸
Sesampainya di meja makan Nevan melihat ketiga abangnya lalu ada Stella dan bocah anabelle alias Yuna. Karena gadis itu mempunyai model rambut di kepang dua, Nevan pun menggelari anak Stella dengan sebutan anabelle.
"Gerald duduk lah disini." Ucap stella setelah menarik salah satu kursi di samping Yuna.
Mau tak mau Gerald duduk di sana setelah mengucapkan terima kasih. Pria itu menatap Nevan yang juga menatapnya sulit di artikan. "Baby, kemari." Ucapnya sambil menepuk paha karena biasanya Nevan sangat suka duduk dipangkuan.
Si kecil menggeleng pelan. "Sama bang zefran saja."
Setelah mengatakan itu Nevan mendekat ke arah zefran. Kevan yang posisinya di samping anak ketiga itu langsung menyingkir membiarkan si bungsu duduk.
"Makasih, bang kev."
Kevan mengangguk dan tersenyum. "Sama-sama."
Stella mengambilkan makanan untuk Gerald. "Cobalah, jika suka habiskan. Semuanya masakan ku."
"Benarkah? Kenapa kau harus repot seperti ini."
Stella tersenyum. "Tidak masalah. Aku merasa senang bisa memasak untuk kau dan anakmu. Hitung-hitung latihan bukan?" Ucapnya di selingi nada candaan.
Dua kembar dan zefran memilih tuli dan asik dengan makanan mereka sendiri. Sedangkan Nevan menatap aura permusuhan ke arah anabelle yang juga menatapnya balik dengan mata melotot.
Seolah ada aliran laser antara anak berbeda jenis kelamin itu, keduanya semakin memperlihatkan tatapan menakutkan masing-masing agar menjatuhkan lawan.
"Yuna, kenapa tidak makan? Mommy masak makanan kesukaanmu."
Yuna menoleh ke arah Stella lalu menunjuk Nevan yang berada di seberangnya. "Dia menatap ku dengan mata melotot, mom. Aku takut."
Semua mata memandang ke arah Nevan yang membuat bocah itu kikuk dengan bahu merosot seolah di sudutkan.
"Nevan," Panggil Gerald.
"......"
"Nevaniel, papa memanggilmu."
"I-iya."
"Angkat wajahmu, jangan menunduk."

KAMU SEDANG MEMBACA
NEOTEROS [END]
General Fiction[PRIVATE ACAK! SILAHKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "NENEN HIKS.." "Wtf?!!" Tentang kehidupan Nevaniel yang biasa di panggil nevan. Seorang laki-laki yang berumur 14 tahun dengan tubuh pendek di tambah wajah nya yang baby face membuat banyak orang berpi...