Sesampainya di pekarangan rumah, kevin memberhentikan mobilnya hati-hati. Saat remaja itu berbalik, ia di kejutkan dengan pemandangan yang sangat langka terjadi.
Dimana seorang Ryan yang berjenis laki-laki tulen tengah di tempeli oleh bocah yang asik menyusu dengan mata terpejam damai. Kevin segera ke posisi awal dan menjauhkan pandangan nya dari belakang.
"Ekhem, sudah sampai."
Ryan yang sedari tadi sibuk melamun sembari mengusap kepala anak di pangkuannya sedikit terkejut. "Sejak kapan?"
"Baru saja."
"Kau kenapa?" Tanya Ryan heran melihat kevin yang seperti robot bertubuh kaku.
"Tidak apa-apa, cepat paman turun. Aku ingin menjemput papa yang masih di rumah grandma."
Ryan mendengus pelan. "Pinjam jaket mu."
Kevin melepas jaket yang ia pakai, lalu memberikannya ke belakang tanpa membalikan tubuh. Ryan pun tidak ambil pusing, ia menerima uluran dari remaja di depannya. Kemudian menutupi wajah Nevan yang masih menempel dengan dadanya menggunakan jaket Kevin.
Setelah itu Ryan keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk. Sesekali ia menepuk bokong si kecil yang menggeliat pelan dalam tidurnya.
Sementara itu Kevin yang masih di mobil menghembuskan nafas melalui mulutnya dengan pelan. Wajahnya sedikit memanas entah kenapa, ia menggeleng cepat mengusir pikiran yang tidak patut untuk di bayangkan.
"Sepertinya benar.. Paman Ryan mempunyai ASA."
🕸🕸🕸
Di sebuah kamar berukuran tidak terlalu luas, Ryan menidurkan tubuh Nevaniel ke kasur milik bocah itu sendiri. Ia menyentuh dada nya yang kebas luar biasa, bahkan sudah terlihat memerah dan sedikit membengkak. "Aku yakin sifat bringas Nevan keturunan dari gerald."
Benar bukan? Pantas saja anak gerald semuanya berjenis kelamin laki-laki. Ayahnya pasti sangat bersemangat saat membuat hingga menghasilkan benih para jagoan.
Dengan gesit laki-laki itu menempelkan plester demam pada dahi si manis yang terasa panas. Selesai dengan byebye fever, Ryan meminumkan obat cair penurun panas tanpa sepengetahuan Nevan, tak lupa memberikan air putih untuk menghilangkan rasa pahit di lidah.
"Hiks.." Nevan menggeliat gelisah sambil menggosokkan gumpalan tangan pada matanya yang tertutup.
Pria berstatus sebagai dokter itu menghela nafas panjang. "Kau tidak bosan selalu menangis? Saat mengigau saja hanya mengeluarkan suara isakan, dasar bayi cengeng."
Mulutnya terus mengomel, tetapi tangan nya aktif bekerja mengambil pacifier, lalu memasukannya ke mulut Nevaniel sebagai pengganti nipple nya yang sudah mati rasa.
"Tolong berhentilah merengek, telingaku sudah bosan." Ryan menepuk-nepuk halus pinggang si kecil agar kembali terlelap tanpa mengigau.
Beberapa menit barulah lelaki itu menghela nafas lega ketika mendapati dengkuran halus yang menandakan bocah nakal itu benar-benar tidur nyenyak.
Ryan menarik selimut dan meletakan guling di samping kiri dan kanan Nevan untuk menghindari anak berumur 14 tahun tersebut terjatuh dari kasur. Setelah itu ia pergi keluar kamar.
🕸🕸🕸
Sementara di ruang tamu, sesuai permintaan dari Nevan. Gerald terpaksa membiarkan Lia ikut bersama mereka kembali ke rumah terkecuali Devan. Awalnya Devan tidak terima dan ingin ikut, tetapi setelah berbicara empat mata dengan lia barulah lelaki itu menerimanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
NEOTEROS [END]
General Fiction[PRIVATE ACAK! SILAHKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "NENEN HIKS.." "Wtf?!!" Tentang kehidupan Nevaniel yang biasa di panggil nevan. Seorang laki-laki yang berumur 14 tahun dengan tubuh pendek di tambah wajah nya yang baby face membuat banyak orang berpi...