55. [ Kabar ]

5.2K 554 78
                                    

sekarang orang² mls vote atau book nya kurang menarik?
agak speechless liat vte nya yang jauh kurang dri stngh.
but, ga masalah. hak kalian, enjoy krna ini grts.
kalau ada typo ksh tau ya, manis.

"Ayah ku meninggal di tempat," lirih Ryan. "Kejadian itu membuat dendam ibu ku semakin besar. Apalagi kami tidak mempunyai bukti kuat untuk melapor ke pihak berwajib."

Waktu demi waktu semua orang mendengarkan penjelasan Ryan tentang peristiwa kelam yang menimpa orang tua nya.

"Lalu kenapa kalian melukai Nevan? Adik ku tidak ada hubungan nya lagi dengan wanita itu."

Ryan sejenak menunduk sambil memejamkan mata ketika interupsi Zefran menyapa indra pendengaran nya. "Karena.. wajah Nevan. Mirip mantan istri mu Gerald."

Pandangan kedua pria dewasa itu kembali bertemu. Darah yang mulai turun di sudut bibir Ryan tak terlalu di pedulikan oleh si empu. Rasa bersalah nya menggebu-gebu ketika mengingat kilasan anak teman nya yang terluka akibat dari ulah ibu nya sendiri.

"Ini salah ku.. andai dulu aku tidak memperkenalkan Nevan pada ibu ku sudah di pastikan jika kejadian ini tidak terjadi. Awal pertemuan mereka, ibu ku langsung terkejut saat melihat bentuk wajah Nevan yang tidak asing baginya."

"Dia terus bertanya siapa orang tua Nevan dan tanpa rasa curiga aku menceritakan semuanya. Dari nama orang tua sampai takdir Nevan yang di tinggalkan ibu kandung nya sendiri ketika baru lahir ke dunia."

"Emosi nya langsung meledak saat itu juga. Ibuku selalu memerintah untuk mencelakai Nevan dan jika aku tidak mau maka dia mengancam akan melakukan hal itu dengan tangan nya sendiri." Ryan menjeda sejenak ucapan nya untuk membasahi bibir yang mulai kering karena gugup. "Jadi.. Aku menyetujui nya. Tapi sungguh! Aku hanya berbohong karena sudah sangat menyayangi Nevaniel seperti anakku sendiri."

"Mulai saat itu ibuku mulai tenang. Bahkan ketika Nevan menginap selama satu bulan penuh di rumah nya, ibu tidak memperlihatkan gelagat aneh yang bisa melukai Nevan."

"Meski begitu, hanya aku yang memenuhi semua kebutuhan Nevan. Puncak kesabaran nya saat kau datang ke rumah ku untuk menjemput Nevan pulang. Apa kau masih ingat kalau ibuku sempat menampar mu?"

Kening Gerald mengerut samar. Well, dia mengingat dengan jelas saat Mira memukul nya lumayan keras ketika berdebat untuk memperebutkan Nevaniel.

"Itu adalah salah satu cara untuk menyalurkan rasa tidak suka nya padamu. Ibu ku membenci siapapun yang pernah berhubungan dengan Lia."

"Tapi kenapa si bajingan Devan bisa lepas dari dendam sialan itu, ibu mu buta atau apa?? Bisa-bisa nya mereka bekerja sama." Kevin yang sedari tadi menahan tubuh sang ayah ikut terpancing emosi mendengar cerita Ryan seperti bertele-tele.

Ryan menggeleng pelan. Sungguh, dia tidak tahu tentang itu. Ibu nya memang tidak sadar jika pria yang menarik Lia saat kejadian 14 tahun lalu adalah Devan. Akibat cahaya remang-remang malam hari, di tambah sebuah masker melekat erat menutupi setengah wajah pria itu, berhasil membuat pandangan Mira hanya terfokus pada Lia.

"Selamat sore."

Sapaan bernada tegas tersebut sukses membuat semua atensi orang dewasa serta remaja di tempat itu teralihkan. Nampak dua pria berseragam polisi memberi hormat kemudian salah satu dari mereka menarik tubuh Ryan dari cekalan Kevan.

"Saudara Ryan akan kami bawa ke kantor untuk kepentingan penyelidikan. Anda di tetapkan sebagai saksi, jadi kami mohon untuk bekerjasama supaya berjalan lancar."

NEOTEROS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang