39. [ Meet! ]

19.8K 2.4K 317
                                        

Part ini gaje, sekali lagi sy beritahukan gaje (gkjls) jadi mau dibaca ataupun enggak, sama sekali tidak mempengaruhi. Part ini tidak terlalu penting gyg.





Satu bulan kemudian..

"Morning, boy."

Ryan berjalan mendekat ke arah kasur yang terdapat gumpalan selimut menggunung. Ia menyingkap kain tebal itu hingga seonggok manusia bertubuh kecil menyapa indra penglihatannya.

Pria itu mengernyitkan kening saat mendapati si remaja manis masih memejamkan mata. Biasanya bocah itu telah bangun untuk pergi ke sekolah. Satu bulan terakhir cukup rumit, namun sangat menyenangkan teruntuk Ryan.

Kapan lagi ia berstatus sebagai ayah tanpa melakukan pernikahan. Jadi masa-masa sekarang sangat di nantikan oleh dokter muda itu.

Sementara Nevaniel sendiri cukup berubah banyak. Sifat, jenis makanan, bahkan caranya berpakaian lumayan berbeda.

Ryan sedikit menyayangkan sebab merasa kehilangan dengan sifat manja Nevaniel. Meskipun begitu, ia harus maklum karena mungkin saja itu salah satu pertumbuhan anak dalam masa pubertas bukan?

"Nevan.."

Ryan menggoyangkan lengan remaja 14 tahun tersebut, karena panggilan pertama tidak mendapatkan respon.

"Eungh~" Menggeliatkan tubuhnya bagai cacing dan perlahan mengerjabkan mata yang masih terasa sayu.

"Bangunlah, 20 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup."

"Ugh, kenapa paman baru membangunkan ku?" Nevan mendudukkan dirinya seraya menutup mulut karena menguap. Rambut yang mulai sedikit panjang itu terlihat berantakan seperti singa.

Ryan menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal. Ia hanya merasa tak terbiasa saat Nevan tidak menyebutkan namanya sendiri saat berbicara.

"Paman kira kamu sudah bangun lebih dulu seperti biasa. Bahkan sarapan pagi telah siap, tapi ternyata kamu masih tidur.

"Baiklah, aku akan mandi sekitar 10 menit."

Ryan menggelengkan kepalanya pelan saat melihat Nevan yang berjalan gontai menuju kamar mandi. Selagi menunggu, ia menyiapkan seragam sekolah dan buku apa saja yang tertera di jadwal. Laki-laki itu tidak mau jika Nevan salah memilih akibat terburu-buru.

Tidak lebih dan tidak kurang. Seperti apa yang diucapkan Nevan, anak itu benar-benar selesai setelah 10 menit berlalu. Ryan membantu mengeringkan rambut si kecil meskipun mendapat penolakan ia tetap melakukannya.

"Tidak usah." Nevaniel menahan tangan pria di depannya yang ingin mengusapkan minyak telon pada tubuhnya.

"Kau perlu!" Tekan Ryan dengan melototkan matanya.

Setelah semuanya rapi, Ryan menarik lengan Nevan agar ikut dengannya.

"Paman, kita langsung ke sekolah saja, ya?"

"Tidak, kau harus mengisi perut rata mu itu."

"Ayolah, nanti nev-maksudnya aku terlambat." Nevan berdehem sejenak seraya membenarkan dasinya yang terlalu mencekik leher.

NEOTEROS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang