Bab 9

978 43 1
                                    

Mata sipit dengan kaca mata di hidung mancung membuat laki-laki yang sedang menatap pasiennya itu mendengus sebal.

Pagi-pagi ini dia kedatangan pasien pertamanya yang selalu membuat dia kesusahan, siapa lagi kalau bukan Leon Victor Rembet.

"Ada apa pagi-pagi seperti ini, Tuan Rembet yang terhormat datang ke rumah sakitku."

Bukannya menjawab, Leon malam menyeruput kopi yang baru saja di buat Ob.

"Hanya bete saja, bosan melihat Mike terus." Jawabnya asal.

"Ck! yang benar saja. Ingat ya, aku masih normal jadi jika kau ingin mencari kekasih, cari saja yang lain." Dengusnya sebal.

"Aku akan menikah."

Louis yang sedang menyesap kopinya pun seketika tersendak.

uhukk uhukkk

Louis mengelap mulutnya yang basah karena kopi.

"Kau akan menikah? dengan? jangan gila ya. Ini Indonesia bukan tempat tinggalmu sehingga kau bisa menikahi kekasih priamu itu." Louis tak habis pikir dengan Leon. Sudah menganggu pekerjaan sekarang malah membuat ruangannya kotor karena ucapan Leon yang akan menikah.

"Aku akan menikah dengan wanita, Bodoh!" Kesalnya.

"Wanita? Hahahah, apa kau sudah sembuh?" Leon mendengus sebal saat Louis malah meledeknya.

"Kau taukan kalau perusahaan ku sedang terguncang."

"Tunggu, maksudmu?"

"Iya, aku akan menikahi wanita untuk menutupi kasus itu agar perusahaan ku tetap normal."

"Apa kau gila." bentak Louis.

"Kau mengorbankan wanita tak bersalah untuk menutupi kebusukan mu itu."

"Kita udah sepakat, dia butuh uang untuk biaya rumah sakit orang tuanya dan gue butuh dia buat nutupin kasus gue itu."

Louis menghela nafas sambil menyenderkan tubuhnya di kursi kebangsaannya.

"Terus kamu kesini mau ngapain?" Tanyanya ketus.

"Gue mau ikutin saran lo yang tempo hari itu."

***

Sara mendengarkan penjelasan dosen yang sedang memberikan materi dengan khusyu.

Setelah membawa tamunya ke hotel dan memberikan minuman perangsang pada tamunya Sara langsung menyuruh wanita bayaran masuk.

Setelah kesadaran tamunya sedikit terganggu Sara pun pergi tanpa perduli dengan bayaran.

Dan sekarang dia sedang fokus belajar tanpa sadar Amel terus saja menyenggolnya.

"Ra,"

"Hmm"

"Gak ada yang mau lo omongin ke gue."

Deg..

Sara seketika menoleh ke arah Amel.
Apa Amel tau?

"Mel."

"Hey yang duduk di tengah,kalau ingin mengobrol silahkan keluar."

Sara kembali menatap ke depan, sesekali dia melirik Amel yang ikut mendengar penjelasan dosen.

setelah pembelajaran selesai Amel langsung membereskan bukunya.

"Mel."

"Gue kira gue sahabat elo Ra, ternyata bukan." sahutnya meninggalkan Sara.

"Mel bukan gitu maksud gue." Sara mengejar Amel.

Married with Mr.Gay (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang