Amel sudah rapi dengan gaun yang Mike belikan, penampilannya juga sudah jauh fresh.
"Aduh ko gue deg degan ya." ucap Amel karena ini pertama kalinya Amel ikut ke pesta-pesta orang kaya seperti ini.
tok
tok
"Aduh pasti itu Pak Mike." Amel begitu gugup bahkan hanya membuka pintu pun tangannya gemeteran.
"Sudah siap." ucap Mike sambil membalikan badan, tubuh Mike mematung melihat Amel yang memakai gaun pilihannya.
"Kenapa ngeliatin gue kaya gitu sih, kan gue jadi tambah nervous." Batin Amel.
"Pak."
"Pak Mike." teriak Amel karena Mike terus saja terdiam.
"Oh iya, ayo."
Mike menggenggam tangan Amel, jangan di tanya bagaimana jantung Amel, tangannya bahkan sudah panas dingin.
"Nanti di pesta sana kamu pura-pura jadi pasangan Saya." ucap Mike.
Namun Amel terpesona dengan punggung tegas Mike hingga dia tak mendengar apa yang Mike ucapkan.
"Kamu ngertikan." ucap Mike. Dia menghentikan langkahnya dan menoleh membuat Amel yang di belakangnya langsung menubruk tubuh Mike dan.
cup..
Mata Amel membulat sempurna saat dia mengecup dada bidang Mike. jangan berpikir kalau Amel mengecup bibir Mike bahkan tinggi Amel hanya sebatas dadanya.
"Aduh Pak kalau berhenti tuh kasih instruksi ke." omelnya.
"Kenapa kamu yang marah, harusnya saya yang marah karena kamu mengotori jas Saya." ucap Mike, ternyata lipstik Amel menempel di jas yang di pakai Mike.
"Oh iya yasudah kita bersihin dulu." ucap Amel sambil membalikkan badan tapi Mike menahan tangan Amel.
"Gak usahlah, biar gak ada yang ganggu saya." Ucapnya sambil kembali jalan dan menggenggam tangan Amel.
***
Kondisi kedua Anak Leon dan Sara sudah semakin baik bahkan bisa langsung di ikut pulang dengan Sara, meskipun begitu Leon juga menyewa perawat untuk mengurus twins, dia tak mau terjadi sesuatu dengan kedua anaknya.
"Mas apa gapapa Sean dan Sena ikut pulang?"
"Ngapapa tenang saja aku juga menyewa perawat dan dokter untuk mengurus twins jika terjadi sesuatu agar bisa langsung di tangani." jelas Leon.
Sara menidurkan Sena di pelukan dan satu lagi di tangan perawat sedangkan Leon yang menyetir.
Sepanjang perjalanan senyum Sara tak pernah luntur, kebahagiaan yang dulu hanya dalam mimpinya sekarang menjadi kenyataan.
Sara dan Leon sudah sampai di rumahnya, sesampainya di kamar Sara langsung meletakan Sean dan Sena di tempat tidur karena mereka tidur, dia langsung melihat kamar anak-anaknya.
Sara begitu takjub dengan desain kamar anak-anaknya, dia tak menyangka akan sebagus ini.
"Mas bagus banget." ucap Sara sambil berkeliling melihat ruangan yang akan di tempatinnya.
"Iya kamu suka gak?"
"Suka banget Mas."
"Oh iya ini juga ada pintu di sini, jadi kalau anak-anak bangun kamu gak perlu keluar ruangan." ucap Leon.
"Kamu bantuin aku ngurus anak-anak ya." sahut Sara.
"Tentu saja aku bakalan bantu." ucap Leon sambil memeluk Sara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Mr.Gay (End)
Romance🚫Area 21+ anak dibawah umur harap mundur🚫 Tidak pernah Sara bayangkan dia harus bertemu laki-laki Asing yang menawarkan pekerjaan yang menurutnya tidak masuk akal, Yaitu menjadi istrinya. Sara yang saat itu sedang di landa putus asa karena takut...