Sara terus saja memamerkan senyum cantiknya, wajahnya di rias begitu cantik seperti seorang putri.
Di sampingnya juga berdiri Leon yang menjadi pengantin pria, dia juga tak kalah mempesona dengan jas mahal yang melekat dari tubuhnya.
"Selamat atas pernikahan anda Tuan Leon, ternyata itu hanya hoax. Mana mungkin anda Gay sedangkan istri Anda secantik ini."
"Terimakasih pak Anton." sahutnya tanpa menghiraukan ucapnya. Laki-laki tua itu pun turun bergantian bersalaman dengan tamu lainnya.
Sangat menyebalkan berbicara seperti itu di depan orang banyak.
"Selamat tuan Leon, Nyonya Anjani."
"Terimakasih." sahut Sara dengan senyum manisnya.
"Wah akhirnya berlian Tuan Leon di perlihatkan juga, Selamat atas pernikahannya."
"Terimakasih, silahkan dinikmati makanannya."
***
Sara terus wajah tersenyum dengan cantik menyambut tamu yang terus saja berdatangan, rahangnya terasa kaku harus terus saja tersenyum di saat hatinya berduka kehilangan Ayah tercinta.
Sara tak menyangka kalau Leon memajukan tanggal pernikahan mereka.
"Aku lelah." bisiknya lirih, kakinya sudah sangat pegal apalagi tamu yang di undang Leon begitu banyak. Tak hanya kolagen bisnis, Leon juga mengundang anak yatim.
Dibalik prilakunya yang kurang, ternyata Leon sosok yang sangat perduli.
"Mike, pantau anak-anak itu jangan sampai ada yang terabaikan apalagi tidak bisa menikmati makanan yang di sediakan." bisik Leon pada assistennya.
"Semuanya sudah beres Tuan."
"Oke."
Andai ini bukan pernikahan hitam di atas putih, mungkin Sara akan senang karena di doakan banyak anak yatim.
"Ayo."
"Hah?" Sara terbengong saat Leon menggenggam tangannya.
"Ayo, katanya kamu lelah. Kita istirahat dulu." ucapnya kembali menarik tangan Sara agar mengikuti langkahnya.
"Hemm." Sara pun mengikuti langkah Leon yang memasuki kamar hotel.
Baru saja memasuki kamar tiba-tiba...
"Kejutan." pekiknya langsung memeluk Leon.
Sara pun menarik tangannya yang di genggam Leon, dia bukan cinderela yang bersama pangeran.
Dia hanya upik abu yang menjelma menjadi cinderela dan kembali lagi kepada posisinya.
"Tolong pesankan aku kamar, Aku ingin istirahat." ucap Sara.
Leon kembali mengenggam tangan Sara kuat, seakan tak mau melepasnya.
"Clay, di depan sedang banyak wartawan. Jangan sampai usaha saya sia-sia dengan kedatangan kamu ke sini."
"Jadi kamu ngusir aku?"
"Please oke jangan bikin gaduh suasana."
Dengan perasaan kesal, Clay pergi meninggalkan Leon bahkan dia menabrak bahu Sara hingga sedikit terhuyung.
"Kamu tidak apa-apa?"
"Hemm."
***
Sara langsung membersihkan make up yang melekat di wajahnya, setelah selesai dia pun mencopot satu-persatu aksesori.
"Kenapa banyak sekali sih, bukannya istirahat Aku malah sibuk dengan semua ini." gerutunya kesal.
Apalagi setelah masuk kamar, Leon kembali meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Mr.Gay (End)
Romance🚫Area 21+ anak dibawah umur harap mundur🚫 Tidak pernah Sara bayangkan dia harus bertemu laki-laki Asing yang menawarkan pekerjaan yang menurutnya tidak masuk akal, Yaitu menjadi istrinya. Sara yang saat itu sedang di landa putus asa karena takut...