Hari ini Sara menghabiskan waktunya di rumah, dia sedang berkutat di dapur dengan pembantunya karena ingin di ajarkan memasak.
"Potong-potong seperti ini Nya." titahnya memperlihatkan cara memotong wortel pada Sara.
"Oh iya aku bisa bi." sahutnya semangat. Dia pun mengambil alih pisau dan wortel yang ada di tangan Bi Surti.
"Kaya gini ya Bi?" tanyanya.
"Iya seperti itu Nya." Sara begitu antusias memasak.
Kini Bi surti pun menyuruh Sara menggoreng Ayam.
Sara pun menuruti Bi Surti, tapi karena minyak yang meletup-letup dia tak mau mendekati kompor.
"Bi itu udah mateng belum,?" tanyanya. Asap hitam sudah terterbangan membuat Bi surti panik dan langsung mematikan kompor.
"Ini mah bukan udah lagi Nya, tapi udah mau kebakaran."
"Hehe maaf Bi."
"Gapapa, Nyonya istirahat saja dulu ya."
"Yasudah deh." Sahutnya lemas. Dia pun hanya duduk di ruang tamu dengan bosan karena tak punya kegiatan, apalagi suaminya sedang bekerja.
Sara terus saja menoleh ke belakang, dia ingin kembali membantu Bibi memasak tapi dia juga tak mau membakar dapurnya.
Dengan bosan Sara hanya duduk diam tanpa kegiatan.
***
Sara yang bosan berjalan ke ruang kerja Leon, ruangan dengan di dominasi warna abu itu begitu bersih dan wangi.
Sara duduk di kursi kerja Leon, dia berputar-putar seperti anak kecil.
"Kamu tolong kerja itu." titahnya. Sara memperagakan bagaimana jika dia jadi Bos.
Sambil terkekeh geli Sara terus saja berbicara seperti dia sedang bicara dengan pegawainya.
"Hahah enak juga ya ternyata." kekehnya. Padahal kalau Sara tau, dunia kerja tidaklah seperti itu. Menjadi Bos/ceo tidaknya mudah. Tidak hanya tanggung jawab yang besar juga tak sembarangan menyuruh atau melimpahkan pekerjaan pada bawahan.
"Kamu lagi ngapain."
duk
"Awwww shit." mata Leon langsung membulat saat Sara secara reflek menendangnya.
"Om Suami kamu gak papa,"
"Kamu sih bikin aku kaget saja." Sara terus saja mengusap-ngusap yang di tendangnya.
Sara bahkan tak sadar apa yang sedang di usapnya.
"Om suami kenapa ko kaya ada yang hidup keras-keras ya."
"Sepertinya kamu minta di kasih hukuman ya." Leon langsung mengangkat Sara ke meja kerjanya.
"Om suami mau ngapain sih?"
"Mau ngasih hukuman." ucapnya dengan senyum menyerigai.
"Tapi aku kan gak ngapain-ngapain.
" Oh ya, terus yang tadi ngelus-ngelus."
***
Leon menatap Sara yang sedang tidur. Dia sangat ingat saat pertama kali bertemu Sara, bagaimana dia tak menyukai wanita kini malam menikahi Sara dan malah jatuh cinta pada wanita ini.
Sungguh konyol bahkan sekarang Leon tak bisa jauh dari istrinya, jika keluar kota pun dia tak bisa tidur karena terbiasa tidur di temani Sara.
Takdir memang sangat untuk mempersatukannya, meskipun banyak kepahitan saat mencapai tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Mr.Gay (End)
Romance🚫Area 21+ anak dibawah umur harap mundur🚫 Tidak pernah Sara bayangkan dia harus bertemu laki-laki Asing yang menawarkan pekerjaan yang menurutnya tidak masuk akal, Yaitu menjadi istrinya. Sara yang saat itu sedang di landa putus asa karena takut...