Bab 19

783 48 1
                                    

Jika di tanya siapa yang paling naif, itu adalah Aku.
Aku merasa seperti orang yang paling menderita dan tersakiti, tapi nyatanya saat Aku bisa keluar dari lembah kesedihan, Aku dapat melihat begitu banyak air mata yang terpaksa ditahan agar tetap terlihat baik-baik saja.

***

Sara memarkirkan mobilnya di samping mobil Leon, pengerjaan skripsinya harus terganggu karena ulah Dosennya sendiri, padahal di kampus laki-laki itu sangat berwibawa.

Hal yang baru saja Sara pelajaran, janganlah melihat seseorang dari covernya. Karena cover yang bagus belum tentu isinya juga bagus, dan begitu pun sebaliknya.

Sara merebahkan tubuhnya di sofa, gak bisa dia bayangkan bagaimana perasaan Gina yang begitu kuat menghadapi suaminya yang selingkuh.

Sara tersenyum getir, kisah dia dan Gina tak jauh beda. Hanya saja, kekasih suaminya seorang laki-laki.

"Sudah pulang?"

Sara menoleh ke asal suara, ternyata Leon sudah dengan pakaian santainya padahal laki-laki itu bicara akan lembur hari ini.

"Iya."

"Aku ke atas dulu ya." pamitnya pada Leon.

Sara yang jarang bertemu Leon, membuat hubungan mereka seperti tidak ada perkembangan bahkan Sara seperti tidak berharap banyak pada laki-laki itu.

"Kenapa dengannya?" gumamnya bingung,

Tanpa perduli Leon pun duduk di sofa ruang tamu sambil melihat email yang masuk ke hpnya.

***

Keesokan harinya, Sara berangkat kuliah seperti biasa bahkan dia berangkat sebelum Leon berangkat bekerja hingga laki-laki itu mencarinya.

"Bi, Kamu liat Sara gak?"

"Oh Nyonya sudah berangkat pagi-pagi sekali Tuan."

"Sudah berangkat?"

"Iya Tuan." Leon terdiam, bahkan makanan di meja makan yang begitu banyak tak membuatnya nafsu.

"Ya sudah Bi Saya berangkat dulu." pamitnya.

"Gak sarapan dulu Tuan?"

"Nggak bi." Leon pun pergi begitu saja. Namun tujuannya bukan kantor, melainkan kerumah sakit menemui Louis.

Leon ingin meminta pendapat laki-laki itu mengenai hubungannya.

Sedangkan Sara yang sudah duduk di kantin kampus menatap dua sahabatnya yang sedang bergurau, Sara tak habis pikir dengan Gina yang seakan tidak ada masalah.

Mungkin ini yang orang lain sering ucapkan, mau seperti apapun keadaan kita sekarang jangan perlihatkan pada orang lain apalagi pada sahabat kita sendiri.

Bila esok tiba ku ingin seperti hari-hari sebelumnya. Hari-hari bersama teman dan sahabat melakukan hal yang positif yang menyenangkan.

Terimakasih waktu, kau mengajariku banyak hal.
Menyadarkan aku bahwa masalah adalah pelajaran berharga yang harus di lewati tesnya agar tau hasilnya.

***

Sara, Amel dan Gina kini sedang menghabiskan waktu untuk bersenang-senang, mereka seakan lupa waktu.

"Ra gimana sekarang keadaan nyokap lo?" tanya Amel.

Sara menghentikan langkahnya, karena kesibukan Sara tidak lagi menjenguk ibunya yang sedang ada di rumah sakit.

"Ibu masih koma." lirihnya.

"Besok gue mau jenguk boleh?"

"Iya gue juga ikut." timpal Gina.

Married with Mr.Gay (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang