Bab 22

761 52 3
                                    

"Ahhh sayang." Leon malah mengocok rudalnya dengan cepat.

Sara yang risih pun mematikan sambungan telponnya

***

Namun Leon terus saja menghubungi Sara, beberapa kali telponnya di matikan Sara membuat Leon semakin frustasi.

[Sayang angkat dong] isi pesan Leon. Sara hanya membaca tanpa mau membalasnya.

"Dasar gila." umpat Sara. Dia tak habis pikir Leon bisa melakukan itu, Dia malah mengajak Vidiosex.

[Ya ampun Yang, Kamu gak kasian apa sama si joni dari tadi udah bangun]. Leon kembali mengirimnya pesan singkat.

"Bodo amat."

[ Yang aku pusing nih kalau gak keluar, kamu mau aku sakit ya.] Sara yang membaca pesan terakhir Leon pun merasa gemas, bagaimana bisa Leon sakit hanya karena hasratnya keluar.

Leon pun kembali menelponnya.

"Ada apa?" tanya Sara ketus. Kini Leon memperlihatkan wajahnya.

"Kamu udah diem aja gitu." titahnya di sebrang sana.

Sara menautkan alisnya, kalau ada predikat laki-laki tergila mungkin itu jatuh pada Leon.

Sara benar-benar menuruti Leon yang hanya diam, Sara tau sebenarnya Leon masih senam jari dilihat dari gerakan tubuhnya yang tak bisa diam.

"Yang, Kamu buka baju dong. Please." mohonnya, wajahnya sangat merah.

"Buat apa?" tanya Sara pura-pura tak tau.

"Aku lagi pengen nih." suaranya tersengal.

"Gak mau ah, gak ada kerja banget deh."

"Please." oh ya ampun, Sara jadi tak tega. Apa dia turuti saja ya suaminya itu.

Sara menyimpan hpnya di meja samping  tempat tidur, dia pun membuka baju. Kini hanya tersisa bra merah dengan bukit kembar yang mengintip dibaliknya.

"Ahhhh ahhhh yang, Kamu seksi banget." sungguh konyol seumur hidup Sara harus melakukan vidio sex dengan suaminya.

"Yang remas dong." titahnya lirih, bahkan kini Leon duduk di sofa dengan hp nya memperlihatkan semua kegiatan senam lima jarinya.

Dengan gerakan sensual Sara membuka bra nya, dia dapat melihat suaminya semakin merancau dengan sangat kencang.

Sara yang seorang mantan pekerja malam tentu saja sangat ahli, dia meremas bukit kembarnya dengan seksual tapi gerakan yang di lakukannya malah membuat dia terangsang hingga dia pun melakukan hal yang sama bahkan tanpa di suruh Leon. Kini di sudah mengangkang dengan posisi duduk, Sara memainkan biji kecil yang membuatnya selalu menjerit.

"Bagus sayang, seperti itu." ucap Leon di sebrang sana.

Sara memasukan jarinya keluar masuk dari liang surgawi itu, bahkan dia mendekatkan hpnya agar Leon melihat dengan jelas cairan yang keluar dari miliknya.

"Ahhhh Sayang aku sudah tidak kuat." Leon semakin mempercepat gerakan tangannya.

Kini mereka pun melakukan pelepas, tubuh Sara ambruk dengan hp nya memperlihatkan liang surgawinya yang sedang mengeluarkan madu kenikmatan begitu pun dengan Leon, cairan susunya harus muncrat kemana-mana saking banyaknya.

Mereka yang kelelahan pun terlelap tidur dengan posisi hp yang masih menyala, untungnya tidak ada orang yang melihatnya sehingga aman-aman saja.

***

Pagi harinya Sara terbangun dengan tubuh yang polos.

"Ya ampun bisa-bisanya aku kepancing sama permainan Leon. Tapi aku juga jadi pengenkan. Nyebelin banget deh." gerutunya. Dia langsung berjalan ke kamar mandi dengan masih tak berbusana.

Married with Mr.Gay (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang