Bab 33

453 35 0
                                    

Rizal menatap rumah yang sudah di tempatinya selama 4 tahun, bayangan Gina yang tersenyum menyambut kedatangannya seakan masih saja terasa.

Kita akan merasa kehilangan saat orang itu sudah tidak lagi bersama kita, bahkan setelah pergi bayangan tentangnya terus saja berputar menciptakan penyesalan yang tak berujung.

Rizal menghela nafas, dia menyalakan mesin mobil. Dia melajukan mobilnya menuju rumah orang tuanya.

Sesampainya dirumah orang tuanya, Rizal langsung turun dari mobilnya.

"Bi Mamah mana?" tanyanya saat dia sudah masuk kedalam rumah.

"Mau ngapain kamu kesini?" belum sempat pembantu rumah menjawab,Mamah Rizal sudah lebih dulu menjawab.

"Mahh." Rizal langsung bersimpuh di bawa kaki Mamahnya. Air matanya kini menetes.

"Mau apa lagi kamu kesini, bukankah kamu sudah tak menganggap kita orang tua kamu lagikan." Ucap Melati sakit hati.

"Maafin Rizal Mah, Rizal akan bercerai dengan Celine." ucapnya.

Melati terkekeh, air matanya kini tak bisa dia sembunyikan lagi. Hatinya begitu sakit saat anaknya sendiri menentang dirinya demi perempuan, di tambah Rizal malah menceraikan Gina dari pada mendengar ucapannya.

"Untuk apa kamu menceraikannya? Bukankah kamu sangat mencintainya hingga menentang Mamah dan menceraikan Gina."

Rizal hanya menunduk mendengar ucapan mamahnya.

"Apa kamu sudah menyesal dan mengetahui belangnya istrimu itu." Rizal semakin tak bisa bicara saat omongan Mamahnya sangat benar.

"Pulanglah, nikmati semua yang sudah kamu perbuat." ucapnya sambil pergi meninggalkan Rizal.

***

Jika memang ini tak ada harapan
Mengapa aku yang harus jadi tujuan
Saat hatimu terluka
Aku yang jadi obatnya
Tanpa pernah kau hargai
Cinta dan kasih yang setulus ini

Mengapa sulit
Mengapa sulit untuk ku bisa miliki hatimu
Bahkan selama ini hadirku tak berharga untukmu
Yang terjadi kini ku hanya rumah persinggahanmu
Di saat kau terluka
Dan di saat semuanya reda
Kau menghilang begitu saja.

Gina menatap embun dibalik kaca kostnya, hujan menguyur kota bandung malam itu.

Dia sudah berpakaian rapih, dia memakai pakaian yang cukup besar agar bisa menyamarkan kandunganya.

Gina tersenyum ke arah cermin, hari ini dia akan ke Jakarta untuk menghadiri wisudanya lusa.

"Kamu kuat Gina." ucapnya menyemangati dirinya.

Gina menghirup udara dalam-dalam sebelum mengambil tasnnya.

***

Sedangkan di jakarta, Sara, Amel dan Monica sedang di Mall mencari kebaya untuk wisudannya lusa.

Sara harus wisuda saat kedua orang tuanya sudah tiada.

Jika kamu melihat Aku selalu bahagia, bukan karena Aku yang selalu bahagia tapi karena Aku terlalu pandai menyimpan luka.

"Sayang kamu mau istirahat dulu?" Monica melihat Sara yang kelelahan.

"Tidak usah Mih. Mel lo pilih baju sana biar kita bisa langsung pulang." ucapnya.

"Bentar ya Ra." Amel langsung mencari baju yang di carinya.

Married with Mr.Gay (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang