Bab 6

746 51 1
                                    

Sara kembali ke Apartemen setelah mengunjungi kedua orang tuanya.

Tubuhnya sangat letih apalagi dia kurang istirahat bahkan lingkaran hitam kini sangat terlihat jelas saat Sara menghapus make upnya.

Drttt

drttt

Sara melirik siapa yang menghubungi sepagi ini.

"Halo Mel."

"Ra, lo dimana. Lo gak lupakan kalau hari ini ada kuis."

Mata Sara langsung membulat, kenapa dia baru ingat sih kalau hari ini ada kuis.

"Bentar Mel, gue siap-siap dulu. Masih lama kan." Paniknya.

Sara tidak mau kuliahnya hancur, apalagi keadaan orang tuanya sekarang membuat Sara bertekad untuk menyelesaikan kuliahnya tanpa gangguan apapun.

Biarlah hidupnya ancur, tapi masa depannya jangan.

"Iya cepetan ya Ra."

"Oke"

Sara langsung mengambil pakaian untuk kuliahnya, pakaian tertutup yang selalu dia gunakan tapi tetap memperlihatkan lengkukkan tubuhnya.

"Ohh shit" Sara langsung mengunci apartemennya.

Leon yang baru saja sampai loby apartemen kekasihnya itu menautkan alisnya saat melihat Sara keluar dari lift dengan penampilan yang berbeda dari semalam.

"Mau kemana dia, apa dia masih kuliah?"

"Sangat menarik." Senyumnya menyeringai.

***

Leon harus berangkat ke kantor setelah ceramah panjang lebar Ayahnya, dia yang selalu mampir ke tempat kekasihnya itu harus memberitahu pada kekasih prianya jika dia tidak bisa menemuinya akhir-akhir ini karena ada orang tuanya dan juga karena sahamnya anjlok.

"Ck, lalu bagaimana jika aku kangen." Manjanya sambil memainkan dasi Leon.

"Sabarlah, sampai semuanya kembali normal oke."

"Kamu tenang saja, Uang bulanan mu tetap akan aku kirim setiap bulan. Tapi kita kita bisa bertemu dulu, aku harus mencari wanita yang mau di jadikan topeng."

"Kamu mau pacaran dengan wanita?"

"Tidak, Aku akan menikahinya"

"Apa!"

"Tenang saja, Cinta dan Sayang aku hanya untuk kamu. Dia itu hanya akan jadi topeng untuk menutupi hubungan kita ini."

"Kamu tidak bohongkan."

"Tentu saja tidak." Coleknya pada hidung mancung sang kekasih.

"Aku harus bekerja, kamu jangan nakal."

"Mana berani aku nakal." Manjanya pada Leon.

Leon pun langsung pergi dari apartemen menuju kantornya, setelah kepergian Leon laki-laki kemayu yang menjadi kekasih Leon pun mengumpat.

"Sial, jika begini lama kelamaan laki-laki sialan itu bisa saja tertarik dengan wanitanya lalu dia mencampakan aku. Aku gak mau kalau aset berharga aku itu hilang, Aku gak mau kembali miskin dan menjadi gelandangan di jalan."

"Oke sekarang akan aku biarkan saja dia melakukan apa yang dia mau, kalau dia berubah aku akan membuat wanita itu nanti sengsara." ucapnya dengan senyuman menyeringai. Padahal Leon belum menemukan wanita yang tepat yang mau menjadi istrinya itu tapi kekasihnya sudah merencanakan sesuatu agar asetnya tidak hilang.

***

"Bagaimana Mike, apa kamu sudah mendapatkan informasi tentang wanita itu?"

"Sudah Tuan."

Married with Mr.Gay (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang