Bab 3. Keputusan

982 49 1
                                    

"Dok, ada apa ini?" Tanyanya panik saat melihat dokter dan suster berlarian keruangan orang tuanya.

"Pasien mengalami kejang."

"Apa." Sara seketika terduduk lemas saat suster mengucapkan kalau orang tuanya mengalami kejang.

"Ayah, Bu. Tolong bertahan, Sara gak mau sendirian."

Dokter yang memeriksa orang tua Sara pun keluar.

"Kondisi Ayah kamu drop, ada penyumbatan pada saraf otaknya dan harus segera di operasi." Jelas dokter.

"Penyumbatan?" Sara seakan tidak lagi berpijak, kenapa?.

Dokter yang bingung karena Sara melamun pun berusaha menyadarkan.

"Sara?' Dokter itu terus saja mengibas-ngibaskan tanganya di hadapan Sara hingga wanita itu mengerjap.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanyanya.

"Saya tidak apa-apa dok."

"kalau begitu saya permisi dulu."

"Silahkan dok."

Sara bingung harus mencari kerja dimana, sedangkan dirinya beberapa kali di pecat karena tidak bisa bekerja, dan sekarang Ayahnya harus di operasi secepatnya.

Kartu nama!

Sara langsung mencari kartu nama yang di berikan orang tak di kenalnya.

Haruskah dia menemui orang itu.

"Tidak Sara, nanti Ayah marah."

"Tapi kamu butuh buat operasi, siapa tau orang itu bisa membantu."

"Bagaimana kalau orang itu menjual kamu Ra, di sanakan klub malam bebas bahkan banyak wanita penghibur."

"Sekarang simpan, kamu bisa cari kerja lain." Sara terus saja bermonolog, dia kembali menyimpan kartu nama itu tapi tak lama kembali mengambilnya.

"Maaf Ayah, Ibu. Sara butuh uang buat biaya hidup dan biaya operasi ayah."

***

Leona Bar.

Dentuman musik memekik telinga Sara yang baru saja pertama kali memasuki klub malam.

Banyak pasang mata yang menatapnya lapar dan membuat Sara mengidik ngeri.
Tapi tidak menghilang niat Sara untuk bertemu dengan Meta.

Sara pun duduk disalah saru kursi bar, dia hanya celingukan seperti orang bingung hingga bartender pun bertanya.

"Mau minum apa?"

"ehh Nggak Mas, saya gak minum."

Bartender pun menaikan sebelas alisnya.

"Mmmm Saya cari Mbak Meta." Ucap Sara seakan tau kebingungan Bartender itu.

Bartender itu pun memanggil temannya.

"Vio." Panggilnya pada wanita seksi yang sedang bermanja pada pria.

"Ada apa, ganggu aja lu."

"Nih ada yang mau ketemu sama Mami, lu anterin sana." jelasnya.

Vio pun menatap ke arah Sara, dia menatap dari atas sampai bawah penampilan Sara.

"Ayo ikut gue." Sara pun mengikuti wanita yang bernama Vio itu.

tok

tok

"Masuk"

"Ada tamu cari Mami." Ucap Vio tanpa basa basi.

Married with Mr.Gay (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang