Bab 29

594 32 0
                                    

Waktu kini begitu cepat berlalu, Leon kembali dengan kesibukannya dan Sara yang harus merevisi skripsinya.

Tentu saja kesibukan ini membuat mereka jarang bermesraan seperti, apalagi sekarang Leon diruang kerja sedangkan Sara nonton drakor.

(Emang kagaa ada akhlak, udah tau harus revisi skripsi bisa-bisanya nonton drakor).

"Aduh gagal ciuman, emang dasar tuh pelakor. kaga tau sikon." dengusnya sebal saat adegan romantis itu harus tertunda karena kedatangan pelakor.

"Ya elah, emang laki laknat itu ada istrinya cakep kaga malah lebih mendahulukan pelakor." komen Sara. Terlihat Sara begitu gemas dengan tontonnya, hingga dia tak sengaja hampir menjatuhkan laptopnya.

"lah lah." Sara menangkap laptopnya, jantungnya hampir copot. Habis sudah riwayatnya kalau laptopnya ini rusak.

"Untung aja." Sara pun memutuskan mematikan laptopnya.

Sara pun melihat sekeliling, dia pun melihat jam. Pantas saja perutnya sudah sangat lapar ternyata memang sudah waktunya makan.

Sara keluar dari kamarnya, tidak ada siapa-siapa diruang makan itu.
Biasanya ada pembantu yang melayani tapi masakan sudah tersedia di meja makan.

"Kamu udah beres nontonnya?" tanya Leon sambil membawa makanan.

Sara yang di tanya langsung mengerjap, suara briton Leon sungguh membuatnya kaget karena biasanya suara lemah lembut bi Surti yang menyapanya.

"Kamu ngapain Mas?" tanyanya.

"Aku duduk." sahutnya santai karena memang sekarang dia sedang duduk.

"Ihh bukan itu."

"Lah terus apaan."

"Maksud aku, kamu ngapain di dapur! terus kemana bibi?"

"Oh gitu, bibi aku suruh istirahat."

"Terus yang masak ini kamu?" tanyanya meyakinkan.

"Iya, kenapa memangnya. Kamu gak suka, mau ganti menu." Seketika Sara langsung cemberut mendengar semua masakan enak ini buatan Leon. Jiwa wanitanya seketika insecure, bagaimana tidak insecure masakan Leon sudah seperti masakan restoran bahkan di hias agar menarik dan cantik.

"Gak bisa di biarin ini! kamu gak boleh masak lagi, ini melanggar hukum alam perwanitan." Leon menautan alisnya, apa yang salah kalau dirinya masak.

"Kamu tuh ngomong apa sih, mendingan kamu makan nih aaa." Sara pun reflek membuka mulutnya.

"Enak banget." pujinya membuat sudut bibir Leon terangkat.

"Kamu ko bisa masak gak pernah bilang sama aku." keluhnya.

"Kamu kan gak pernah nanya." sahutnya sambil menyuapi Sara.

Wanita itu begitu lahap saat tangan Leon terus saja menyuapinnya.

"Ya aku kan jadi insecure,"

"Kamu insecure sama chiken black crispy." kekeh Leon.

"Kamu mah malah di perjelas lagi, Aku kan jadi malu." kesalnya.

"Haha yasudah lebih baik kamu habiskan biar tenaganya kuat." godanya dengan tatapan genit.

***

Setelah makan Sara pun memutuskan untuk membersihkan diri, tak lupa dia pun luluran agar kulitnya semakin putih dan kencang.

Sara juga memilih pakaian dinasnya yang paling seksi agar Leon semakin ajeb ajeb.

"Oke done."

"Ehh parfum sama lationnya belum." Sara pun memakai lation dan parfum agar saat Leon masuk ke kamar langsung bergairah.

Married with Mr.Gay (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang