Rizal kembali kerumahnya setelah tidak bisa berbicara dengan Gina.
Rumah yang dia tempat dengan Gina begitu gelap gulita, dia mencari saklar dan menyalakan lampu.Suasana rumah masih sangat rapih karena mungkin Gina merapihkannya sebelum pergi.
Rizal duduk di meja makan, bayangan Gina yang sedang memasak kini terlihat jelas di matanya.
Rizal tersenyum melihat Gina yang begitu senang melihatnya pulang, namun bayangan itu ikut pergi membuat senyum Rizal ikut luntur.
Rizal menghela nafas padahal dia dan Gina berumah tangga selama empat tahun, tapi hatinya tak bisa terbuka sedikit pun untuk istrinya itu.
Dia bahkan dengan tega meninggalkan Gina saat wanita itu sakit dan sangat membutuhkannya. Rizal sangat ingat bagaimana Gina merengek untuk tidak di tinggalkan tapi Rizal malah menepis nya hingga terjatuh.
"Aku ini emang jahat."
Bahkan selama satu tahun terakhir, Rizal malah memutuskan tinggal dengan Celine membuat Gina semakin sakit hati.
"Maafkan aku Gina, Kalau ada kesempatan kedua. Aku ingin memperbaiki semuanya."
Rizal memasuki kamarnya, dia bahkan sangat rindu dengan wangi tubuh Gina yang selalu ikhlas melayaninya meskipun Rizal tak memperlakukannya dengan baik.
Rizal memejamkan matanya, rasa kantuk dan lelah menjadi satu.
***
. DiBandung..Gina kedatangan tamu, siapa lagi kalau bukan Ari.
Gina hanya menatap Ari tanpa berniat mengajaknya masuk kedalam rumah.
"Gak di tawarin masuk nih?" tanyanya.
"Maaf Ri, aku gak enak sama ibu Kost."
"Ya udah deh gapapa. Ini aku bawain nasi goreng sama es jeruk. Takut kamu laper.' ucap Ari sambil menyodorkan sebungkus makanan.
Gina memang sangat lapar, apalagi dia baru pulang dari jakarta dan langsung istirahat hingga tak sempat membeli makanan.
" Udah ini ambil, aku tau kamu laper kan?" tebaknya.
"Makasih ya Ri."
"Yasudah aku pamit dulu ya." Ujarnya sambil kembali memakai helm dan pamit pergi dari sana.
Gina tersenyum sambil Menjinjing makanan pemberian Ari. Gina memang sering lapar, apalagi kini tidak hanya dirinya.
Gina yang sedang menyuapi makanan pun sedikit murung, kalau saja suaminya mencintai dia. Gina tidak akan merasa khwatir, Gina mengusap air matanya saat ingat pertama kali ngidam. Setiap pagi dia harus muntah-muntah sampai lemas tanpa ada yang membantunya mengusapkan tengkuknya.
"Jangan terus memikirkan itu Gina, kamu harus semangat, kamu harus kuat. Ada malaikat kecil yang membutuhkan kamu."
***
Rizal membersihkan tubuhnya setelah semalam tidur dengan nyenyak, setelah berpakaian dia pun membuat sarapan.
Hanya keheningan yang tercipta di sana, setelah sarapan Rizal membersihkan rumahnya yang sedikit berdebu.
Vacum Cleaner kini berjalan kesana kemari menyedot debu, sedangkan dirinya mengangkut sampah-sampah dari tempatnya.
"Apa ini?" bingungnya saat melihat benda kecil yang ada di tempat sampah kamarnya.
Rizal mengambil benda kecil yang terbalik.
"Apa Gina pake narkoba ya." Rizal masih melihat benda itu, lalu membalikkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Mr.Gay (End)
Romance🚫Area 21+ anak dibawah umur harap mundur🚫 Tidak pernah Sara bayangkan dia harus bertemu laki-laki Asing yang menawarkan pekerjaan yang menurutnya tidak masuk akal, Yaitu menjadi istrinya. Sara yang saat itu sedang di landa putus asa karena takut...