Bab 45

395 24 0
                                    

Amel sedang merapihkan kembali bajunya yang akan di bawa pulang, Amel kesal karena sekarang harus ikut Mike dinas keluar kota.

"Cape juga jadi sekretaris pribadi, gak ada liburnya." keluh Amel padahal dua hari lalu dia baru pulang dari bandung, kini harus ikut lagi ke Surabaya.

"Jadi pengen ada yang nafkahin."

Tok

tok

"Bentar." teriak Amel lalu membuka kamar hotelnya.

"Kamu sudah siapkan?" tanya Mike.

"Kita langsung kesana sekarang Pak?" tanyanya.

"Iya mereka udah ada di bawah." jawabnya.

"Yasudah, sebentar saya ambil berkasnya dulu." ucap Amel.

Amel pun kembali masuk kedalam kamarnya untuk mengambil berkas, tak lupa dia juga mengunci pintu kamarnya.

Di meja cafe terlihat seorang pria paruh baya dan wanita muda yang cantik sepertinya seumuran dengan Amel.

"Selamat siang Pak Satria, Maaf kami telat." ucap Mike.

"Tidak apa-apa Kami juga baru datang, oh iya kenalkan ini Lusi anak Saya."

Mike melirik wanita di samping Satria, bukan hal baru kliennya menawarkan dia anak-anak mereka, bahkan mereka tak sungkan mengajak Mike untuk tidur dengan anak-anak mereka agar bisnisnya lancar. Tapi Mike si laki-laki dingin ini tak sedikit pun tertarik.

"Silahkan di mulai, ini kontrak kerja sama dari perusahaan kami silahkan Anda baca dulu kalau tertarik bekerjasama dengan kami Anda bisa langsung mentanda tanganinya." ucap Satria panjang lebar.

Mike pun membaca berkas yang di sodorkan Satria, dia terus saja fokus meskipun tangan Lusi terus saja mengelus pahanya.

"Bagus." ucap Mike.

"Aku ke toilet dulu." ucap Amel pada Mike, dia sudah kebelet sedari tadi.

Setelah Amel pergi, Lusi langsung beranjak dari duduknya dan langsung duduk di pangkuan Mike.

"Bisa kau turun dari pangkuanku." ucap Mike dingin, bahkan sorot matanya sangat tajam.

"Tapi Lusi ingin duduk di sini, disini nyaman." ucapnya sambil berbisik, bahkan Lusi mengecup telinga Mike.

"Hahah maafkan Lusi Tuan Mike, dia memang sedikit nakal.." kekehnya terbahak.

"Lusi Sayang turun Nak, biarkan Tuan Mike untuk makan."

Dengan wajah yang memberengut Lusi turun dari pangkuan Mike.

"Di nikmati dulu hidangannya Tuan." ucapnya.

Mike mengambil air minum yang sudah tersedia di sana, bagaimana pun dia laki-laki normal tentu saja dia sedikit terangsang jika di goda seperti itu.

Satria dan Lusi saling lirik, mereka tersenyum menyeringai.

Rasa panas kini mengalar di tubuh Mike, pandangan sedikit kabur.

"Ada apa ini." batinnya.

"Tuan mari Saya antar ke kamar Anda. sepertinya Anda tidak sehat." ucap Lusi yang sedang melancarkan aksinya.

"Maaf lama." ucap Amel yang baru saja datang.

Lusi mengepalkan tangannya karena Amel datang.

"Kamu kenapa Mike, kenapa wajahmu memerah seperti itu?" tanya Amel khawatir.

"Kita bahas kerja sama ini nanti, Amel ayo kita kembali." ucap Mike meninggalkan Lusi dan Satria.

"Pasti mereka yang membuat dirinya seperti ini, lihat saja apa yang akan aku lakukan." batin Mike sambil menahan hasrat yang menggelora.

Married with Mr.Gay (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang