Sara memarkirkan mobilnya di rumah Amel. Rumah yang Amel sewa selama tinggal di jakarta.
"Ini rumah siapa?" tanya Gina.
"Rumah Amel, ayo masuk."
ceklek...
Sara membuka pintu rumah Amel seperti rumahnya sendiri, dia juga sudah menghubungi Amel kalau dirinya akan kerumah.
"Mel."
"GUE DI DAPUR." teriaknya.
"Duduk dulu Gin."
"Iya Ra." Gina sedikit canggung karena ini pertama kalinya dia berinteraksi dengan Sara, padahal mereka sudah 4tahun kuliah.
Sara pun langsung menghampiri Amel yang sedang memasak, ternyata Amel sedang memasak nasi liwet, ikan teri dan juga goreng jengkol bahkan tak lupa sambal dan lalabnya.
"Wih mantap nih."
"iya dong, makan besar."
"Eh lu sama siapa kesini?" tanyanya.
"Sama si Gina."
"Gina yang es batu itu."
"Sttt jangan kenceng-kenceng pea, orangnya ada di depan."
"Lu seriusan?" tanya Amel menyakinkan.
"Iya."
"Ko bisa sih."
"Panjang ceritanya, udah beres belum masaknya."
"belum bentar lagi, bantuin ke lu."
"Ogah, gue kan gak bisa masak."
"Eh iya, jangan deh. Panci gue yang kemarin aja pada bolong."
"Hahaha, gue mau nemenin si Gina dulu ya."
****
Sedangkan di masion Clay masih saja ingin membangkitkan gairah Leon tapi laki-laki itu masih saja tak bergeming.Clay sampai dibuat kesal, apa mungkin laki-laki itu sudah tergoda oleh istri barunya.
Jangan sampai, aset berharganya bisa hilang jika Leon berpaling, dia tidak akan lagi hidup dengan senang apalagi berpoya-poya dengan para jalang-jalangnya.
"Stop Clay." ucap Leon dingin.
"Diam dan Duduk!!."
Clay langsung menghentikan kegiatan, aura Leon sedang tidak baik. Jangan sampai dia benar-benar kehilangan aset Berharganya (Leon).
"Ini untuk kamu."
"Apa ini?" tanyanya bingung.
Clay mengambil dokumen itu, dia membacanya dengan teliti.
Semua yang dia inginkan seperti sudah Leon sediakan."Itu restoran yang kau inginkan, kau bisa memulai hidup baru dan berbisnis di situ. Kau taukan maksudku?"
"Kenapa?" Clay memang ingin mempunyai restoran, tapi kenapa juga Leon meninggalkan. Bagaimana bisa wanita itu mengambil begitu cepat aset berharganya.
"Maaf." hanya itu yang keluar dari mulut Leon.
"Tapi Aku tidak bisa menerima semua ini, Aku yang menemani beberapa tahun ini dan dengan cepatnya kau ingin membuangku?"
"Bukan begitu maksudku, Aku ingin kamu dan Aku bisa hidup kembali normal. Mencari pasangan yang semestinya, hubungan kita ini tidak bisa di bilang normal."
"haha." kekeh Clay. Apa katanya tidak normal, kenapa baru bilang sekarang setelah hampir beberapa taun ini Clay menemani dan melayaninya.
"Apa dia begitu menarik hingga aku dibuang begitu saja?" tanyanya sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Mr.Gay (End)
Romance🚫Area 21+ anak dibawah umur harap mundur🚫 Tidak pernah Sara bayangkan dia harus bertemu laki-laki Asing yang menawarkan pekerjaan yang menurutnya tidak masuk akal, Yaitu menjadi istrinya. Sara yang saat itu sedang di landa putus asa karena takut...