Sara yang sempoyongan di papah oleh laki-laki yang sudah membelinya dengan harga fantastis.
"Hahaha kamu sangat mengemaskan gadis kecil." kekehnya menyeringai, dia terus saja memapah Sara, tak lupa dia juga menghampiri resepsionis untuk mengambil kunci.
Dion si anak pejabat itu pun membawa Sara yang sedang meracau dan bertingkah abstrak kedalam kamar yang di sewanya.
Sara kembali di berikan alkohol, bahkan Dion menyampurkan obat perangsang pada minuman Sara.
Bukan hanya itu, Dion juga menumpahkan alkohol itu di atas tubuh Sara dan membuat pakaian basah.
"Panas"
"Apa mau aku bantu membukakan bajumu?"
"Iya, tolong ini sangat tidak nyaman." racaunya, kepalanya sangat pusing dengan gairah yang sangat menggelora.
Dengan senang hati Dion melucuti pakaian Sara, tubuh indah dalam masa pertumbuhan itu sangat segar di pandang mata.
Dion yang seorang Sadomasokis pun langsung mengambil borgol dan cambuk yang selalu dia simpan di dalam laci.
"Apa yang kau lakukan." Sara panik, tubuhnya bergetar takut. dia terus saja berontak saat Dion memasangkan borgol.
"Tenang Sayang, kita akan senang-senang malam ini." ucapnya menyeringai lalu menyambukan cambuknya pada tubuh Sara dan membuat Sara menjerit.
"Ahhhhh sakitt." air matanya menetes beriringan dengan cambukan yang Dion lakukan pada tubuhnya.
Dion membuka seluruh pakaiannya saat melihat Sara sudah sangat kesakitan karena cambuknya.
Dia sangat bergairah saat mendengar jeritan dan teriakan Sara yang ke sakitan.
Dia mendekati Sara yang sedang menangis karena ulahnya.
"Tenang Sayang, kita belum memulainya." Dion mengambil lakban yang ada di laci lalu menutup mulut Sara.
Dia kembali menyambuk tubuh Sara dan membuat beberapa bagian tubuhnya terluka.
"Tolong." air mata Sara tak berhenti menangis.
Dion menelusuri luka yang ada di tubuh Sara, dia menjilatnya dengan sangat sensual, bahkan menghisapnya.
Dion benar-benar seperti psikopat, dia menangkap gunung kembar Sara yang memerah karena cambukan, dia langsung menghisapnya dengan sangat rakus.
Tak lupa Dion juga memainkan daging kecil yang yang sedari tadi terus saja membuat Dion ingin segera melahapnya.
Sara yang kesakitan demi sedikit mulai terangsang, meskipun kasar tapi Dion sangat pandai membuat lawannya bergairah.
Tanda perduli Sara sudah siap apa belum, Dion memasukan rudalnya.
Mata Sara melotot, sakit.
Itu yang Sara rasakan, Selangkangannya sangat sakit dan perih namun Dion tidak perduli. Dia terus saja memacu Sara dengan sangat brutal, bahkan cambuk pun ikut bermain menyakiti tubuh Sara.***
Sara membuka matanya, dia sudah kembali seperti semula. Mulutnya sudah tidak di lakban, kaki dan tangannya tidak lagi di borgol tapi tubuhnya terasa mati.
Apa dia memang sudah mati?
kenapa semuanya tidak bisa di gerakan?"Sara, akhirnya kamu sadar juga." ucap Meta yang melihat Sara sudah membuka matanya.
"Dimana ini?" tanyanya lirih.
Ada apa dengan dirinya, kenapa dia tubuhnya sangat lemas.
"Kamu di rumah sakit, sialan laki-laki psikopat itu. Kalau saja aku tidak menyusulmu mungkin kamu sudah mati di tangannya." jelasnya, terlihat Meta sangat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Mr.Gay (End)
Storie d'amore🚫Area 21+ anak dibawah umur harap mundur🚫 Tidak pernah Sara bayangkan dia harus bertemu laki-laki Asing yang menawarkan pekerjaan yang menurutnya tidak masuk akal, Yaitu menjadi istrinya. Sara yang saat itu sedang di landa putus asa karena takut...