Gina merapihkan kembali pakaiannya setelah dua hari meningap di rumah Amel.
"Lo mau kemana Gin?" tanyanya saat Amel baru saja mengambil cemilan.
"Gue mau balik." sahutnya sambil tersenyum.
"Lu mau balik kemana? Nanti lu pasti susah di hubunginya lagi." Amel tak mau Gina pergi, meskipun Amel tak tau semua akar masalah Gina. Dia tak ingin sahabatnya malah dalam bahaya.
"Gue harus kerja."
"Lo kerja apa sih, terus sekarang lo tinggal dimana biar nanti gue sama Sara tengokin lo."
"Gue dibandung, nanti kalian bisa hubungi gue kalau mau ke sana."
"Lo beneran mau balik Gin?" tanya Amel tak rela.
"Iya Amel, maaf ya udah ngerepotin kamu." ucapnya.
aa taksi online yang menunggu untuk mengantar dia ke stasiun.
"Pamit ya Mel, salam buat Sara."
"Hati-hati di jalan Gin." ucapnya sambil melambaikan tangan.
****
Sara dan Leon kini sedang mengantar kedua orang tuanya ke bandara.
Monica sebenarnya masih betah, tapi Gordan yang harus bekerja membuat mau tak mau ikut pulang.
"Nanti kamu ke sana ya Sayang." ucapnya setelah mereka sampai bandara.
"Iya Mih."
"Jaga istrimu." Ucap Gordan sambil memeluk Leon.
"Siap Pih."
Sara menatap kedua mertuanya semakin jauh, dia menoleh ke arah Leon dan langsung memeluknya.
Sara bersyukur pernikahan yang tidak dia sangka akan indah malah membuatnya bahagia.
"Ayo kita pulang Sayang."
"Iya Mas."
***
"Apa ini?" tanya Leon. Dia menatap semur jengkol yang tersaji di meja makan. Tidak ada makanan lagi selain semur jengkol dan nasi hangat.
"Bi"
"Bi Surti." Teriaknya.
Surti berlari terpongoh-pongoh saat Leon meneriaki namanya.
"Iya Tuan."
"Saya mau makan siang, mana makanannya?" tanyanya.
"Itu anu Tuan." ucapnya sambil mengaruk tengkuknya. Surti bingung bagaimana mengatakan.
"Anu apa yang jelas."
"Itu Anu Tuan, Nyonya melarang Saya memasak yang lain." lirihnya takut Leon marah.
"Lalu Saya makan dengan apa?" tanyanya kesal.
"Makan sama ini." sahut Sara yang baru saja datang. Dia langsung duduk di meja makan mengambil piring dan mengisinya dengan nasi hangat dan Semur jengkol.
"Kamu yang bener saja dong Yang."
"Emang apa salahnya makan ini, ini enak ko."sahutnya. Dia langsung melahap makanan.
Dengan terpaksa Leon ikut duduk, dia juga mengambil nasi dan semur jengkol.
Leon mencicipi jengkol yang ada di piringnya. Rasanya sangat aneh di lidahnya tapi cukup enak.
"Bagaimana, enakkan." ledek Sara saat melihat Leon kembali memakan jengkolnya.
"Lumayan tidak buruk." sahutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Mr.Gay (End)
Romance🚫Area 21+ anak dibawah umur harap mundur🚫 Tidak pernah Sara bayangkan dia harus bertemu laki-laki Asing yang menawarkan pekerjaan yang menurutnya tidak masuk akal, Yaitu menjadi istrinya. Sara yang saat itu sedang di landa putus asa karena takut...