Assalamualaikum
Warahmatullahi WabarakatuhSelamat Membaca
Fyi: Disini namanya Fero, tapi aku malah ingetnya nama Farel. Aku orangnya suka lupa nama tokoh, jadinya beberapa pernah kejadian juga dicerita"sebelumnya. Mohon di maafin ya gais, hehe.
Cowok itu diam mematung. Ia bingung merangkai kata bohong bagaimana supaya Rosa percaya dengan apa yang akan ia katakan nantinya.
Rosa berdecak kembali menatap Fero yang malah diam. "Fero! Lo denger gue nanya nggak?"
"Emang apa urusan lo sih? Mau gue kenapa napa juga itu urusan gue!" ucapnya sedikit keras. Tentu Rosa terkejut, tak biasanya Fero seperti ini. Cowok itu adalah tipe orang yang tenang, humoris. Tapi kali ini malah berbeda.
Fero pun membuang muka sembari gemas pada mulutnya kenapa malah berbicara seperti itu pada Rosa. Rosa kan bertanya tentang keadaanya yang penuh lebam.
"Goblok lo, tolol." ucapnya dalam hati.
Bisa Fero liat kembali, gadis di depannya ini bungkam dan memilih membuang muka menatap sepanjang koridor yang mulai sepi. Rosa melihat jam tangannya, pukul 14.30.
Ia rasa ia harus pulang. Sebentar lagi sore, ia bisa lain kali menemuinya atau bisa saja dia yang menemuinya.
Sreg
"Mau kemana?" tanya Fero mengenggam telapak tangan Rosa cepat. Sontak langkah Rosa pun ikut mundur.
Gadis cantik itu menatap Fero malas. "Apa urusan, lo?"
Ia menghempaskan tangan Fero darinya. Dan berlalu cepat meninggalkan koridor kelas 12.
"Tolol!" Fero berdecak melihat gadis itu pergi.
Saat akan berbelok ke kiri, ia malah dikejutkan akan adanya sosok yang tadi is cari. Tubuhnya mendadak kaku, ia terhenti di koridor yang sepi.
Jarinya memilin roknya, kenapa gadis itu merasa malu ketika tatapan mereka bertemu dan saling menatap lama. Untungnya ia sadar dan membuang muka lebih cepat.
"Sa?" panggilnya sangat pelan dan lembut. Sampai sampai entah kenapa gadis itu merasa gugup. Gaffian lebih tinggi dari dirinya.
Iya, cowok tampan nan dingin itu berdiri tepat didepan Rosa. Seragamnya yang masih berantakan apalagi rambutnya yang acak malah meningkatkan ketampanannya.
Rosa melarikan matanya mencari celah agar bisa melewatinya,"Permisi gue mau lewat!" ucapnya cepat. Menyembunyikan kegugupannya.
Duggh
Aaaaarrrghh!
Rosa meringis sakit, keningnya terbentur.
"Ssssttt! Maaf, Sa." ucapnya menaikkan tangannya menyentuh kening bersih itu lantas menyapu pelan.
Gaffian Tiba-tiba saja menghadang jalannya. Itu kenapa sebabnya kening Rosa terbentur ke dada bidang Gaffian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Mantan
Teen Fiction[ New Version ] Blurb : Seorang lelaki yang dingin, berubah semakin dingin dan semena mena hanya karena seorang gadis. Usahanya untuk kembali lagi bersama membutuhkan perjuangan yang begitu keras. Di saat kesempatan terasa tidak ada. Mulai: 10 Oktob...