BAb 6

6.9K 346 3
                                    

Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh

Selamat Membaca

Selama perjalanan tak ada obrolan apapun, Rosa sengaja diam malas jika ada obrolan mengarah ke masa lalu.

Sedang lelaki disampingnya sengaja memberi jarak waktu agar tidak buruk kedepannya. Memberi celah untuk berdiam diri.

15 menit berlalu sampailah di rumah bergaya modern yang cukup besar.

"Aku mau mampir." ucap Gaffian tidak memberikan pertanyaan namun pernyataan.

"Terserah!" Ucap Rosa, nggak akan selesai kalau harus debat.

"Aku bukain, kamu duduk."ucapnya mengintruksi ketika terlihat Rosa hendak membuka pintu mobil dan untungnya ia masih menguncinya.

"Hemm."

Klik

Gaffian keluar dahulu, berganti ke pintu sampingnya. "Silahkan," ucap Gaffian bermaksud membuat suasana tidak sekedar tanya jawab.

Namun Rosa tak menjawabnya, ia langsung masuk namun sebelumnya ia berucap terimakasih pada Gaffian.

***

"Udah lama kayanya ya kamu nggak main kesini," ucap Eka sembari duduk anggun.

Gaffian tersenyum tipis, matanya tak lepas menatap sekitar."Om belum pulang,"ucap Eka memberitahu.

"Iya." jawabnya singkat.

Tak tak tak

Suara derap langkah membuat atensi keduanya buyar."Ma, salad buahnya masih ngga?" tanya gadis manis yang baru turun.

"Kayanya habis sayang, Mama belum buat lagi." ucap Eka berdiri di tempat.

"Aku buatin." ucap Gaffian tiba tiba.

Membuat atensi gadis manis yang baru sadar keberadaan Gaffian."Belum pulang?!" ucapnya bingung.

"Ada bahannya tante?" tanya Gaffian dengan senyum tipis.

"Ada."

"Okey, let's do it."seru Gaffian.

"Ehhhh, no no. "ucap Rosa.

"Kenapa?" tanya Eka Mamanya.

"Ga mood."ucapnya.

"Aku nggak terima penolakan." ucapnya tiba tiba.

Eka pamit undur tanpa berbicara. Ia tahu masalah anak jaman sekarang.

"Nggak apa." jawabnya.

"Kalau ngga apa yaudah, aku buatin hargai usaha aku." ucap lelaki yang nyatanya terus mencintai Rosa.

"No debat." putus Rosa.

***

"Buahnya apa?" tanya Gaffian. Sembari membuka kulkas.

Sang Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang