Bab 21

3.4K 140 22
                                    

Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh

Selamat Membaca

Sella membola matanya saat mendapati lelaki berdiri di pintu toliet cewek. Ia melarikan matanya kenanan kiri, apa hal yang menbuatnya datang kemari.

"Ngapain Gaff, di sini?" tanya Sella serius. Rautnya berubah shock saat pikirannya jauh melayang.

"Lo ngintipin cewek cewek?! Astaghfirullahaladzim, jangan sengkleh Gaff gara gara Rosa! Udah gue tahu lo belum move on tapi kan gak gini juga!" cerocos Sella.

Gaffian bahkan hanya melihatnya sekilas saja. Matanya menunggu seseorang yang ia tunggu belum keluar juga dari beberapa menit lalu.

"Mana pacar gue?" tanya Gaffian, membuat Sella makin shock. Ternyata belum move on pun Gaffian sampai memiliki pacar sebagai pelampiasan.

"Gaff! Udah! Lo--"

"Freak!" ucap Gaffian tandas. Pusing dengan semua ucapan aneh dari sahabat Rosa. Lelaki itu pun melenggang masuk ke toilet yang di dalamnya masih memiliki beberapa bilik lagi setelah pintu utama toilet yang lelaki itu tunggu.

Dan kebetulan sekali saat Gaffian masuk dari bilik kanan Rosa pun keluar dengan seragam osisnya. Keduanya sama sama terdiam,"Kamu ngapain ada disini?!" seru Rosa.

Gadis berambut pendek itu berjalan dan mendorong tubuh laki laki itu sampai berjalan keluar. Setibanya di luar toilet Rosa masih bingung kenapa Gaffian masuk ke toliet cewek?

"Gaff! Ngapain?" tanyanya serius.

"Alasannya kedengeran lebay." ucap Gaffian.

"Apa?"

"Aku nyusul kamu kesini, penampilan kamu tadi bagus." ucapnya jelas.

Rosa cukup terjekut mendengarnya. Ya gimana semasa pacaran kan lelaki itu tidak suka dirinya ikut ekskul modern dance. "Beneran muji?"

"Iya bener."

"O--ke makasih."

"Iya," Gaffian terlihat tidak nyaman dengan keheningan ini apalagi Rosa tidak memberikan respon sekedar senyum atau apapun.

"Aku--" Salah satu siswi masuk ke dalam toilet itu. Bisa dilihat bahwa siswi itu terjekut dengan keberadaan seorang lelaki di tempat cewek. Rosa si gadis berambut sebahu menarik tangannya dari cekalan Gaffian barusan.

"Gaffian? Ngapain disini?" pertanyaan sok polos itu nampaknya membuat raut wajah Rosa datar. Gadis itu berjalan meninggalkan Gaffian dan melewati siswi dengan kalem.

"Rosa!" seruan itu tak menghentikan langkah si empu. Tangan kekar Gaffian juga terlepas begitu saja saat kembali mencekalnya.

Siswi yang baru saja datang terlihat melirik pada Rosa yang pergi. "Eh, kamu mau kenanan?" tanyanya pada Gaffian saat hendak pergi juga.

Tapi bukan mendapat jawaban yang baik, siswi terdorong cukup keras sampai mundur beberapa langkah dari tempat. Rautnya shock akan itu.

"Ish, Gaffian?!" panggilnya kesal melihat Gaffian sudah keluar dari toilet.

"Awas aja!" geramnya sampai gigi itu bergemelatuk pelan.

"Well, siapa yang nolak kecantikan gue kan? Lambat laun gue pasti bisa dapatin Gaffian." gumamnya bermain pada ujung rambutnya.

***

"Rosa! Rosa!" panggilan itu terus bersuara seiring dengan mereka yang berjalan.

Rosa menghentikan langkahnya mendadak, memutar badannya menatap si empu.

Sang Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang