Assalamualaikum
Warahmatullahi WabarakatuhSelamat Membaca
Sampai kapanpun aku akan terus berjuang buat kamu, sekalipun aku harus sakit karena hal yang sama -- Gaffian Bagaskara.
30 vote dan 10 komen.
Pesan: Liatnya waktu kamu lagi luang aja nggak papa.
Sebuah flashdisk yang di bungkus sebuah kotak kecil, didalamnya juga terdapat sebuah kertas yang baru saja ia baca.
"Flashdisk?" gumamnya. Ia mengambil kamera itu menelisiknya.
Kelasnya sepi saat ini, kebetulan sekali uangnya tertinggal di tas. Itu kenapa Rosa balik ke kelas di jam istirahat. Dua sahabatnya mungkin sudah menikmati makanannya.
Akhirnya Rosa memilih menyimpan kembali dalam kotak kecil dan memasukkannya ke tasnya.
"Keras kepala," gumamnya.
Bukkk
"Aaaaa--- ish! BAR!" sentaknya di akhir. Gadis berambut sebahu itu menekuk kesal karena Albar tiba-tiba sudah di belakangnya menepuk bahunya.
Cowok itu terlihat tidak menarik senyum atau apapun. Rautnya datar,"Jam istirahat kenapa malah di kelas?"
"Terserah mau gue gunain buat apa jam istirahatnya!"
Rosa merasa dirinya terlalu emosi pun meredakannya dengan menghela nafas. Lalu menatap tenang ketua OSIS di depannya. "Lo sendiri ngapain disini? Di kelas gue?"
"Gue lewat kelas lo, dan liat lo."
"Lo nggak makan?" tanya Rosa.
"Makan, sama lo. Mau?"
"Gue sama sahabat-sahabat gue. Kita jalan ke sana bareng aja,"
"Kalau jalan yang tujuannya buat sama lo terus, gimana?" ucapan Albar kini membingungkan untuk Rosa. Gadis itu menggaruk kepalanya tak gatal.
"Apaan sih, Bar?! Aneh!"
"Terus aja bilang gue aneh, bercanda, hati mulai nyaman lagi sama orang yang sama?"
Setelah mengatakan itu Albar meninggalkan Rosa yang terdiam dikelas. Gadis itu mendapati punggung Albar yang mulai menjauh.
***
"Rosa.. Tante kangen banget Sayang. Ayo masuk!" ajak Sandrina, wanita itu langsung merangkul pelan bahu gadis yang masih berseragam sekolah.
Dengan raut canggung gadis itu ikut masuk. Setibanya di ruang tengah, ia disuguhkan beberapa camilan dan minuman.
"Diminum dulu, kamu pasti haus kan? Maafin Tante ya, tiba tiba minta kamu kesini." ucapnya memelan.
"Enggak masalah Tan." ucapnya setelah meminum setengah gelas air putih yang ia pilih dari pada jus.
Ia memang kehausan. Untungnya ia membawa mobil sendiri tadi jadi tenaganya tidak terkuras menunggu kendaraan umum.
"Gimana sama sekolah kamu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Mantan
Tienerfictie[ New Version ] Blurb : Seorang lelaki yang dingin, berubah semakin dingin dan semena mena hanya karena seorang gadis. Usahanya untuk kembali lagi bersama membutuhkan perjuangan yang begitu keras. Di saat kesempatan terasa tidak ada. Mulai: 10 Oktob...