Assalamualaikum
Warahmatullahi WabarakatuhSelamat Membaca
Rosa sedang duduk di tribun lapangan umum. Ia juga menikmati tarian yang di lakukan teman cowok satu sanggar dengannya itu.
Kenapa Rosa tidak sadar kalau diluar sana begitu banyak hal menarik juga. Seperti menikmati sore di tribun seperti ini.
Mengenai dirinya pergi bersama teman cowok itu sebab pelatih dance di sekolahnya memintanya untuk datang ke rumahnya guna berdiskusi masalah dance yang akan di tampilkan. Kenapa tidak disekolah saja, diwaktu minggu ini pelatihnya memanfaatkan untuk berlatih di rumahnya.
Itu kenapa selepas berdiskusi, menentukan genre, mereka berlatih, lalu mampir di sini.
Rosa sedang tidak ingin dance, gadis itu duduk saja sembari menyungging senyum pada teman cowoknya itu. Dia jago juga loh.
Prok prok prokk
"Wow! Terpesona!" ucap Rosa melebarkan senyumnya. Gigi putihnya terlihat jelas.
Cowok itu tampak menatap topi dikepalanya sembari menatap balik Rosa. "Dari dulu harusnya!" cetus cowok itu pede.
"Hiii, pede!" ringis Rosa mengambil Starbucks di kursi sebelahnya. Lantas meminumnya pelan.
"Mata lo ketutup mantan sih!" sindir cowok itu bergurau. Ikut meminum coffelatte yang ia pesan.
"Terserah lo deh," putus Rosa. Gadis itu kembali meminum dengan perasaan lebih tenang. Ia lihat sekitarnya yang juga ramai, ada yang bermain basket, skate board disebelah tribun.
"Gue harap kita bisa nampilin yang terbaik, deh." ucap cowok disebelahnya.
Rosa menertawakan kecil,"Tumben banget gitu? Biasanya juga ah yakin gue pasti kita terbaik, udah sombonnv duluan."
"Ya masalahnya beda, yang tampil kita berdua, bukan tim."
"Emang kita nggak tim?"
"Ya tim, cuma ish lo ngerti lah." jelasnya.
Rosa menahan senyumnya dibalik pipet. "Iya, gue ngerti. Dia nggak bakal ganggu kalau lo nggak cari kesempatan dalam kesempitan sama gue!"
"Dih, ngapain? Jangan kepedean! Kurus gitu mau di apain!"
"ALDI!"
***
"Kadang gue ngerasa perasaan gue ditarik ulur gitu aja. Saat gue semangat buat gencar deketin lo, tiba tiba lo patahin. Saat gue resah buat perjuangin lagi, lo tiba tiba muncul dipikiran gue."
"Mau lo apa sih?!" tanyanya sendiri, ia tarik rambut hitam yang sudah mulai memanjang, belum dipotong beberapa bulan lalu.
"Gue resah ngeliat lo tiap kali jalan sama cowok lain. Meskipun itu cuma temen kelompok, temen sanggar lo, apalagi Albar sialan itu!" jelasnya lagi.
Klek klek klek
Sudah tak waras memang, laki-laki dengan wajah rupawan itu meminum wine sudah seperti meminum air putih saja.
Duduk di stand bar minuman seperti umumnya. Cowok itu tidak mengambil tempat privasi seperti biasanya. Suara musik dan lampu warna warni menyoroti seluruh ruangan apalagi dance floor.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Mantan
Novela Juvenil[ New Version ] Blurb : Seorang lelaki yang dingin, berubah semakin dingin dan semena mena hanya karena seorang gadis. Usahanya untuk kembali lagi bersama membutuhkan perjuangan yang begitu keras. Di saat kesempatan terasa tidak ada. Mulai: 10 Oktob...