Bab 23

2.7K 154 10
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi wabarokatuh

Selamat Membaca

"Telat 2 menit!" ujar seorang lelaki yang mengenakan hoodie hitam dan celana biru dongker itu. Ia menyimpan dia tangannya dalam saku celana depan, sesaat melihat waktu di jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangannya kiri.

Gadis itu baru saja menghela nafas,"baru dua menit Gaffian. Aku juga udah cepet cepet tadi!"

Namun nyatanya lelaki itu tak peduli. Membalikkan badannya seraya meraup pinggang gadis itu untuk berjalan bersamanya. "Alesan!"

Ya, itu lah Gaffian. Suka sekali membuat masalah masalah kecil menjadi besar. Padahal kan harusnya ini waktunya gadis cantik berambut sebahu ini pergi weekend bersama dua temannya, Sella dan Angel.

"Masih mending aku mau ketemu, ini kan harusnya aku pergi sama temen temenku Gaff." ujar Rosa sabar.

"Waktu kamu cuma sama aku, bukan lainnya!" tukas Gaffian, membuka pintu mobil sebelah kemudi untuk gadisnya.

Di dalam mobil itu Rosa mengusap dadanya sabar. "Baru satu bulan pacaran ya Allah." ujarnya merutuki.

Gaffian memasangkan safety belt gadisnya. Mengecup pipi chubby itu dengan gemas. Rosa melirik kekasihnya malas. Suka sekali lelaki itu mengecup pipinya. Iya, ia akui jika dirinya memang chubby tapikan tidak harus dikecup terus.

"Mau marah?" ucap Gaffian saat matanya melihat Rosa menatapnya seperti itu.

"Enggak, kok." dustanya. Ia pun mengeluarkan ponselnya hendak mengirim pesan sesuatu pada Angel. Tapi sebelum itu terjadi, ponselnya sudah tidak berada di tangannya lagi.

"Kalau lagi berdua gak boleh main hp. Itu bakal ganggu, ngerti kan sayang?"

"Hem, ngerti." Ia menyandarkan punggungnya.

"Kita mau kemana?" tanyanya sambil memejamkan mata.

Gaffian meletakan tangannya di atas kepala gadisnya. Mengusap usapnya pelan. "Kamu maunya kemana?"

"Aku ngikut aja," singkatnya.

Perjalanan di tak begitu lama, akhirnya Gaffian memberhentikan mobile ferarrinya di parkiran kebun binatang.

"Kok kesini?"

"Kemarin kamu bilang pengen me kebun binatang, tapi sama temen kamu." ujar Gaffian.

Hari ini memang niatnya dirinya pergi bersama teman temannya ke kebun binatang. Kenapa Gaffian bisa tahu?

"Apa yang gak Gaffi tau, hum?" sahut Gaffian melepaskan safety belt gadisnya yang bingung menatapnya.

"Ayo turun."

***

"Jangan jauh jauh, sayang!" seru Gaffian gemas menarik tangan gadis itu lebih dekat padanya. Sejak tadi Rosa berjalan seenaknya.

"Hum, eh liat liat wow. Singanya sangar banget, kaya siapa?" tanya Rosa menoleh pandangan pada kekasihnya.

"Mana tau!" ujarnya.

"Kaya kamu!" tukas Rosa terkekeh kecil mencolek pipi sedikit tirus lelaki itu.

Mata Gaffian memandangi singa itu. "Jangan mulai deh, sayang."

Rosa kembali menoleh pada Gaffian lalu kembali melihat singa yang di tempatnya tengah memakan daging.

"Enggak kok," elaknya.

"Sini," ajak Gaffian untuk kembali berjalan.

"Enggak, mau liat ini dulu."

"Mau lihat buaya nggak? Katanya mau lihat."

Sang Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang