Bab 1

16.3K 639 14
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat Membaca

"Rosa, Ros, hey!" panggil Sella di sela jalannya bersama sahabatnya yang di panggil tapi tak menyahuti sok sibuk, huh.

"Apa, Sell?" sembari menatap map di tangannya.

"Gaffian jadi beda tau, dia-- makin ganteng!" ucap Sella tiba tiba, hal ini sudah beberapa kali sahabatnya ini bicarakan.

Sella terkekeh ketika mendapat sorotan tajam sahabatnya. "Canda, gini Gaffian tuh sekarang kok malah makin-- nakal ya."

"Ya terus?" ia masih membolak-balik kan map berisi laporan kegiatan amal setiap hari kamis, yaitu kamis beramal.

"Dia gitu gara gara lo, jadi gila!" ucap Sella tanpa filter membuat Rosa menatap sebal.

"Udah lalu Sella," ucap Rosa, ia menutup map setelah lihat list-nya benar dengan uang yang di terima.

Selanjutnya ia akan memberikan uang amal ini pada waka kesiswaan yaitu Bu Tary.

"Ya tapi si Gaffian makin ganas tau!" ucap Bella di sela jalannya terus mengoceh.

DUK

"Aduh, bego sakit ih. kalo jalan liat liat." Sella menyergah keras, dahinya terbentur seseorang yang lewat berseberangan dengannya.

"Maaf, Sella. Ya lo sih ngoceh mulu!" tukas seseorang perempuan yang tak lain adalah sahabat mereka berdua, Angel namanya.

Rosa hanya menggendikan bahu acuh, mereka memang begitu. Tapi setelahnya akan baikan.

"Eh, Rosa tunggu ih." teriak Sella di koridor tempat.

"Teriak terosss!" Angel berlalu menyusul Rosa. Karena niatnya ingin mencari kedua sahabatnya ini.

"Astaghfirullah, astaghfirullah... " ucap Sella mengatur nafas.

***

Rosa kini memasuki ruang guru untuk menyerahkan uang amal yang sudah di lapis kotak berukuran medium.

"Permisi, Assalamualaikum." ucap Rosa ketika sudah satu langkah masuk ke kantor.

Guru guru nampaknya tengah bersiap masuk ke kelas masing masing, untuk mengajar.

"Waalaikumsalam, ada apa Rosa?" tanya pak Andi selaku guru PKN.

"Ini Pak, mau ngasih uang amal kemarin sama Bu Tary." ucapnya sopan.

"Oh, bentar Bu Tary lagi sama Bu Eni ke ruang kepsek." ucap pak Andi.

"Oh iya Pak." akhirnya Rosa menunggu di ruang tunggu yang masih berada dalam satu kantor guru.

"Ada apa Rosa?" tanya Bu Tary ketika memasuki ruangan mendapati sekretaris OSIS disini.

"Ini Bu, seperti biasa." ucapnya seraya menyerahkan kotak amal khusus di buat untuk di serahkan pada Bu Tary.

"Oh iya, sekarang kamu boleh masuk. Sudah mau bel pelajaran dimulai." ucap Bu Tary mengintruksi.

"Iya Bu, Rosa permisi, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh."

***

Lima orang lelaki berperawakan gagah, Famous. Tengah bersantai ria di warung belakang sekolah yang lumayan jauh sedikit.

"Bu Sri, rokoknya satu bungkus." teriak lelaki bergaya bad.

"Budeg!!" tukas keempat sahabatnya serempak. Yang di balas tawa kecil, lelaki remaja itu.

Sang Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang