Bab 20

4K 155 11
                                    

Assalamualaikum
warahmatullahi wabarokatuh

Selamat Membaca

"ONE TWO THREE, GO!" teriak Ciko memegang soda di tangannya.

"ENGKAU BUKANLAH SEGALAKU, BUKAN TEMPAT TUK HENTIKAN LANGKAHKU!" Reyhan, Ciko, Riko, dan Bibed tengah bersenang senang menyanyikan lagu Noah yang telah di remake. Sebuah layar televisi dengan inci cukup lebar. Terlihat jelas di kamar bernuansa hitam dan abu abu.

Malas sebenarnya, tapi kedatangan mereka sendiri tidak Gaffian ketahui. Padahal lelaki itu sedang tidak mood untuk melakukan apapun. Lebih memilih menghabiskan waktu minggunya dengan tidur di kamarnya sepanjang hari, niat awal.

"USAI SUDAH SEMUA BERLALU BIAR HUJAN MENGHAPUS JEJAKMU!" Keempat sahabat itu melirikan matanya pada Gaffian yang terlihat datar duduk di ranjang.

"Yeaahhh!" Seru Bibed mengakhiri lagu itu.

"Gaff, keknya kisah lo sama kaya lagu ini deh." ujar Ciko menolehkan kepalanya pada laki laki itu.

BUGH

"Jaga omongan lo, mau gue gebukin?" tanya Gaffian datar. Melemparkan bantalnya dan tepat mengenai wajah Ciko.

Ciko mendengus, ia memeluk bantal itu di pangkuannya. "Secara kan ceritanya di video itu cowoknya udah males sama cewek itu ya gitu ceweknya egois, terus juga berantem berantem hal kecil, nah lo kebalikannya." Lanjut Ciko.

Gaffian menatap tajam Ciko kembali. "Kisah gue bakal lebih baik dari ending itu!" ujarnya.

"Aamiin," sahut Reyhan. Yang duduk tenang bersama Riko.

Beberapa saat keheningan kembali terjadi. Sampai suara berat Gaffian kembali terdengar dengan kalimat pertanyaan.

"Cowok yang sempat gue lihat sama Rosa siapa?" tanyanya.

"Yang mana? Albar?" tanya balik Riko.

"Bukan,"

"Oh yang waktu mau ngajak ke kantin itu kan?" sahut Bibed memakan potato.

"Hem,"

"Kayaknya namanya Fendi deh. Gue sempet denger dia anak baru di sekolah kita."

"Gue bakal buat dia nyesel, Rosa kan punya gue." ujarnya malas saat mengetahui saingannya bertambah.

"Yah Gaff, kita cuma bisa dukung sama doain aja." ujar Ciko.

"Semoga aja cepetan kelar deh, mana mau lulus juga kita. Nanti yang jagain Rosa siapa? Lo pastinya kuliah kan?" ucap Bibed.

Gaffian kini semakin terlihat serius. Tatapan matanya tak terbaca.

***

Eka datang dengan sebuah puding di nampan. Wanita itu datang menemani putrinya yang tampak mendengarkan lagu di airpodnya.

"Makan nih, baru banget Kan buatnya." ujar Eka menyenggol bahu itu.

"Ish Mama, kaget." Menatap Mama kesal.

"Hehe, iya Mama minta maaf ya."

"Jadi besok pengenalan ekskul?" tanya Eka.

"Jadi,"

"Ohh."

"Basket juga?" tanya Eka menatap anaknya yang memakan puding buatannya.

"Iya lah Ma, semua ekskul di sekolah."

"Eemm gitu toh. Si siapa itu namanya? Si Gaffian masih jadi kapten basket." Mendadak Rosa menatap curiga pada Mamanya yang tiba tiba menanyakan hal itu.

Sang Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang