Bab 7

5.4K 303 3
                                    

Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh

Selamat Membaca

Tok tok tok

"Kemana nih orang? lama!" ucap Ciko kesal. Sudah 5 menit berdiri di depan pintu tapi si empu tak ada niatan untuk membuka.

Ketiga remaja lain malah ada yang game sambil berdiri. "Gaffian lama, gue mau ps nih." kesal Riko. Dia bermain sambil diri.

"Ini kalau 20 detik lagi ngga keluar nih anak, gue grebek." gerutu Bibed.

Reyhan dan lainnya ingin tidur di rumah Gaffian seperti biasa tapi kata orang tua Gaffian anaknya itu ijin ke apart.

Akhirnya mereka kemari, lelaki itu juga tak bisa di hubungi. "Gaffian lama banget," tukas Ciko ia hendak menggedor pintu.

Tapi keburu Reyhan cegah."Sabar Ciko," ucap Reyhan.

Karna kesal Bibed, laki laki itu mengintip dari lingkaran kunci yang bisa terlihat. Matanya membulat ketika melihat Gaffian oleng ia semakin membulat ketika tahu sahabatnya meminum Vodka.

Puk

Bibed menepuk lainnya membuat mereka kesal."Apaan?" tanya Riko sewot.

"Gaffian mabuk! gue lihat sendiri. Gue liat di lubang kunci." ucap Bibed cepat.

Lainnya berebut untuk melihatnya benar saja.

"Robohin pintunya." ucap Ciko tukas.

"Lo kira robohin nggak ganti uang? Ntar malah kita di suruh ganti."ucap Riko kesal.

Brak

Suara pintu di dobrak dan tendang membuat Gaffian yang tadinya tertawa dengan minum, lantas menatap marah pada keempat sahabatnya.

Sekelibat yang ia lihat adalah bayangan Albar membuat Gaffian emosi mendadak.

Pyaaaarrrr

Ia membanting botol Vodka dan berjalan pada Ciko. Entahlah melihat Ciko seperti melihat Albar. Karena tatanan rambut Ciko hampir mirip lelaki si ketos itu.

Bugh

Tanpa aba Gaffian memukul wajah Ciko, membuat sahabatnya lantas menarik Gaffian yang tidak kendali.

Lelaki itu membuat lainnya kalah telak. "Telfon Rosa telfon "titah Bibed pada Reyhan. Ia yakin kalau perempuan itu bisa membuat sahabatnya sadar.

"Rosa, ke apart Gaffian sekarang "titahnya ia kesusahan karna masih mencekal lengan Gaffian.

"Gue ngga mau! "ucap seseorang di sebrang sana.

"Lo jangan egois, ini darurat!"tukas Reyhan ikut emosi.

"Gaffian kenapa?" Rosa malah kebingungan ditempat.

"Gue mau lo kesini, dan liat sendiri"
ucap Reyhan sembari menarik lengan lelaki itu.

"Okey!"seru Rosa disana.

Sang Mantan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang