Empat tahun yang lalu Binara Arrayni mengambil sebuah keputusan berat untuk meninggalkan kota kelahirannya dan merantau ke Jakarta. Bukan hal berat jika hanya untuk kuliah di salah satu universitas terbaik di kota itu. Hal berat bagi dirinya adalah berjanji tidak akan menapaki langkahnya di Bandung sebelum dirinya siap untuk kembali.
Perempuan yang pada dasarnya emang manja itu jelas membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi di kota baru tanpa orang tua. Beruntungnya dia tinggal bersama adik perempuan ayahnya yang bersedia memberinya banyak perhatian untuk mengisi sedikit kekosongan dalam hidup baru yang dipilihnya. Sayangnya wanita yang dipanggilnya Tante itu bukanlah wanita rumahan yang selalu punya waktu 24 jam menemani Binar. Karyawan korporasi sepertinya banyak menghabiskan waktu di tempat kerja.
Binar punya energi banyak untuk membangun relasi. Kesepian seorang diri jelas bukan hal yang mudah baginya. Maka dia mulai membangun pertemanan. Nongkrong hampir setiap hari baik siang maupun malam. Tidak cukup hanya membangun pertemanan, Binar mulai membangun relationship dengan kaum adam. Mencoba banyak hal baru dari kenalan hingga berkencan tapi tidak pernah sampai pada tahap pacaran. Jelas bukan hal mudah baginya membangun kepercayaan pada makhluk bernama lelaki itu. Masa lalu telah membuatnya buta untuk melihat bahwa masih ada laki-laki yang bisa dipercaya di dunia ini selain ayahnya.
Rasa tak percaya terhadap lawan jenis membuat setiap hubungan yang dibangun Binar harus berakhir tragis di tengah jalan. Binar selalu mengira bahwa mereka akan menyakitinya saat dia sedang percaya-percayanya. Kepercayaan adalah titik lemah dalam dirinya. Seseorang pernah menghancurkannya karena dia terlalu percaya. Jadi, pengalaman mengajarkannya untuk menggunakan kepercayaan itu dengan baik. Hidupnya penuh waspada.
Tapi di kota ramai itu Binar tidak ingin kehilangan apa yang selama ini diperjuangkannya. Binar kuliah dengan baik, berteman dengan baik, terus mencoba membangun hubungan dengan lawan jenis walaupun kerap gagal. Binar berusaha menikmati semua kebebasannya. Sebaik mungkin. Dia pernah mengidamkan menikmati masa mudanya sambil meraih cita-cita. Sempat terbelenggu di tangan seseorang, maka ketika lepas, dia tidak akan menyia-nyiakan semuanya. Pada intinya Binar berhasil menikmati semua itu dengan baik.
Selesai menikmati masa kuliah seperti yang diharapkan. Binar mulai mengarahkan hidupnya untuk lebih serius menggapai cita-cita. Menjadi jaksa seperti ayahnya. Binar ingin menjadi penegak hukum yang mampu memperjuangkan keadilan bagi semua orang. Tidak hanya mampu tapi mau. Binar pernah mendapatkan ketidak adilan itu. Bukan karena orang lain, melainkan dirinya sendiri. Dia pernah pada posisi tidak berani melakukan perjuangan itu walau untuk memperjuangkan keadilan bagi dirinya sendiri. Maka oleh sebab itu dia akan menebusnya dengan memperjuangkan keadilan itu bagi orang lain. Dia akan menuntut semua kejahatan. Binar belajar dan berusaha menggapai semuanya.
Rekrutmen CPNS 2021 dibuka. Peluang besar bagi dirinya untuk meraih semuanya. Dengan tekat besar Binar mencoba meraihnya. Ikut mendaftar sebagai salah satu CPNS kejaksaan di formasi ahli jaksa pertama. Sayang seribu sayang, tinggi tubuhnya tak setinggi tekadnya. Perempuan itu kekurangan 2 sentimeter untuk menggapai keinginannya. Cita-citanya memperjuangkan keadilan bagi banyak orang harus kandas di alat pengukur tinggi badan. Binar gagal melewati tes fisik. Seribuan orang yang akan diterima dalam formasi ahli jaksa pertama itu sama sekali tidak ada kemungkinan bagi Binar untuk menjadi salah satunya.
Kecewa? Tentu saja. Binar telah belajar mati-matian. Membaca dan mempelajari ratusan buku tentang hukum, terjun langsung ke lapangan untuk mempelajari berbagai fenomena dalam masyarakat hukum, berusaha lulus cumlaude, bahkan mempelajari semua soal-soal tes CPNS yang pernah ada serta tak ketinggalan berolahraga untuk meningkatkan tinggi badan. Sayangnya dia masih tetap gagal.
Tidak punya kesempatan terjun langsung ke dunia penegakan hukum, Binar tidak akan berputus asa. Dirinya memang kecewa tapi tidak ingin move on terlalu lama. Jika tidak bisa melakukan secara langsung, dia masih punya kesempatan untuk mengajarkan generasi penegak hukum di masa depan. Dia akan banting stir menjadi dosen saja. Untuk itu, dia harus melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Inilah yang akan dikejar Binar sekarang ini. Mengejar gelar magister hukum di luar negeri.
Keputusan barunya membawa Binar pada keputusan yang tak kalah nekat. Dia akan pulang. Pulang ke kota kelahiran memang hal yang diinginkan semua orang. Mudah dilakukan sebagian orang tapi tidak bagi dirinya. Menghabiskan bertahun-tahun waktu dengan puluhan kali pertemuan dengan psikiater untuk melupakan masa lalunya ditempuh dengan penuh keyakinan agar hari seperti ini datang. Hari dimana dia mampu mengambil keputusan untuk pulang. Hari di mana dia positif akan berani menghadapi masa lalu yang sudah lama dia tinggalkan.
Binar akan kembali menginjakkan kakinya di Bandung. Melepas kerinduan pada keluarganya di rumah, bukan di apartemen tantenya. Melepaskan kerinduan pada sosok yang belum pernah dilihatnya. Dia akan melakukan semuanya sebelum kembali pergi. Bandung, Binar akan datang dalam Minggu ini. Siap datang ke masa lalu untuk menuju masa depan.
***
Tes dulu yak. Kalau responnya bagus kita lanjut hehe.
Jangan lupa vote dan komentarnya
❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Become Magister Or Become Mother
Random⚠️Kalau berkenan kalian bisa baca Broken Touch dulu ya guys biar lebih nyambung. Kecewa karena tidak lulus tes fisik saat mendaftar sebagai CPNS kejaksaan membuat Binar nekat pulang ke rumah orangtuanya. Empat tahun lebih menghindari masa lalu buruk...