Part 18

12.2K 1.2K 130
                                    

Nanda memutar kunci di pintu. Rumah terlihat sangat sepi. Sama sekali tidak ada tanda-tanda keberadaan anak dan istrinya. Entah di mana keberadaan dua makhluk mungil itu sekarang ini. Tapi dibalik kesunyian itu, Nanda masih bisa menangkap bahwa sekarang ini ruang tamu terlihat lebih bersih dan rapi dari biasanya.

Pria itu sedikit mengernyit saat pandangannya beradu dengan sofa. Nanda berjalan mendekat ke arah sofa itu lalu memperhatikannya dengan baik. Entah apa yang dilakukan istrinya di rumah hingga meninggalkan robekan besar pada sofa.

Nanda kembali mengedarkan pandangannya mengelilingi ruang tamu. Seperti ada sesuatu yang hilang tapi Nanda lupa. Nanda berhenti bernapas saat mengingatnya. Ada yang berbeda di ruang tamu hari ini, guci keramik berukuran besar yang selalu ada di sudut ruang tamu kini lenyap.

Nanda berjalan cepat menuju dapur untuk mencari istrinya. Namun perempuan itu juga sama sekali tidak dapat ditemukan di sana. Nanda sempat berdiri sebentar di ambang pintu untuk memperhatikan keadaan dapur yang berubah menjadi sangat rapi. Segala peralatan masak dan peralatan makan telah disusun sesuai dengan ukuran dan bentuknya. Sungguh hal mencengangkan. Ternyata Binar bisa melakukannya lebih dari dugaan Nanda.

Bergerak dari dapur, Nanda berjalan menuju ruang keluarga namun pria itu juga sama sekali tidak dapat menemukan siapapun selain hanya ruang yang tertata rapi. Nanda keluar dari ruang keluarga lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

Begitu pintu kamar dibuka, Nanda langsung dapat melihat dua tubuh tergeletak tak beraturan di atas kasur. Nanda mendekat. Anak dan istrinya tertidur sangat lelap. Nanda kembali menjauh dan mendekati lemari pakaian untuk mengambil baju. Kening pria itu kembali berlipat saat menemukan alas tempatnya meletakkan baju di lapisan kedua agak sedikit miring. Alas dari triplek tebal itu langsung jatuh saat Nanda mencoba memperbaikinya. Bajunya berhamburan hingga ke lantai.

Nanda membiarkannya. Pria itu mengambil salah satu kaos berlengan pendek dan celana selutut lalu berjalan ke kamar mandi setelah meraih handuk. Tak butuh waktu lama bagi pria itu untuk membersihkan tubuhnya. Ketika pria itu keluar dari kamar mandi, anak dan istrinya masih berada di posisi yang sama. Nanda mendekat ke arah tempat tidur.

"Dek, bangun dulu!" Nanda melarikan jemarinya di antara rambut Binar. Nanda mencium kedua pipi perempuan itu. Dari wajah yang terlihat lesu dan kelelahan sepertinya perempuan itu telah melakukan banyak hal hari ini.

Binar berhasil menjalankan peran sebagai sosok ibu rumah tangga yang baik hari ini. Nanda sama sekali tidak menyangka jika keisengannya membuat list kegiatan yang harus dilakukan Binar dikerjakan dengan sempurna oleh istrinya itu. Sesuatu yang pastinya cukup berat untuk Binar yang merupakan seorang perempuan manja dan tidak pernah melakukan aktivitas apapun jika menyangkut urusan rumah tangga seperti Binar.

Gadis kecil yang pada dasarnya sudah terlahir manja itu semakin menjadi-jadi ketika kedua mertuanya itu meladeni kemanjaan Binar. tidak hanya orang tuanya, seluruh orang di komplek itu juga selalu memperlakukan Binar bak putri kecil yang pantas dimanjakan termasuk dirinya sendiri yang berada di garis paling depan dalam hal memanjakan perempuan itu. Hal yang kemudian menimbulkan efek negatif bagi Binar. Perempuan itu menjadi terlalu nyaman dengan sikap manjanya hingga dia menolak segera dewasa. Tapi hari ini Binar membuktikan kalau dia bisa melakukannya, Binar bisa menjadi seperti orang dewasa lainnya. Jika tidak, maka Nanda akan memboyong perempuan itu paksa ke psikiater untuk mengecek apakah istrinya itu punya kelainan jiwa atau tidak.

"Dek, bangun. Abang pulang." Nanda kembali membangunkan Binar.

"Abang udah pulang?" Perempuan itu mengucek kedua matanya. Binar duduk bersimpuh di depan Nanda. Kepalanya masih mengangguk-angguk karena mengantuk.

"Makan dulu nanti baru tidur lagi." Nanda menahan tubuh Binar saat perempuan itu menjatuhkan kepala pada dadanya.

Binar melototkan matanya saat menyadari sesuatu. Aroma dari tubuh pria itu menyadarkannya bahwa Nanda sudah mandi dan mengganti baju. Itu artinya suaminya itu telah membuka lemari. Binar menatap memelas kearah suaminya itu. "Aku beneran gak sengaja rusakin lemarinya."

Become Magister Or Become MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang