Kecelakaan

63 5 0
                                    

"Ayo akhiri semua ini, Wid."

Widya tersentak menatap tunangannya dengan bingung.

"Maksud kamu?"

"Saya tidak mencintai kamu. Pernikahan kita nggak akan bertahan lama." Malik berujar pada Widya.

"Malik! Apa-apaan! Setelah mengumumkan hubungan resmi ke seluruh keluarga sekarang kamu mau kita putus? Jangan Gila! Apa kata anggota keluarga lain, nanti?!" Widya menghentak meja di depannya. Matanya berkilat menahan amarah.

"Baru anggota keluarga, kan? Belum pada publik? Kamu layak dapat orang yang mencintai kamu, Wid." Malik menghela napasnya kasar.

"Kamu kira anggota keluargaku seperti anggota keluarga lainnya? Ini Rahardi! Sekali kamu masuk, kamu sulit keluar, Ingat itu!" Widya yang awalnya ingin membicarakan mengenai gaun dan dekorasi untuk pertunangan resmi nanti kini mengambil kunci mobil di meja dan bangkit dengan kasar.

"Saya menghamili orang lain."

Pegangan Widya pada pintu terhenti. Ia membalikkan badannya, wajahnya tampak terkejut.

"Dan Saya mau bertanggung jawab."

PLAK!

Kepala Malik tertoleh ke samping pertanda emosi Widya yang kini telah di puncak.

"Bajingan!" Kilat kemarahan kini tercetak jelas pada netra Widya.

"Itu kecelakaan." Malik pasrah dan tidak membalas tamparan Widya. Ia mengakui bahwa dialah yang salah dalam hal ini.

"Siapa orangnya?! Pelacur itu?!" Bentak Widya.

Malik mengerutkan keningnya. Bagaimana bisa Widya tahu soal Dita?

"Kenapa? Kaget? Jangan main-main denganku, Malik. Aku tahu kamu main-main dengan Radita Andini sebelum memutuskan bertunangan denganku!" Widya menarik kerah baju Malik dan mengamcamnya.

"Kamu-"

Widya menatap manik Malik dengan tatapan menantang. "Kamu tahu? Aku yang menjadikan Pelacur itu pecandu dan pengedar." Wajahnya tampak bangga saat mengatakan hal itu.

Malik membulatkan matanya tak percaya. Pecandu? Bagaimana bisa?

"Anggap saja dulu dia salah satu pelacur kesayangan yang selalu ku sewa untuk memuas nafsu para klienku. Dia sangat memuaskan" Widya kini tersenyum licik.

"Tapi aku tak menyangka ternyata kamu bertemu dengannya dan jatuh cinta. Dasar bodoh!"

Malik melepaskan cengkraman Widya dan menggenggam tangannya kuat, sangat kuat hingga tangan Widya memutih.

Widya meringis, namun senyum tetap tak luntur dari wajahnya. "Setelah jadi salah satu pengedarku, aku tahu dia juga melayanimu. Eksklusif. Aku mengancamnya untuk meninggalkanmu."

"BIADAB KAU WIDYA!" Malik berteriak emosi pada Widya.

"YA! AKU MEMANG GILA! SEORANG BIADAB! PIKIR PAKAI OTAKMU, SIAPA YANG TIDAK GILA KETIKA HIDUPMU SELALU DIDIKTE OLEH AYAHMU SENDIRI?!" Widya balas berteriak.

"Kamu kira aku suka sama kamu? Aku juga nggak cinta! Tapi agar rencana Nalen, Kakek, dan Ayahku mulus kita berdua harus ngelakuin ini! Siapa yang tidak gila?!"

"Karena itu jangan coba-coba, Malik! Jangan coba-coba hancurin rencana yang udah kita buat! Bukannya kamu juga mau ngalahin ayahmu? Kemana semangatmu?! Jangan hanya karena seorang anak kamu mau berhenti!" Widya berteriak.

"Kamu berhenti, aku bisa ngelakuin hal gila pada Radita dan anakmu, Ingat itu!" Widya menormalkan napasnya yang cepat setelah berteriak habis-habisan. Begitupun Malik. Keduanya menyadari, mereka terikat dengan ikatan yang tidak bisa dilepas. Sekali maju, tidak bisa menoleh kebelakang.

ASTER ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang