30. Menjadi Dewasa

110 41 11
                                    

Atreo melipat selimut sembari menghela napas dengan berat. Rasa lelah setelah mengobrak-abrik kamar berhasil menguraikan amarahnya. Untung saja kemarahan Atreo cukup mudah mereda, meski jika ia mengingat lagi alasannya, Atreo ingin sekali lagi mengobrak-abrik kamar yang kini mulai tertata.

Pemuda itu meletakkan bantal dan membereskan barang-barang yang berserakan di lantai. Ia melipat beberapa baju dalam tas ransel dan memasukkan beberapa barang lain yang sekiranya ia perlukan untuk menjalankan misi. Sore nanti, ia harus sudah berkumpul di Langit dan bersiap untuk menjalankan misi baru.

Padahal, sepekan terakhir menjadi hari-hari yang sangat menenangkan bagi Atreo. Sepertinya, ancaman waktu itu berhasil membuat Hiroki bungkam beberapa waktu. Meski, ternyata efeknya tidak selama yang Atreo harapkan. Pagi ini, setelah sarapan, tiba-tiba Hiroki sudah merusuh lagi ke kamarnya dan memberi kabar bahwa ia telah mendaftarkan Atreo ke misi yang baru.

Atreo memegang keningnya dengan kedua tangan, takut kepalanya akan meledak karena amarah yang sekali lagi bergemuruh. Ia menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Beruntung, Hiroki langsung kabur setelah memberi kabar. Kalau tidak, mungkin Atreo sudah menghabisinya. Meskipun, itu tidak mungkin karena perbedaan kekuatan antar keduanya bagaikan langit dan bumi walau Hiroki tidak pernah menunjukkannya.

Bagaimana bisa seorang pasukan sepertinya memiliki waktu untuk bermain-main. Tugas Hiroki sebagai kakak asuh sudah berakhir sejak lama, sejak Atreo mendapat berkat dan diperbolehkan mengambil misi. Seharusnya, setelah itu, ia enyah dari pandangan Atreo dan fokus menjalankan pekerjaannya seperti anggota pasukan yang lain. Padahal teman-temannya kerap tidak kembali ke Langit Acacio hingga berpekan-pekan, tapi lihatlah, sepertinya Atreo hampir selalu melihat Hiroki menari di Langit dan hinggap ke sana ke mari bak kutu lompat.

Ia sekali lagi menghela napas. Memikirkan Hiroki hanya akan membuang-buang waktu dan emosi. Meski sebelumnya ia berkata bahwa jika Hiroki yang akan menjalankan misinya jika ia sekali lagi sembarangan mendaftarkan nama Atreo, tetapi itu tidak mungkin terjadi. Atreo harus tetap berangkat karena nama Atreo yang terdaftar. Entah bagaimana caranya Hiroki bisa mendaftarkan nama Atreo padahal seharusnya tidak ada yang bisa menggunakan nama orang lain saat mendaftar misi. Namun, pertanyaan itu sudah lama basi tanpa memiliki secuil pun jawaban.

Atreo segera mengepak barang-barangnya. Ia mengeluarkan setelan seragam Tentara Langit yang putih bersih dari lemari. Meski tidak sehebat seragam milik pasukan, seragam jurusan tetap saja elegan.Tidak ada kewajiban untuk mengenakan seragam saat menjalankan misi, jadi Atreo jarang mengeluarkannya dari almari. Namun, misi kali ini berlokasi di luar benua, jadi ia diimbau untuk mengenakan seragam sebagai identitas. Meski di benua-benua lain memiliki akademi, tetapi pencetak Tentara Langit dan Penjaga Bumi hanyalah Acacio Academy sehingga kehadiran mereka di benua lain adalah sesuatu yang istimewa.

"Jarang-jarang, kan, ada misi di benua lain yang hanya setingkat B. Kau harus berterima kasih padaku karena aku langsung mendaftarkanmu sebelum slot untuk misi itu habis," kata Hiroki tadi pagi.

Ah, Atreo ingin sekali saja membogem wajahnya yang selalu dihias tawa.

Memang benar, jarang sekali ada misi di benua lain di bawah tingkat A. Itupun tetap jarang ada sebab kebanyakan misi di benua lain ditangani oleh pasukan. Karena perbedaan energi spiritual, benua-benua yang lain lebih mudah diinvasi oleh La-Dian, dan La-Dian bukan lawan yang bisa dihadapi oleh siswa jurusan.

Sejauh yang Atreo tahu, hanya Elsi, Zeeb, dan Aalisha yang pernah mengambil misi di benua lain. Tetapi karena mereka mengambil misi tingkat A, tentu ada anggota pasukan yang menemani sebagai penanggung jawab, jadi jika kemungkinan terburuk terjadi, mereka memiliki pelindung.

Sementara kali ini, misi yang Atreo tangani adalah misi tingkat B. Tidak ada anggota pasukan sebagai penanggung jawab meski lokasinya di benua lain. Jika dipikir-pikir, sebenarnya ini beresiko tinggi. Bagaimana jika ketika perjalanan pergi atau kembali, tiba-tiba ia bertemu dengan La-Dian?

[Kami] Tentara LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang