40. Kekacauan Dataran

117 43 18
                                    

"Kau berkoordinasi dengan baik dengan komandan Tentara Langit?"

"Ya. Beliau dan pasukannya yang bisa dipanggil kembali, menyebar ke seluruh bagian benua ini untuk melakukan investigasi. Tetapi, karena jumlah mereka memang terbatas, jadi Komandan mengatakan bahwa mereka membutuhkan waktu."

Dari mana awalnya?

Seharian kemarin, Alka beristirahat setelah pulang menjalankan misi. Karena itu, hari ini ia berkeliling akademi dengan maksud untuk mencari Ergo. Namun, di sinilah ia sekarang. Berdiri dalam diam dari balik dinding pertigaan lorong, mendengarkan percakapan Kepala Sekolah dan Ergo yang berdiri di sisi lorong yang lain.

Sudah sepuluh menit berlalu, dan Alka jadi bingung harus melakukan apa. Ia tidak bisa tiba-tiba muncul di hadapan kedua orang tersebut, tetapi juga khawatir jika ia memilih pergi, Ergo mungkin akan menyadari kebaradannya karena mendengar langkah kaki.

Begitulah, Alka berakhir menguping pembicaraan yang tampaknya tidak seharusnya ia dengarkan.

"Ada kabar dari ketua Laskar Penjaga Bumi?"

"Pagi tadi, utusannya datang dan menyampaikan kabar lanjutan. Untuk saat ini, sulit sekali menghubungi Laskar apalagi ketua Laskar karena keadaan di sana sangat kacau, jadi tidak banyak perkembangan yang ia sampaikan."

"Bumi memang selalu kacau. Tapi, kalau mereka mengatakan begitu, itu berarti kekacauan yang terjadi di sana sudah di luar imajinasi kita."

Ah, Alka memang sempat mendengar kabar angin itu. Entah siapa yang mengatakannya, tetapi ia berkata bahwa beberapa titik kumpul Laskar Penjaga Bumi porak poranda. Wakil Komandan Pasukan Tentara Langit sampai turun ke Bumi untuk membantu. Padahal, Tentara Langit yang turun ke Bumi atau Penjaga Bumi yang naik ke Langit merupakan hal yang amat jarang terjadi. Resikonya terlalu tinggi karena lingkungannya akan saling meresistensi tubuh yang bersangkutan.

Jika diumpamakan, hal tersebut bagai seorang penduduk kutub yang pindah ke padang pasir dan sebaliknya. Atau penduduk pegunungan yang turun ke pantai dan sebaliknya. Bukan hanya tubuh tidak terbiasa, tetapi juga keseluruhan energinya memiliki resonansi yang berbeda.

"Kepala Sekolah, kenapa Anda meminta saya mempersiapkan aula dungeon?"

Kepala Sekolah terdengar mengembuskan napas panjang.

"Kau tahu dengan pasti bahwa perjanjian lima kerajaan telah rusak. Darah mengalir di Tanah Acacio yang merupakan daerah perjanjian yang netral dan suci. Setelah Kerajaan Salvana sepenuhnya jatuh di kemudian hari, target selanjutnya sudah pasti Tanah Acacio. Tidak ada tempat yang lebih baik dari akademi ini jika ingin mengontrol dan menjatuhkan empat kerajaan tersisa."

Alka menahan napas.

Dulu, Aalisha memang sempat mengatakan bahwa ada yang tidak beres di dunia ini. Gadis itu hanya menggumamkannya sekilas ketika sedang bersama Alka. Namun, ia pasti sudah menyadari keanehan-keanehan yang terjadi selama ia menghabiskan waktunya untuk cuti dengan berbagai alasan. Sayang sekali, Alka sudah hampir dua pekan tidak lagi bertemu Aalisha dan sekarang gadis keriting itu sedang dalam misi. Jika Aalisha kembali nanti, Alka akan bertanya apa yang terjadi. Aalisha pasti mengantongi banyak sekali informasi.

"Ketika Anda mengatakannya, saya bisa merasakan bahwa hal itu memang sesuatu yang kemungkinan besar akan terjadi. Namun, saya masih tidak memiliki ide dari mana semua kekacauan ini berasal dan ke mana muaranya."

"Kau pasti cukup tertekan karena bahkan setelah mengumpulkan berbagai informasi dari seluruh kerajaan, kau masih belum bisa menyelesaikan puzzle dan melihat gambaran sepenuhnya dari apa yang terjadi. Tetapi, itulah kenapa kita membutuhkan bantuan Tentara Langit dan Penjaga Bumi. Karena kali ini, ada variable yang tidak bisa kita kendalikan. Ada keterlibatan entitas yang tidak bisa kita lihat dan rasakan selain mereka Para Tentara Langit dan Para Penjaga Bumi yang diberkahi kemampuan untuk itu."

[Kami] Tentara LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang