Setelah menceritakan tentang masa lalu Bryan, Bryan dan Viola pun bergegas berangkat ke sebuah Mall terkenal di kota Surabaya, mobil rental yang sudah di sewa oleh Viola pun sudah datang dan posisi mobil tersebut berada di depan lobby hotel yang Bryan dan Viola tempati.
Viola tidak seperti biasanya, biasanya ia memanggil Bryan dengan sebutan BAPAK sedangkan sekarang ia memanggil Bryan dengan sebutan nama.
"Bryan, mobilnya udah sampe di bawah" Ucap Viola.
"Oh ya udah, kalo udah sampe mah mending langsung jalan" Jawab Bryan.
"Ya udah, ayo turun kalo gitu" Ucap Viola.
Mereka berdua pun keluar kamar dan berjalan mengarah ke lobby untuk mengambil mobil rental yang Viola pesan, sesampainya di depan lobby. Viola mulai bertransaksi dengan seseorang pemilik mobil tersebut.
Seusai bertransaksi dengan pemilik mobil dan memenuhi kesepakatan, Viola pun memberikan kunci mobil kepada Bryan.
"Nih Yan, kuncinya" Ucap Viola.
"Oke kalau gitu kita jalan" Jawab Bryan.
Setelah menerima kunci mobil rental yang disewa oleh Viola, Bryan pun mulai mengendarai kendaraan tersebut dan berjalan menuju ke sebuah Mall ternama yang berada di Kota Surabaya, di perjalanan Bryan sedikit bertanya kepada Viola, mengapa tiba-tiba ia menjadi lebih asik dan memanggil Bryan tidak lagi dengan sebutan Bapak namun memanggil Bryan dengan sebutan nama.
"Ola, gua pengen nanya nih sama lu, kok tiba-tiba lu manggil nama gua nggak lagi manggil nama bapak?" Tanya Bryan.
"Lu gimana, tadi sore kan lu bilangnya kalau misalkan di rumah atau lagi berdua manggilnya pakai nama aja, giliran gua manggil pakai nama, lu malah heran, apa mau gue sebut lagi pakai nama bapak" Jawab Viola.
"Ya jangan gitu dong, masa gua cuman ditanyain gitu doang lu ngambek, ya bagus kalau misalkan lu asik begini. Jadi kita lebih akrab, sebenarnya gue males jawab pertanyaan lu atau males ngobrol ama lu ketika kita berada di dalam satu mobil, itu karena lu manggil gua Bapak mulu, bikin gue emosi, dari pada gue emosi lebih baik gue diem aja" Ucap Bryan.
"Ya maaf atuh, gua kira lu emang pendiam, pantesan tadi sore di dalam mobil diem mulu, tau-taunya lu gedek sama gua gara-gara gua manggil bapak hahaha" Jawab Viola sambil tertawa.
"Iyalah mending diem, daripada nanti emosi gua. Ya udah gak usah di bahas lah, emang lu mau beli baju apa di sana?" Ucap Bryan.
"Boleh muter-muter dulu nggak? Sekalian nyari-nyari" Jawab Viola.
"Lah, lah, cewek kan kalau belanja itu lama milih baju, pengen ini tapi nggak cocok, milih baju ini, tapi kegedean, jadi makan waktu, nanti kita malah kemaleman lagi ke clubbingnya" Ucap Bryan.
"Pasti dari pengalaman pribadi ya, sampai bisa menyimpulkan semua wanita seperti itu, gua nggak kayak gitu kok. Tenang aja gua orangnya to the point kok, kalau emang suka ya gua beli kalau nggak ya udah nggak usah repot" Jawab Viola
"Hahahaha tau aja wkwowkkwkwwk" Ucap Bryan sambil tertawa.
"Dih malah ketawa, jangan ketawa" Jawab Viola.
"Emang kenapa?" Tanya Bryan.
"Nanti makin ganteng" Jawab Viola.
"Jeh, udah berani ya asisten ngegodain atasannya, lu mau gua hukum?" Ucap Bryan.
"Yah pak, maaf saya cuma bercanda aja, maaf kalau ucapan saya ada salah ya" Jawab Viola.
"Hahahhahahaa, bercanda kali" Ucap Bryan.
"Huft, syukurlah. Kirain beneran" Jawab Viola.
Percakapan dan perbincangan kecil telah di lakukan oleh mereka berdua, kini Bryan semakin akrab dengan Viola, Bryan yakin bahwa Viola akan menjadi asisten rasa teman, sedangkan Viola menjadi semakin suka dengan Bryan, dia merasakan kenyamanan pada diri Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR (21+)
Teen FictionCERITANYA SUDAH TAMAT YA, KELANJUTANNYA ADA DI BUKU KEDUA INSTAGRAM: @baydiprtm_