Melihat Bella yang sudah terpengaruh oleh Alkohol, antara sadar dan tidak sadar. Ramadhan pun terus memperhatikan Bella, semakin lama, semakin menjadi-jadi nafsu Ramadhan ke Bella "Kalau ngeliat Bella mabok gini. Kenapa gua jadi nafsu berat ya, dia kaya keliatan ngegoda aja gitu" Ucap Ramadhan dalam hati. Karena sudah tidak kuat dengan nafsunya, Ramadhan pun menarik Bella masuk ke dalam kamarnya, dia tidak peduli nantinya Bella akan berteriak atau tidak, intinya Ramadhan bisa memuaskan nafsunya itu. Ramadhan pun menarik Bella masuk ke dalam kamar, lalu Bella hanya tertawa-tawa dan berkata.
"Ramadhan. Ih. Mau kemana? Hahahaha, jangan bilang lu sange ya ngeliat gua hihihihi" Ucap Bella yang melantur kesana-kemari.
"Udah suuuutttt, jangan berisik" Jawab Ramadhan.
Di dalam kamar, Ramadhan pun mengunci pintunya. Namun saat Ramadhan dan Bella ada di dalam kamar, yang tadinya Bella sangat berisik, kini dia menjadi lebih kalem dan diam. Bella sudah tidak lagi berisik, namun Bella sepertinya paham dengan maksud Ramadhan, Bella pun langsung memeluk Ramadhan dan membuka celana milik Ramadhan. Lalu Bella langsung mengulum kemaluan milik Ramadhan, Ramadhan pun merasa kenikmatan "Udah ah Bell. Kelamaan kalau kaya gini, mending langsung aja" Ucap Ramadhan kepada Bella.
Ramadhan langsung menarik rambut Bella dan mengangkat Bella, lalu membantingnya ke kasur. Dengan sangat brutal, Ramadhan membuka seluruh pakaian yang di kenakan oleh Bella. Setelah seluruh pakaian yang Bella kenakan, sudah terlepas. Ramadhan pun langsung memainkan lentik jarinya ke dalam goa milik Bella, Bella yang merasakan itu, langsung merintih.
"Aaacccchhh, sayang. Jangan kenceng-kenceng. Pelan-pelan aja yang sayang, sakit banget ini" Rintih Bella sambil menarik dagu milik Ramadhan, di lanjutkan dengan cumbuan brutal Bella terhadap Ramadhan.
Tanpa basa-basi. Ramadhan melepaskan celana yang ia kenakan, kemaluan yang sudah berdiri tegap dan gagah. Langsung masuk menghujam dengan kuat goa milik Bella. Bella yang merasakan kenikmatan ini, langsung mendesah kenikmatan. Keringat terus saja mengalir dari tubuh Ramadhan dan tubuh Bella. Bella meremas erat-erat kasur yang mereka tiduri, karena rudal yang bergerak dengan cepat, Bella pun tidak bisa menahan itu semua, dia hanya bisa menahan kesakitan dan kenikmatan. Bella terus saja mendekap erat badan Ramadhan, namun sesekali Ramadhan memainkan dada yang kenyal milik Bella, sesekali Ramadhan menggigit-gigit dengan sangat manja.
Di tengah-tengah keringat mereka yang terus berkeluaran dari tubuh masing-masing, Bella pun berbicara dengan lirih "Ram. Gua mau keluar nih, kita keluarin bareng-bareng yuk di dalem" Ucap Bella, Ramadhan pun merespon ucapan tersebut dan berkata "Gua juga mau keluar nih" Jawab Ramadhan kepada Bella.
Tak lama kemudian, "Aaaaccchhhhhh, gua keluar" Ucap Ramadhan. Ramadhan dan Bella pun mencapai titik puncak kenikmatannya dan saling menyemburkan satu sama lain di dalam goa milik Bella, setelah semua keluar di dalam goa, terlihat cairan-cairan yang mengalir sangat cukup banyak. Ramadhan dan Bella terkapar di atas kasur, mereka saling berdekapan satu sama lain. Di atas keringat yang terus mengalir, membasahi seluruh tubuh Ramadhan dan Bella.
"Jangan tinggalin aku ya, aku mau kamu nepatin janji kamu. Yaitu menikah denganku" Ucap Bella.
"Aku janji kok, kita bakal nikah nanti" Jawab Ramadhan.
"Jangan pergi gitu aja. Kamu tau kenapa aku nyuruh kamu buat ngeluarin di dalem? Karena aku mau punya anak dari kamu Ram!" Ucap Bella.
"Aku bakal tanggung jawab semuanya, sebaiknya kita buru-buru menikah. Karena aku tau resiko nantinya, kalau kita ga buru-buru menikah" Jawab Ramadhan.
"Pulang dari sini, kita langsung nikah. Okey" Ucap Bella.
"Okey, aku bakal persiapin semuanya. Secepat mungkin" Jawab Ramadhan.
Pada saat mereka terkapar di atas kasur, Bella pun menaiki tubuh Ramadhan dengan posisi Bella berada di atas tubuh Ramadhan. Bella pun menarik rudal milik Ramadhan dan memasukkan kembali ke dalam goa milik Bella, Bella bergoyang dan memainkan tempo irama. Bella dan Ramadhan kembali bersama-sama merasakan kenikmatan, Bella terus mengoyangkan seluruh badannya hingga beberapa menit. Beberapa menit kemudian, Bryan kembali menyemburkan cairan-cairan hangat di dalam goa milik Bella.
Kali ini, Ramadhan dan Bella benar-benar lemas tak berdaya, cuaca yang sangat dingin dan benar-benar bisa membuat seseorang beku. Namun Ramadhan dan Bella merasakan bahwa cuaca tersebut sangatlah panas, hingga mereka tertidur tidak menggunakan pakaian sama sekali.
Ramadhan dan Bella pun tertidur saling berpelukan, namun Ramadhan yang tidak mau Bella kedinginan. Ramadhan pun mengambilkan selimut dan menyelimuti mereka berdua.
Tepat di pukul 03 pagi dini hari, karena cuaca yang begitu dingin. Ramadhan pun terbangun dari tempat tidurnya, Ramadhan sangat ingin buang air kecil. Padahal Bryan minum tidak terlalu banyak, maklum saja. Bahwa cuaca yang dingin dapat menimbulkan rasa ingin buang air kecil terlalu sering. Pada saat keluar mengarah kamar mandi, tak segaja terdengar suara desahan seorang wanita "Acchh.... Ahhhh.... Ahh" Suara desahan. Karena penasaran, akhirnya Ramadhan pun mencari sumber suara tersebut. Setelah di cari-cari, ternyata sumber suara tersebut berasal dari kamar Rey dan Dita. Ramadhan yang penasaran, ia mengambil bangku dan mengintipnya melalui ventilasi udara.
Bryan sangat terkejut setelah melihat di dalam ventilasi, buah dada milik Dita tenyata sangat lah bagus. Ramadhan tidak menyangka bahwa buah dada milik Dita sangatlah bagus, seperti buah jeruk dan sepertinya kenyal. Pantas saja Dita selalu memakai pakaian yang longgar, ternyata di balik itu semua ada yang di tutup-tutupi "Gila mengkel banget punya dia, ga nyangka gua" Ucap Bryan.
Setelah mengintip Rey yang sedang bercinta dengan Dita. Ramadhan pun tidak mau melihat terlalu lama, yang pertama Ramadhan takut di ketahui oleh Rey atau yang lain dan yang kedua Ramadhan takut dengan istilah. Rumput tetangga lebih hijau di banding dengan rumput sendiri.
Bryan pun melanjutkannya untuk pergi ke kamar mandi, pada saat sudah sampai di depan kamar mandi. Tiba-tiba Wulan dari dalam kamar mandi tersebut, Ramadhan pun terkejut dengan keluarnya Wulan dari kamar mandi, Ramadhan pun menanyakan kepada Wulan "Abis ngapain Lan? Jam segini udah basah-basahan aja" Ucap Ramadhan, Wulan pun menjawab pertanyaan Ramadhan "Ih. Masa iya basah-basahan. Gua mau solat tahajud" Jawab Wulan.
"Oh mau solat, ya udah sok. Di lanjut" Ucap Ramadhan.
Wulan pun pergi meninggalkan Ramadhan, lalu Ramadhan sempat berpikir di dalam benaknya "Gila ya. Gua aja ke bangun gara-gara kebelet kencing, ini dia dengan sangat niat dan bener-bener niat, bangun pagi-pagi di cuaca yang bener-bener dingin. Dia malah mau solat" Ucap Ramadhan di dalam benaknya.
Ramadhan pun masuk ke dalam dan melaksanakan, apa yang dia mau laksanakan. Yaitu kencing atau buang air kecil. Ramadhan kembali masuk ke dalam kamarnya dan mengintip sejenak kamar Rey, ternyata Rey dan Dita sudah terkapar. Ramadhan pun mengembalikan kursi ke tempatnya, agar di esok hari tidak ada kecurigaan sama sekali.
Sesampainya di dalam kamar, Ramadhan kembali tidur di samping Bella, Ramadhan pun memeluk erat Bella, sampai akhirnya Ramadhan tertidur dengan pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR (21+)
Teen FictionCERITANYA SUDAH TAMAT YA, KELANJUTANNYA ADA DI BUKU KEDUA INSTAGRAM: @baydiprtm_